Subak Gede Kemenuh Bangun RMU
Subak Gede Gunung Sari, Desa Kemenuh, Kecamatan Sukawati, Gianyar, kini bersiap membangun RMU (rice milling unit) atau unit penyosohan gabah.
GIANYAR, NusaBali
Pembangunan RMU di atas lahan 15 are ini menjadi salah satu upaya subak untuk menekan permainan tengkulak yang selalu membeli gabah petani dengan harga murah. Harga gabah anjlok karena petani sulit menangani pascapanen karena ketiadaan RMU.
Hal itu dikatakan Pekaseh Subak Gede Gunung Sari, Desa Kemenuh, I Wayan Laspicorn, di Banjar Sumampan, Desa Kemenuh, Senin (17/12). Terkait rencana membangun RMU, subak setempat menerima bantuan satu unit mesin RMU dari Departemen Pertanian RI. Bantuan RMU cukup canggih, dengan kapasitas produksi giling 1,5 ton GKG (gabah kering giling)/jam ini tiba di Kemenuh, Senin kemarin.
RMU diserahkan oleh petugas Dinas Pertanian Bali, didampingi Dinas Pertanian Gianyar, dan anggota DPRD Gianyar asal Desa Kemenuh, I Made Rai Arimbawa. Laspicorn mengatakan, pembangunan RMU ini sudah dirancang sejak tiga tahun lalu. Subaknya pernah membeli mesin RMU bekas, namun kini sudah rusak. Dengan mesin RMU bantuan Deptan ini, pihaknya akan membangun RMU lebih modern. ‘’Keunggulan mesin RMU ini, selain kapasitas gilingnya 1,5 ton GKG per jam, juga starter dan penuangan gabah untuk digiling secara otomatis, karena pakai mesin,’’ jelasnya.
Jelas Laspicorn, ketiadaan RMU di wilayah subaknya menjadikan petani buru-buru menjual padi kepada tengkulak. Karena petani sulit menangani pascapanen. Akibatnya, tengkulak leluasa menentukan harga gabah hingga
harga gabah di tingkat petani selalu anjlok. ‘’Dengan adanya RMU ini nanti, kami yakin petani pasti mikir-mikir jual padi dengan murah kepada tengkulak,’’ jelasnya didampingi Bendahara Subak, I Wayan Lingga. Tambah Laspicorn, RMU ini akan dipasang pada bangunan yang sudah ada, ukuran 9 x 11 meter. Setelah RMU ini beroperasi normal, pihaknya sangat berharap punya koperasi tani.
Sebagaimana diketahui, Subak Gede Kemenuh punya lahan 360 ha, 300 ha di antaranya sawah produktif. Subak ini terdiri 12 subak bagian yakni Subak Bedulu, Tengkulak, Enggong, Alas, Teba, Gunung Sari, Penghyangan, Umajero, Wasan Desa, Wasan Kemenuh, Babakan Kepuh, dan Tegenungan. Subak memanfaat air Daerah Aliran Sungai (DAS) Tengkulak Mawang di Banjar Nagi, Desa Petulu, Ubud.
Anggota DPRD Gianyar asal Desa Kemenuh, I Made Rai Arimbawa meyakini mesin RMU ini akan dapat membantu para petani dalam penanganan pascapanen padi. ‘’Para petani sejak lama tak ingin harga gabahnya anjlok karena permainan tengkulak, akibat petani sulit menyosoh gabah,’’ jelas wakil rakat dari Hanura ini. Kata dia, bantuan RMU ini tiba di Kemenuh berkat fasilitasi salah seorang anggota DPR RI asal Bali, AA Bagus Adhi Mahendra Putra. *lsa
Pembangunan RMU di atas lahan 15 are ini menjadi salah satu upaya subak untuk menekan permainan tengkulak yang selalu membeli gabah petani dengan harga murah. Harga gabah anjlok karena petani sulit menangani pascapanen karena ketiadaan RMU.
Hal itu dikatakan Pekaseh Subak Gede Gunung Sari, Desa Kemenuh, I Wayan Laspicorn, di Banjar Sumampan, Desa Kemenuh, Senin (17/12). Terkait rencana membangun RMU, subak setempat menerima bantuan satu unit mesin RMU dari Departemen Pertanian RI. Bantuan RMU cukup canggih, dengan kapasitas produksi giling 1,5 ton GKG (gabah kering giling)/jam ini tiba di Kemenuh, Senin kemarin.
RMU diserahkan oleh petugas Dinas Pertanian Bali, didampingi Dinas Pertanian Gianyar, dan anggota DPRD Gianyar asal Desa Kemenuh, I Made Rai Arimbawa. Laspicorn mengatakan, pembangunan RMU ini sudah dirancang sejak tiga tahun lalu. Subaknya pernah membeli mesin RMU bekas, namun kini sudah rusak. Dengan mesin RMU bantuan Deptan ini, pihaknya akan membangun RMU lebih modern. ‘’Keunggulan mesin RMU ini, selain kapasitas gilingnya 1,5 ton GKG per jam, juga starter dan penuangan gabah untuk digiling secara otomatis, karena pakai mesin,’’ jelasnya.
Jelas Laspicorn, ketiadaan RMU di wilayah subaknya menjadikan petani buru-buru menjual padi kepada tengkulak. Karena petani sulit menangani pascapanen. Akibatnya, tengkulak leluasa menentukan harga gabah hingga
harga gabah di tingkat petani selalu anjlok. ‘’Dengan adanya RMU ini nanti, kami yakin petani pasti mikir-mikir jual padi dengan murah kepada tengkulak,’’ jelasnya didampingi Bendahara Subak, I Wayan Lingga. Tambah Laspicorn, RMU ini akan dipasang pada bangunan yang sudah ada, ukuran 9 x 11 meter. Setelah RMU ini beroperasi normal, pihaknya sangat berharap punya koperasi tani.
Sebagaimana diketahui, Subak Gede Kemenuh punya lahan 360 ha, 300 ha di antaranya sawah produktif. Subak ini terdiri 12 subak bagian yakni Subak Bedulu, Tengkulak, Enggong, Alas, Teba, Gunung Sari, Penghyangan, Umajero, Wasan Desa, Wasan Kemenuh, Babakan Kepuh, dan Tegenungan. Subak memanfaat air Daerah Aliran Sungai (DAS) Tengkulak Mawang di Banjar Nagi, Desa Petulu, Ubud.
Anggota DPRD Gianyar asal Desa Kemenuh, I Made Rai Arimbawa meyakini mesin RMU ini akan dapat membantu para petani dalam penanganan pascapanen padi. ‘’Para petani sejak lama tak ingin harga gabahnya anjlok karena permainan tengkulak, akibat petani sulit menyosoh gabah,’’ jelas wakil rakat dari Hanura ini. Kata dia, bantuan RMU ini tiba di Kemenuh berkat fasilitasi salah seorang anggota DPR RI asal Bali, AA Bagus Adhi Mahendra Putra. *lsa
Komentar