nusabali

Siswa Indonesia Harus Perkuat Jaringan

  • www.nusabali.com-siswa-indonesia-harus-perkuat-jaringan

Siswa Indonesia diminta untuk memperkuat jaringan dalam menghadapi era Indonesia Emas 2045.

JAKARTA, NusaBali
Pemerintah meyakini jika jaringan pelajar kuat, Indonesia berpotensi menjadi negara maju. Terlebih Indonesia terdiri atas berbeda suku bangsa, terpisahkan antarpulau, dan berbeda bahasa. Maka jaringan perlu diperkuat sehingga antar siswa bisa saling mengenal dan bahkan bisa menjadi sebuah persaudaraan. Jaringan ini penting karena Indonesia akan menghadapi era Indonesia Emas pada 2045 nanti. Pada era tersebut, pelajar Indonesia saat ini berada di puncak kematangan usia 45-46 tahun sehingga merekalah yang akan menjadi pemimpin bangsa ini.

“Artinya di era Indonesia Emas nanti, saat 100 tahun kemerdekaan Indonesia, Andalah yang memegang kendali dan memimpin Indonesia di semua bidang yang Anda kuasai sekarang. Saya berharap kamu yang berada di pucuk-pucuk struktur, dalam struktur sosial, politik, dan ekonomi di Indonesia,” kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy, saat acara Apresiasi Siswa SMA/SMK Berprestasi (ASB) di Jakarta, beberapa waktu lalu.

ASB SMA/SMK tahun ini diikuti 489 siswa berprestasi tingkat nasional dan internasional di bidang olahraga, seni budaya, debat bahasa, sains, penelitian ilmiah, literasi, keterampilan, kewirausahaan, kepemimpinan, termasuk siswa SMK pemenang lomba kompetensi siswa (LKS).

Sebanyak 174 peserta di antaranya adalah siswa SMA/ - SMK berprestasi dan pemegang kartu Indonesia pintar (KIP). Mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang ini menjelaskan, jaringan yang kuat bukan yang dibangun dari perkenalan di dunia maya, melainkan melalui ajang pertemuan seperti ASB yang berpotensi menjadi sebuah jaringan yang kuat. Sebab semua peserta ASB adalah siswa-siswa berprestasi. Dari sekitar 10 juta siswa SMA dan SMK, maka yang diundang dalam acara ini hanya 300 orang. Mereka merupakan siswa-siswa yang memiliki keunggulan komparatif di antara seusianya.

Dengan demikian, para pelajar berprestasi inilah yang akan menentukan masa depan Indonesia. “Menjadi sebuah pertemanan yang abadi. Saling berkomunikasi antara satu sama lain. Itulah namanya jaringan, itulah namanya developing, jadi developing yang benar, bukan yang di bangun dari jaringan dunia maya,” ujarnya dilansir okezone.com. Muhadjir menyatakan, teknologi harus dimanfaatkan dengan cara yang positif. Karena itu media sosial (medsos) bisa dimanfaatkan untuk mempercepat dan memperlancar hubungan yang dibangun.

Menurut dia, jika ada generasi yang membentuk kelompok kuat untuk membangun masa depan Indonesia seperti para pelajar saat ini maka dia yakin Indonesia tidak kehilangan peluang untuk menjadi negara besar dan maju. Mendikbud mengharapkan agar Indonesia jangan sampai terpecah belah, jangan sampai tercabik cabik oleh apapun penyebabnya. *

Komentar