nusabali

Ulahpati Pas Saat Galungan, Sempat Mencoba Celakai Keluarga

  • www.nusabali.com-ulahpati-pas-saat-galungan-sempat-mencoba-celakai-keluarga

Versi sang sang suami, I Wayan Kandel, korban Ni Made Mandri sudah lama menderita gangguan kejiwaan dan beberapa kali keluar masuk RSJ Bangli, namun penyakitnya tak kunjung sembuh

Kematian Tragis Ni Made Mandri, Penderita Gangguan Jiwa yang Tewas Cebur Diri ke Dalam 25 Meter

MANGUPURA, NusaBali
Kematian tragis menimpa Ni Made Mandri, 65, penderita gangguan jiwa yang tinggal di Banjar Lateng, Desa Sibang Kaja, Kecamatan Abiansemal, Badung saat Hari Raya Galungan pada Buda Kliwon Sinta, Rabu (26/12). Perempuan berusia 65 tahun ini nekat mengakhiri hidup dengan cara menceburkan diri ke dalam sumur di pe-karangan rumahnya. Terungkap, sebelum tewas ulahpati, korban Ni Made Mandri sempat beberapa kali berupaya mencelakai keluarganya.

Gara-gara menceburkan diri ke sumur sedalam 25 meter, koban Ni Made Mandri langsung tewas seketika. Ibu dua anak ini dievakuasi dalam kondisi sudah tidak bernyawa. Ditemui NusaBali di rumah duka kawasan Banjar Lateng, Desa Sibang Kaja, Kamis (17/12), suami korban yakni I Wayan Kandel, 65, sempat menceritakan sepenggal kisah kematian istrinya.

Menurut Wayan Kandel, gelagat mencurigakan sang istri yang akhirnya nekat menceburkan diri ke dalam sumur ini sebetulnya sudah diketahui oleh sang menantu, Ni Made Metri alias Men Eka, 41, Rabu dinihari sekitar 04.30 Wita. Di pagi buta itu, Men Eka yang hendak memasak melihat ibu mertuanya, Made Mandri, tengah berada di bibir sumur. Karena Made Mandri dianggap membahayakan jiwanya, Men Eka pun sempat teriak-teriak melarang mertuanya itu berdiri di bibir sumur.

Namun, korban Made Mandri tidak menggubris peringatan sang menantu. Tanpa ba bi bu, korban langsung menceburkan diri ke sumur sedalam 25 meter. Melihat aksi nekat sang mertua, saksi Men Eka langsung memanggil suaminya, I Wayan Sukarya, 41, yang merupakan anak sulung dari dua bersaudara pasangan Wayan Kandel dan korban Made Mandri.

Selanjutnya, musibah ini dilaporkannya kepada aparat terkait. Begitu laporan masuk, petugas kepolisian dan unsur lainnya langsung terjun ke lokasi TKP untuk mengevakuasi korban Made Mandri. Jasad korban kemudian dibawa ke Ruang Jenazah RSUD Mangusada di Kelurahan Kapal, Kecamatan Mengwi, Badung untuk pemeriksaan lebih lanjut.

“Istri saya yang nekat menceburkan diri ke dalam sumur ini memang mengalami gangguan jiwa. Dia sudah beberapa kali keluar masuk Rumah Sakit Jiwa di Bangli. Kalau tidak salah, istri saya terakhir menjalani perawatan setahun lalu. Kambuh-kambuhan istri saya itu,” jelas Wayan Kandel, Kamis kemarin.

Menurut Wayan Kandel, akibat gangguan jiwa yang dideritanya, korban Made Mandri pernah nekat mencoba mencelakai diri sang suami. Korban juga sempat coba mencelakai anggota keluarga yang lain. “Makanya di rumah, yang namanya pisau atau benda tajam lainnya, kami simpan rapi supaya aman,” terang Wayan Kandel.

Wayan Kandel mengaku sudah berupaya memberikan pengobatan demi kesembuhan sang istri. Sayanynya, walau sudah beberapa kali menjalani perawatan medis dan non medis, kondisi korban Made Mandri tetap tidak mengalami perubahan. “Barangkali sudah jalannya begitu, ya saya pasrah saja,” papar Wayan Kandel yang notabene pensiunan PNS di Kesbangpolinmas Kabupaten Badung tahun 2007.

Sementara, hingga Kamis kemarin jenazah Made Mandri masih dititip di RSUD Mangusada Badung. Menurut Wayan Kandel, rencananya upacara pengabenan jenazah korban tewas nyebur ke sumur ini akan dilaksanakan di Setra Desa Pakraman Sibang Kaja pada Saniscara Pon Dunggulan, Sabtu (29/12) besok.

“Untuk upacara pengabenan akan kami lakukan dua hari lagi (Sabtu). Habis pengabenan, baru dilaksanakan upacara ngrorasan, lanjut nyekah,” tandas Wayan Kandel seraya mengakui punya dua anak lelaki dari pernikahannya dengan korban Made Mandri, yakni I Wayan Sukarya dan I Made Dana.

Sementara itu, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Badung, dr Ni Nyoman Ermy Setiari, mengatakan korban Made Mandri dievakuasi dari dalam sumur sudah dalam keadaan meninggal. “Setelah berhasil diangkat Tim Basarnas dari dalam sumur, jasad korban kemudian dibawa ke RSUD Mangusada dengan menggunakan ambulans BPBD Badung,” terang dr Ermy Setiari. *asa

Komentar