nusabali

Gianyar Raih 2 Adiwiyata Nasional

  • www.nusabali.com-gianyar-raih-2-adiwiyata-nasional

Dua sekolah di Kabupaten Gianyar yakni SDN 2 Lebih, Gianyar dan SMAN I Ubud, meraih penghargaan Adiwiyata Tingkat Nasional Tahun 2018.

GIANYAR, NusaBali
Dua penghargaan ini merupakan bagian dari 11 penghargaan sama yang diraih 11 sekolah di Bali.  Sembilan sekolah lainnya yakni SD 4 Tuban, Badung, SMPN 2 Bangli, SMPN 2 Tembuku, Bangli, SMPN1 Singaraja, SMPN 3 Singaraja, SMPN 3 Banjar, Buleleng, SDN 1 Mambang, Tabanan, dan SDN 4 Tonja, Denpasar, SMPN 12 Denpasar. Bali juga meraih dua Adiwiyata mandiri melalui SMKN 3 Singaraja dan SD 11 Sesetan, Denpasar.

Penghargaan diterima oleh masing-masing kepala sekolah di Auditorium Dr Ir Soedjarwo Gedung Manggala Wanabakti, Kementerian LHK (Lingkungan Hidup dan Kehutanan), Jakarta, Jumat (21/12). Khusus untuk dua kepala sekolah dari Gianyar didampingi Kepala Bidang Penaatan dan Peningkatan Kapasitas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gianyar Ir I Gde Maha Diana MT dan Kepala Bidang Peningkatan Kapasitas LH I Wayan Balik Suara.

Jumat (21/12), Kepala DLH Gianyar I Wayan Kujus Pawitra mengatakan keberhasilan SDN 2 Lebih dan SMAN I Ubud meraih penghargaan Adiwiyata Nasional ini malalui proses panjang. Antara lain, DLH memetakan potensi lingkungan sekolah, semangat warga sekolah, yang dilanjutkan pembinaan intensif. ‘’Melihat potensi sumber daya sekolah dan pembinaan secara intens dari DLH, kami sangat optimis dua sekolah tersebut akan meraih penghargaan tingkat Nasional,’’ jelasnya.

Kujus Pawitra menjelaskan, sesuai Permen LHK Nomor 05 Tahun 2013 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Adiwiyata, indikator penilaian sekolah Adiwiyata meliputi kebijakan berwawasan lingkungan, kurikulum berbasis partisipatif, kegiatan lingkungan berbasis partisipatif dan pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan. Jelas dia, Adiwiyata bukan lah sebuah lomba, melainkan program kepedulian warga sekolah pada lingkungan. Adiwiyata merupakan salah satu dari delapan standar pendidikan Nasional. Program Adiwiyata menjadi tanggung jawab bersama mulai dari warga sekolah, pihak swasta, dan komponen pemerintah terutama Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, dan Kementerian Agama, selain DLH. Harapannya, prestasi ini bisa menggema dan menjadi contoh bagi sekolah lain. ’’Kami tentu sangat bangga, karena semangat warga sekolah di Gianyar sangat tinggi dalam menciptakan sekolah berwawasan lingkungan,” katanya.

Guna menerapkan pelestarian lingkungan di hidup dan sumber daya alam, jelas Kujus Pawitra, DLH Gianyar telah memberikan bantuan berupa tanaman obat, tong sampah, dan tas ramah lingkungan, terutama kepada sekolah-sekolah yang ikut dalam program Adiwiyata. ‘’Jenis-jenis bantuan ini masih berkesinambungan, karena menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan sekolah tidak boleh berhenti setelah meraih penghargaan,’’ tegasnya. *lsa

Komentar