nusabali

Galungan, Volume Naik 10 Persen

  • www.nusabali.com-galungan-volume-naik-10-persen

Volume sampah di Klungkung, khususnya Kota Semarapura, mengalami peningkatan sekitar 10 persen serangkaian perayaan Galungan, Buda Kliwon Dunggulan, Rabu (26/12).

SEMARAPURA, NusaBali
Dari sampah yang ada, sebagian besar merupakan sampah organik sisa banten dan sarana upakara lainnya. Untuk memaksimalkan pelayanan, Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan (DLHP) Klungkung mengerahkan 18 unit armada jenis truk sampah. Sampah tersebut dipungut untuk diolah menjadi pelet atau bahan bakar listrik dalam program Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS). Ada beberapa sampah  diolah untuk dijadikan pupuk organik.

Kepala DLHP Klungkung Anak Agung Kirana mengakui, serangkaian perayaan Galungan ini terjadi peningkatan sampah sekitar 10 persen, dari hari biasanya. Sebagian sampah itu organik bekas banten. Karena peningkatan voulme sampah ini, maka pihaknya mengerahkan 18 unit truk pengangkut sampah. Jika pada hari biasa, hanya mengerahkan 12 truk. "Dari 18 truk itu memang tidak semuanya penuh terisi sampah, ada isi setengahnya juga. Kami hanya ingin memaksimalkan pelayanan," ujar Agung Kirana kepada NusaBali, Kamis (27/12).

Selain itu, lanjut Agung Kirana, petugas yang dikerahkan juga maksimal, yakni tukang angkut 68 orang dan tukang pilah sampah 48 orang. Di sisi lain,  agar petugas bisa melaksanakan persembahyangan Galungan. Maka pengangkutan sampah pada hari Penampahan Galungan dilaksakan siang-sore hari,  usai mebat atau membuat lauk-pauk untuk upakara. Begitu pula saat Galungan pengangkutan sampah dilakukan siang usai sembahyang.

Kata Agung Kirana, sampah itu kemudian dibawa ke beberapa TOSS, termasuk TOSS di eks TPA Sente Klungkung. Namun 3 - 4 truk sampah organik sisa banten itu diminta oleh seorang stafnya untuk dijadikan pupuk organik di tegalan. "Sampah organik ini sangat bagus dijadikan pupuk, kebetulan ada staf kami memiliki lahan tegalan seluas 1 - 2 hektare, jadi yang bersangkutan meminta sampah tersebut," ujarnya. Sejauh ini sampah-sampah tersebut bisa teratasi, sementara sampah-sampah di beberapa desa sudah mampu diolah oleh desa setempat lewat program TOSS. *wan

Komentar