Diduga Frustasi, Petani Nekat Gantung Diri
Warga Banjar Dinas Taman Sari, Desa Sanggalangit, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, Jumat (21/12) malam sekitar pukul 20.30 Wita dihebohkan dengan peristiwa gantung diri.
SINGARAJA, NusaBali
Kadek Astawa, 25, seorang warga setempat ditemukan tergantung lemas di dalam rumahnya. Pria yang kesehariannya seorang petani ini diduga nekat gantung diri lantaran mengalami mental labil. Sebelumnya ia juga sempat melakukan tiga kali percobaan bunuh diri dengan menenggak racun, tapi gagal.
Kejadian itu pertama kali diketahui oleh Wayan Artana, 30, yang tak lain kakak kandung korban. Saat itu Artana bermaksud mengunjungi rumah adiknya untuk bersilaturahmi. Namun saat tiba di depan rumah, Artana mendapati rumah dalam keadaan sepi, namun pintu rumah dalam keadaan terbuka.
Artana kemudian membuka pintu dan seketika berteriak saat mendapati adiknya Astawa dalam keadaan lemas tergantung di sebuah kayu di atap rumahnya. Teriakan Artana akhirnya menggemparkan tetangga sekitar rumah korban dan istri korban Made Su yang sedang berada di luar rumah. Artana dibantu tetangga dan istri korban lalu menurunkan korban yang menggantung menggunakan tali plastik warna biru. Saat diturunkan korban dalam keadaan lemas dan sudah tak bernafas. Dari pemeriksaan tim medis Puskesmas Gerokgak I, korban dinyatakan meninggal dunia karena gantung diri. Hal tersebut ditunjukkan dengan ciri-ciri, seperti bekas jeratan di leher, keluar sperma dan tinja, wajah tampak biru kehitaman.
Sementara itu dari keterangan keluarganya, sejauh ini dinyatakan tak ada masalah berarti dalam keluarganya. Hanya saja pihak keluarga korban memang mengakui Astawa memiliki mental yang labil.
Kasubag Humas Polres Buleleng, Iptu I Gede Sumarjaya dikonfirmasi mengatakan pihak keluarga sudah menerima kejadian itu sebagai musibah dan menolak untuk dilakukan otopsi. *k23
Kadek Astawa, 25, seorang warga setempat ditemukan tergantung lemas di dalam rumahnya. Pria yang kesehariannya seorang petani ini diduga nekat gantung diri lantaran mengalami mental labil. Sebelumnya ia juga sempat melakukan tiga kali percobaan bunuh diri dengan menenggak racun, tapi gagal.
Kejadian itu pertama kali diketahui oleh Wayan Artana, 30, yang tak lain kakak kandung korban. Saat itu Artana bermaksud mengunjungi rumah adiknya untuk bersilaturahmi. Namun saat tiba di depan rumah, Artana mendapati rumah dalam keadaan sepi, namun pintu rumah dalam keadaan terbuka.
Artana kemudian membuka pintu dan seketika berteriak saat mendapati adiknya Astawa dalam keadaan lemas tergantung di sebuah kayu di atap rumahnya. Teriakan Artana akhirnya menggemparkan tetangga sekitar rumah korban dan istri korban Made Su yang sedang berada di luar rumah. Artana dibantu tetangga dan istri korban lalu menurunkan korban yang menggantung menggunakan tali plastik warna biru. Saat diturunkan korban dalam keadaan lemas dan sudah tak bernafas. Dari pemeriksaan tim medis Puskesmas Gerokgak I, korban dinyatakan meninggal dunia karena gantung diri. Hal tersebut ditunjukkan dengan ciri-ciri, seperti bekas jeratan di leher, keluar sperma dan tinja, wajah tampak biru kehitaman.
Sementara itu dari keterangan keluarganya, sejauh ini dinyatakan tak ada masalah berarti dalam keluarganya. Hanya saja pihak keluarga korban memang mengakui Astawa memiliki mental yang labil.
Kasubag Humas Polres Buleleng, Iptu I Gede Sumarjaya dikonfirmasi mengatakan pihak keluarga sudah menerima kejadian itu sebagai musibah dan menolak untuk dilakukan otopsi. *k23
Komentar