nusabali

Peduli Lingkungan, SDN 1 Mambang Raih Adiwiyata Nasional 2018

  • www.nusabali.com-peduli-lingkungan-sdn-1-mambang-raih-adiwiyata-nasional-2018

SDN 1 Mambang di Desa Mambang, Kecamatan Selemadeg Timur, Tabanan, meraih penghargaan Adiwiyata Nasional 2018.

TABANAN, NusaBali
Penghargan di bidang lingkungan hidup itu diserahkan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Siti Nurbaya di Auditorium Manggala Wanabakti Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Jakarta, Jumat (21/12). Diharapkan penghargaan tersebut bisa diimbaskan ke sekolah lain yang ada di Tabanan.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tabanan Anak Agung Raka Icwara, mengatakan SDN 1 Mambang memperoleh penghargaan Adiwiyata karena memenuhi empat komponen. Di antaranya kebijakan sekolah yang berwawasan lingkungan, pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan, kegiatan lingkungan berbasis partisipatif, dan pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan.

“Dari 875 sekolah yang ada di 273 kota/kabupaten di 32 provinsi yang diusulkan hanya 279 sekolah yang memenuhi kriteria dan berhasil dapatkan penghargaan Adiwiyata Nasional 2018. Salah satunya ya SDN 1 Mambang,” ungkapnya, Kamis (27/12).

Dikatakan penilaian itu sudah dilakukan sejak awal 2018. Namun SDN 1 Mambang yang ada di Desa Mambang, Kecamatan Selemadeg Timur ini sudah melakukan kegiatan peduli lingkungan sejak 2011. Sehingga sekolah tersebut sudah memenuhi empat kriteria dimaksud.  

Dengan prestasi tersebut, untuk mendapatkan penghargaan Adiwiyata Mandiri, SDN 1 Mambang diharapkan bisa mengimbas ke lima SD yang ada di Tabanan. “Harapannya mereka harus bisa mengimbas minimal ke lima SD yang ada di Tabanan supaya dapat penghargaan Adiwiyata Mandiri,” tegasnya.

Sementara itu, guru pembimbing SDN 1 Mambang I Wayan Budi Susila mengucap syukur karena sekolahnya mendapat penghargaan Adiwiyata Nasional. Hal ini menunjukkan bahwa usaha yang dilakukan sejak tahun 2011 atau kegiatan tambahan yang diberi nama GAPSAP (Gerakan Anak-Anak Peduli Sampah Plastik) tidak sia-sia. “Kami berterima kasih kepada semua pihak, terutama anak-anak atas capaian ini,” ujarnya.

Menurut Budi Susila, SDN 1 Mambang sudah melakukan upaya peduli lingkungan tidak hanya di sekolah saja. Melainkan di Desa Mambang dengan cara memungut sampah plastik yang ada di jalanan. Termasuk mengumpulkan sampah plastik terutama yang ada di setiap rumah untuk diolah di sekolah. Seperti sampah botol plastik dibuat berbagai kerajinan dan sampah plastik jenis tas kresek dimasukkan ke dalam botol yang digunakan untuk membuat gapura dari plastik.

Berkat hal itu pihak sekolah sering mengikuti pameran sebagai penyelenggara maupun narasumber plastikologi ke kampus, sekolah, dan lembaga bahkan sampai ke luar daerah. “Kami juga ikut terlibat dalam kegiatan lingkungan, tidak hanya di Tabanan tetapi di luar Tabanan,” imbuh Budi Susila.

Dia menceritakan kegiatan peduli lingkungan yang dilakukan hanya ingin membuat sekolah dan desa sekitar bersih terutama dari sampah plastik. Apalagi saat ini sampah plastik susah dihancurkan sehingga menjadi momok pencemaran lingkungan. Padahal kalau didaur ulang sampah plastik bisa berdaya jual tinggi bahkan bisa dibuat kerajinan. *de

Komentar