Pariwisata Pedesaan Berimbas Positif
Pengembangan pariwisata pedesaan atau desa wisata berimbas positif pada geliat perkonomian warga desa.
DENPASAR, NusaBali
Dampak tersebut di antaranya pengurangan angka pengangguran dan peningkatan pendapatan. Otomatis hal ini menyebabkan kondisi perekonomian masyarakat juga terangkat.
“Seperti di desa Bongkasa, yang kini mulai menggeliat aktivitas wisatanya,” ujar I Wayan Sunarta, salah seorang tokoh masyarakat Bongkasa, Kecamatan Abiansemal, Badung, Jumat (21/12).
Menurut Sunarta, geliat kepariwisataan di Desa Bongkasa sudah mulai dirintis sejak beberapa tahun belakangan. Rintisan tersebut karena Bongkasa memiliki potensi untuk itu. Potensi alam pedesaan yang segar(eco tourism) cocok untuk kegiuatan adventure, rafting, tracking dan lainnya. Juga yang jenis daya tarik yang kian populer adalah ayunan atau swing.
“Geliat pariwisata ini yang mulai menunjang perekonomian warga,” ujar Sunarta, ASN yang juga menjabat Kabid Produksi dan Hortikultura di Dinas Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bali.
Peningkatan aktivitas perekonomian di sektor pariwisata, diakui juga membawa dampak lain. Dampak tersebut ialah upaya penyiasatan beberapa kegiatan individu maupun sosial kemasyarakatan. “Ada jenis-jenis pekerjaan yang biasanya dikerjakan siang hari, digeser ke malam hari,” ungkap Sunarta. Penyiasatan atau pergeseran tersebut, karena siang hari warga disibukkan dengan kegiatan dan aktivitas masing-masing.
Kepala Dinas Pariwisata Badung I Wayan Badra, mengakui bahwa pengembangan desa wisata merupakan salah satu usaha untuk menambah ragam daya tarik wisata di Badung. “Desa-desa yang diharapkan, adalah desa- desa secara potensial lebih cepat dikembangkan,” ujar Badra.
Selain menambah ragam daya tarik, tentu saja pengembangan desa wisata, bertujuan menambah lapangan kerja dan meningkatan pendapatan masyarakat. “Kami sedang siapkan bagaimana masyarakat di pedesaan siap untuk itu,” ujar Badra. Salah satunya bagaimana menerima wisatawan atau meng-handle turis. Basic-nya sapta pesona itu yang kami tekankan,” Badra. *k17
Dampak tersebut di antaranya pengurangan angka pengangguran dan peningkatan pendapatan. Otomatis hal ini menyebabkan kondisi perekonomian masyarakat juga terangkat.
“Seperti di desa Bongkasa, yang kini mulai menggeliat aktivitas wisatanya,” ujar I Wayan Sunarta, salah seorang tokoh masyarakat Bongkasa, Kecamatan Abiansemal, Badung, Jumat (21/12).
Menurut Sunarta, geliat kepariwisataan di Desa Bongkasa sudah mulai dirintis sejak beberapa tahun belakangan. Rintisan tersebut karena Bongkasa memiliki potensi untuk itu. Potensi alam pedesaan yang segar(eco tourism) cocok untuk kegiuatan adventure, rafting, tracking dan lainnya. Juga yang jenis daya tarik yang kian populer adalah ayunan atau swing.
“Geliat pariwisata ini yang mulai menunjang perekonomian warga,” ujar Sunarta, ASN yang juga menjabat Kabid Produksi dan Hortikultura di Dinas Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bali.
Peningkatan aktivitas perekonomian di sektor pariwisata, diakui juga membawa dampak lain. Dampak tersebut ialah upaya penyiasatan beberapa kegiatan individu maupun sosial kemasyarakatan. “Ada jenis-jenis pekerjaan yang biasanya dikerjakan siang hari, digeser ke malam hari,” ungkap Sunarta. Penyiasatan atau pergeseran tersebut, karena siang hari warga disibukkan dengan kegiatan dan aktivitas masing-masing.
Kepala Dinas Pariwisata Badung I Wayan Badra, mengakui bahwa pengembangan desa wisata merupakan salah satu usaha untuk menambah ragam daya tarik wisata di Badung. “Desa-desa yang diharapkan, adalah desa- desa secara potensial lebih cepat dikembangkan,” ujar Badra.
Selain menambah ragam daya tarik, tentu saja pengembangan desa wisata, bertujuan menambah lapangan kerja dan meningkatan pendapatan masyarakat. “Kami sedang siapkan bagaimana masyarakat di pedesaan siap untuk itu,” ujar Badra. Salah satunya bagaimana menerima wisatawan atau meng-handle turis. Basic-nya sapta pesona itu yang kami tekankan,” Badra. *k17
1
Komentar