nusabali

2019, Politeknik PU Siap Terima Mahasiswa Baru

  • www.nusabali.com-2019-politeknik-pu-siap-terima-mahasiswa-baru

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) siap mencetak tenaga kerja konstruksi yang kompeten melalui Politeknik Pekerjaan Umum (PU).

JAKARTA, NusaBali
"Output-nya nanti mereka ini tidak hanya untuk PU, tapi juga untuk penyedia jasa. Penyedia jasa itu melakukan ijon, mereka bayar orang lalu disertifikasi terus mereka ambil jadi tenaga kerja mereka. Jadi kebutuhannya banyak sekali," kata Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono saat penyerahan izin prinsip Politeknik PUPR dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi kepada Kementerian PUPR di Gedung Serbaguna Kementerian PUPR, Jakarta, Kamis (26/12).

Ia mengatakan, saat ini industri konstruksi masih membutuhkan banyak tenaga kerja konstruksi. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Bina Konstruksi setiap kenaikan dana infrastruktur sebesar Rp1 triliun dibutuhkan 14.000 tenaga konstruksi.

Di samping itu, data BPS 2017 menggambarkan bahwa lulusan SMA masih mendominasi tenaga kerja tidak terampil (unskilled labour) di Indonesia. Sebanyak 74 persen tenaga konstruksi merupakan level pekerja tukang atau pembantu tukang. Dengan kondisi tersebut, peningkatan kapasitas tenaga kerja konstruksi dari unskilled labour menjadi tenaga kerja konstruksi yang terampil mendesak untuk dilakukan.

Merespon kondisi tersebut dan tindak lanjut arahan prioritas pembangunan untuk Pengembangan SDM, yang salah satunya melalui pendirian Lembaga Pendidikan Vokasi, Kementerian PUPR mengusulkan pendirian Politeknik PU.

Untuk tahap awal, Politeknik PU mengusulkan tiga program studi, yaitu Teknologi Konstruksi Bangunan Air, Teknologi Konstruksi Bangunan Gedung, dan Teknologi Konstruksi Jalan dan Jembatan.

Politeknik PU ini diharapkan memiliki enam keunggulan dibandingkan dengan Politeknik lainnya, di antaranya Program studi mendukung kebutuhan PUPR, jaminan mendapatkan sertifikasi profesi level terampil, dan jaminan kompetensi lulusan sesuai yang dibutuhkan di lapangan.

Selain itu, keunggulan lainnya yaitu kurikulum mata kuliah khusus yang tidak diajarkan di politeknik lain seperti green contruction, preservasi jalan dan jembatan, pengenalan teknologi maju, mitigasi keadaan darurat (bencana), drainasi dan pengendalian banjir, peraturan perundangan.

Kemudian, ada keterlibatan industri konstruksi (BUMN) secara langsung sebagai pembimbing tugas akhir dan tugas akhir wajib menggunakan studi kasus dan data pelaksanaan proyek infrastruktur PUPR.

Pendidikan Politeknik PU diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan SDM lulusan program pendidikan yang spesifik bidang ke-PU-an. Lulusan Politeknik PU diharapkan mempunyai kemampuan dalam pelaksanaan, pengawasan, dan pemeliharaan konstruksi bangunan air, konstruksi bangunan gedung, dan konstruksi jalan dan jembatan serta pengoperasian peralatan dan teknologi konstruksi.

Dalam pendirian Politeknik PU, Kementerian PUPR bekerja sama dengan Universitas Diponegoro. Politeknik PU berlokasi di Semarang, Jawa Tengah, dan ditargetkan mulai menerima mahasiswa pada tahun ajaran baru 2019 dan juga terbuka untuk umum. Jumlah mahasiswa yang akan diterima total untuk tiga program studi, yaitu 150 mahasiswa. "Kami akan coba ke wilayah lain. Tapi kami mantapkan dulu yang di Semarang," ujar Basuki. *ant

Komentar