nusabali

KESEHATAN : Berkeringat Malam Hari

  • www.nusabali.com-kesehatan-berkeringat-malam-hari

Keringat yang muncul pada malam hari atau di saat tidur perlu diwaspadai.

Apalagi jika keringat itu muncul secara mendadak tanpa dorongan cuaca panas atau selimut tebal yang menyertainya. Mengutip WebMB, ada beberapa hal yang bisa jadi penyebab munculnya keringat di malam hari. Beberapa faktor itu di antaranya infeksi bakteri, kanker, pengobatan yang tengah dijalani, hipoglikemia, gangguan hormon, serta menopause pada wanita.

Di luar faktor-faktor yang umum terjadi itu, keringat malam juga bisa jadi pertanda rendahnya kadar testosteron pada pria. Mengutip Healthline, gejala ini umum dialami kaum adam. Keringat muncul dari semburan panas atau biasa disebut hot flashes. Semburan panas sendiri merupakan salah satu gejala turunnya testosteron.

Rendahnya kadar testosteron dikenal dengan istilah Low T. Hormon satu ini punya peran penting untuk kehidupan seksual seorang pria. Testosteron bertanggung jawab akan produksi sperma, mendorong hasrat seksual, dan membantu pembentukan tulang serta otot pria. Penurunan kadar testosteron pada pria seiring bertambahnya usia adalah hal yang wajar. Mengutip MayoClinic, kadar hormon testosteron pria menurun 1 persen setiap tahun mulai usia 30-40an.

Selain keringat malam akibat semburan panas, gejala lain rendahnya kadar testosteron yang timbul adalah pembesaran pada dada, peningkatan lemak tubuh, impotensi, libido rendah, dan swing mood. Beberapa pria dewasa kerap berkeringat saat mereka tidur. Akibatnya setelah bangun, seluruh tubuh jadi basah. Selain itu, tubuh juga kadang tidak nyaman, agak demam, dan lemas.

Berkeringat saat tidur bisa saja terjadi karena pria mimpi sesuatu yang tidak mereka sukai. Misal mimpi dikejar hantu atau binatang buas. Selain itu, mimpi yang berhubungan dengan ketakutan juga membuat tubuh jadi kerap berkeringat dan muncul perasaan tidak nyaman.

Kalau Anda berkeringat dan merasa tidak apa-apa seperti perasaan tetap tenang dan tubuh tidak lemas, bisa jadi suhu ruangan sedang tinggi. Coba cek cuaca atau mungkin pendingin ruangan yang digunakan. Kalau suhu ruangan tinggi, tubuh seperti sedang berada di dalam ruangan sauna sehingga keringat cepat muncul. Selain masalah suhu, tubuh juga bisa alami kenaikan suhu akibat penyakit tertentu yang cukup berbahaya. Kondisi berkeringat terus-menerus saat malam hari adalah tanda munculnya penyakit tuberculosis atau TBC. Selanjutnya gangguan pada jantung, endocarditis, dan HIV juga menjadi pemicu munculnya keringat berlebih saat tidur.

Penyebab lanjutan dari kondisi ini adalah pengaruh dari antidepresan. Obat ini akan menyebabkan tubuh jadi berkeringat saat malam hari. Untuk mengurangi gangguan ini, penggunaan obat harus diturunkan atau segera kunjungi dokter untuk mendapatkan penanganan yang lebih baik. Kalau Anda kerap berkeringat saat malam hari dan merasa tubuh sedikit tidak nyaman, segera periksakan. Jangan biarkan kondisi ini terus-menerus untuk menghindari munculnya penyakit berbahaya.

Selain itu, tidur berkeringat juga kadang mengganggu kualitas istirahat. Anda akan kerap bangun di tengah malam karena merasa tidak nyaman. Dampaknya, jam tidur akan menurun dan mengganggu aktivitas harian. Anda akan jadi lemas saat siang hari. Ada beberapa penyakit yang menyebabkan berkeringat saat tidur atau bahkan sepanjang malam. Penyakit-penyakit tersebut adalah:

Menopause. Menopause sesungguhnya bukan tergolong penyakit, kecuali terjadi sebelum waktunya, merupakan fase normal pada tubuh wanita berkaitan dengan proses penuaan dan perubahan hormonal. Umumnya terjadi pada wanita berusia sekitar 50 tahun, didahului gejala menstruasi yang tidak teratur pada masa perimenopause. Salah satu tanda menopause adalah hot flashes, yaitu sensasi panas pada tubuh. Rasa panas ini yang dapat menyebabkan berkeringat saat tidur.

Hipoglikemia. Hipoglikemia adalah kondisi di mana kadar gula darah rendah, terutama sering terjadi pada penderita diabetes. Penggunaan obat-obatan untuk mengendalikan gula darah pada penderita diabetes, pada kondisi tertentu dapat menyebabkan hipoglikemia yang sering timbul di malam hari pada saat tidur disertai dengan tubuh mengeluarkan keringat dingin.

Infeksi. Ada beberapa infeksi penyakit yang menyebabkan Anda mengalami berkeringat saat tidur atau saat di malam hari. Beberapa di antaranya adalah osteomielitis (infeksi tulang), endokarditis (peradangan pada jantung), abses, dan salah satu yang paling sering ditemukan adalah infeksi tuberculosis (TBC).

Hiperhidrosis. Tubuh bisa saja berkeringat berlebihan setiap hari, termasuk pada malam hari dan saat tidur. Sayangnya penyebab terjadinya keringat berlebihan ini tidak diketahui secara pasti. Dalam dunia kesehatan, kondisi ini disebut hiperhidrosis idiopatik, di mana kelenjar keringat bekerja terlalu aktif tanpa sebab yang jelas, sehingga menyebabkan orang tersebut amat mudah berkeringat.

Gangguan hormon. Kadang-kadang kondisi gangguan hormon pun memperlihatkan gejala tubuh yang berkeringat berlebih, termasuk pada malam hari. Salah satu gangguan hormon yang dimaksud adalah hipertiroidisme.

Kanker. Berkeringat di malam hari bisa jadi merupakan gejala awal pada kanker. Ada beberapa jenis kanker yang memperlihatkan gejala ini, terutama jenis limfoma. Namun, biasanya gejala ini diikuti dengan gejala lain, seperti demam berkepanjangan atau berulang dan penurunan berat badan yang tidak diketahui penyebabnya.

Seperti disebutkan tadi, mengonsumsi obat-obatan tertentu juga dapat membuat tubuh berkeringat saat tidur. Terdapat beragam obat yang dapat menyebabkan tubuh berkeringat, misalnya, obat antidepresan dan obat untuk menurunkan demam seperti paracetamol.

Selain itu, penyebab berkeringat saat tidur juga dapat berkaitan dengan gaya hidup. Contohnya, konsumsi makanan pedas atau minuman panas sebelum tidur, serta berolahraga menjelang waktu tidur. Dan tentu saja berkeringat saat tidur bisa disebabkan oleh suhu ruangan yang panas. Untuk mencegahnya, hindari hal-hal tersebut menjelang waktu tidur.

Berkeringat saat tidur atau keringat berlebih di malam hari, memang tidak selalu menandakan adanya gangguan, namun sebaiknya tetap diwaspadai, terutama bila hal ini terjadi berulang dan berturut-turut tanpa adanya sebab yang jelas. Segeralah memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan informasi dan penanganan yang tepat. *

Komentar