nusabali

Keok di Desa, Golkar akan Evaluasi Kader

  • www.nusabali.com-keok-di-desa-golkar-akan-evaluasi-kader

Golkar banyak punya relawan yang dibentuk dalam bentuk sekoci pemenangan selain Koalisi Indonesia Kerja, seperti Gojo, Bejo, Jenggala dan lainnya.

Untuk Menangkan Capres-Cawapres Jokowi-Ma’ruf di Pilpres

DENPASAR, NusaBali
Golkar menerapkan sanksi tegas kepada kader yang tidak bekerja maksimal mengkampanyekan dan memenangkan Capres-Cawapres Joko Widodo-Ma’ruf Amin (Jokowi-Ma’ruf) yang diusung PDIP-Golkar-PKB-PPP-NasDem-Hanura-PKPI-Perindo-PSI di Pilpres 2019. Golkar tidak lagi menghitung basis TPS (Tempat Pemungutan Suara) bagi pemenangan Pilpres. Namun basisnya sudah hitungan desa. Artinya setiap kader tidak hanya wajib menang di TPS, tetapi juga di desanya sendiri.

Ketua Korwil Pemenangan Pemilu Wilayah Bali DPP Partai Golkar, Gede Sumarjaya Linggih alias Demer saat dihubungi NusaBali di Jakarta, Jumat (21/12) mengatakan sanksi oleh DPP Golkar kepada kader Golkar yang tidak bekerja untuk kampanyekan Jokowi-Ma’ruf sudah jelas akan diterapkan. “Itu sudah tegas disampaikan Pak Ketum Airlangga Hartarto. Selain itu pemenangan Pilpres 2019 dimana Golkar mengusung Jokowi-Ma’ruf adalah amanat Munas Golkar. Sanksinya itu melihat kadar kinerja kader di akar rumput,” ujar Demer.

Menurut dia sanksinya melihat tingkat kesalahan. “Ada evaluasinya. Kalau kalahnya sangat mencolok di basis lawan mungkin bisa ditoleransi. Kita lihat kasus per kasus. Karena kan tidak semua kader bisa mengatasi persaingan, ketika mereka berdomisili di basis lawan. Kalau tidak bekerja sama sekali juga akan dievaluasi. Kalau domisilinya ternyata memang basis Golkar lantas calon yang diusung malah kalah juga dievaluasi,” beber politisi senior Partai Golkar asal Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng ini.

Menurut Demer, Partai Golkar banyak punya relawan yang dibentuk dalam bentuk sekoci-sekoci pemenangan selain Koalisi Indonesia Kerja. Relawan yang dibentuk spontan oleh kader menghimpun masyarakat luas ini juga dilakukan di Bali. “Ada relawan Gojo, Bejo, Jenggala yang digagas Pak Jusuf Kalla. Di Bali juga sama itu gerakannya memenangkan Jokowi-Ma’ruf,” tegas anggota Komisi VI DPR RI ini. Sementara anggota Pemenangan Pemilu/Korwil Bali DPP Partai Golkar, Dewa Made Widiasa Nida, secara terpisah mengharapkan kader Golkar solid memenangkan Capres-Cawapres Jokowi-Ma’ruf. “Kader di kabupaten/kota kita harapkan solid, fokus untuk bertarung menghadapi Pileg-Pilpres 17 April 2019 ini. Sehingga Golkar bisa menang Pileg dan menangkan Jokowi-Ma’ruf. Hanya soliditas yang bisa menjawab kemenangan itu,” ujar politisi asal Desa Akah, Kecamatan Klungkung, Kabupaten Klungkung.

Menurut Dewa Nida kalaupun ada riak-riak internal itu adalah sebuah situasi dan kondisi organisasi yang lumrah terjadi sebagai sebuah dinamika. Namun hal itu bukanlah halangan bagi kader di kabupaten/kota untuk rapatkan barisan. “Kalaupun ada riak-riak organisasi itu dinamika politik di internal. Bagi saya sebagai kader partai justru ini tantangan kita untuk mawas diri makin memperkuat soliditas lintas kader,” tegas Dewa Nida.

Dewa Nida menyebutkan, Golkar di Bali yakin bisa memenangkan Capres-Cawapres Jokowi-Ma’ruf Amin sampai 80 persen. Sebab saat ini mesin partai pengusung, yakni Koalisi Indonesia Kerja di Bali berjalan solid dan maksimal.  Apalagi relawan-relawan terus melakukan jelajah ke kantong suara dan mengkampanyekan Jokowi-Ma’ruf belakangan ini.

“Kita ingin Golkar Bali, kader-kader kita solid dan menunjukkan Golkar bisa menyokong Jokowi-Ma’ruf menang 80 persen di Bali,” tegas pria yang sempat dipecat dari Ketua DPD II Klungkung oleh Ketua DPD I Golkar Bali era kepemimpinan I Ketut Sudikerta gara-gara menyeberang ke Munas Ancol. *nat

Komentar