nusabali

Cok Ace Bertemu Menpar Arief Yahya

  • www.nusabali.com-cok-ace-bertemu-menpar-arief-yahya

“Setelah saya jelaskan, ya Pak Menteri akhirnya mengerti. Kan saya sudah buktikan saya terjun langsung saat sidak ke toko-toko Tiongkok tersebut”

Komitmen Laksanakan Keputusan Gubernur Tutup Toko Tiongkok

DENPASAR,NusaBali
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) akhirnya terbang ke Jakarta temui Menteri Pariwisata (Menpar) RI Arief Yahya, terkait dengan polemik Toko Tiongkok di Bali. Di hadapaan Menpar Arief Yahya Wagub Cok Ace pun menegaskan Toko Tiongkok akan tetap ditutup.

Wagub Ace saat dihubungi NusaBali di Jakarta, Senin (17/12) siang mengatakan, dirinya langsung berangkat ke Jakarta bertemu Menteri Pariwisata di Jakarta untuk menyampaikan masalah turis Tiongkok di Bali, hingga keberadaan Toko Tongkok di Bali. “Saya ditugaskan Gubernur Bali Pak Koster. Saya sudah ketemu Pak Menteri Pariwisata. Ya saya sampaikan kondisi di Bali. Beliau akhirnya paham dan mengerti,” ujar tokoh Puri Ubud Gianyar, yang Bupati Gianyar periode 2008-2013 ini.

Cok Ace membeber kepada Menpar bahwa Pemprov Bali tidak melakukan penutupan maupun penertiban Toko Tiongkok tanpa ada alasan dan dasar yang jelas. Mereka yang ditutup adalah yang berpraktek menjual pariwisata Bali murah-murah dengan modus ‘nakal’. Misalnya Toko Tiongkok yang menjual barang-barang kain latex, karpet buatan Tiongkok (China) kepada wisatawan Tiongkok di Bali, namun produk tersebut disebutkan produk asli Bali. Dari penjualan produk Tiongkok dengan harga mahal itu mereka mengeruk keuntungan, untuk mensubsidi wisatawan Tiongkok ke Bali dengan harga paket wisata murah. Selain itu pembayaran dengan wechatpay (pembayaran dengan barcode) hingga uang wisatawan Tiongkok di Bali tetap beredar di Tiongkok dan tidak bayar pajak. Kemudian keterlibatan tenaga kerja asing juga dibeber Wagub Cok Ace. “Setelah saya jelaskan, ya Pak Menteri akhirnya mengerti. Kan saya sudah buktikan saya terjun langsung saat sidak ke toko-toko Tiongkok tersebut,” kata Cok Ace yang juga Ketua PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia) Bali, ini.

Menteri Pariwisata Arief Yahya versi Cok Ace pun meminta Pemprov Bali lebih teduh ketika memberikan keterangan di media massa. “Ya kami diminta jangan terlalu keras soal penertiban Toko Tiongkok dan penanganan pariwisata di Bali. Kalau statement di media tidak keras-keras, ya disuruh adem dikit, karena menyangkut pariwisata,” ungkapnya.

Namun demikian, Cok Ace akan tetap patuh dengan instruksi Gubernur Bali dan rekomendasi DPRD Bali untuk menindak tegas pelanggaran izin, pelanggaraan ketenagakerjaan yang terjadi selama ini. “Seperti yang disampaikan Pak Gubernur Koster, bukan hanya soal turis Tiongkok, semuanya kita akan awasi tegas. Ini kan penertiban yang dilakukan terhadap mereka yang melanggar izin, melanggar ketentuan perundang-undangan. Kalau tidak punya izin dan IMB ya urus dulu lah, baru operasi. Saya sampaikan ke Pak Menteri, kita nggak sembarangan,” imbuh Cok Ace.

Seperti diberitakan sebelumnya, Toko Tiongkok yang sudah ditutup atas instruksi Gubernur Bali, kembali mendapatkan lampu hijau dari hasil kunjungan Menteri Pariwisata Arief Yahya ke Beijing, China, Kamis (13/12) lalu. Menpar Arief Yahya mengakui isu tersebut mengakibatkan jumlah kunjungan wisatawan Tiongkok/China ke Indonesia, khususnya Bali, berkurang secara signifikan. Dalam kesempatan tersebut, Menpar menjamin bahwa kasus penutupan Toko Tiongkok itu akan selesai dan berharap wisatawan Tiongkok bisa kembali berlibur ke Pulau Dewata.

Namun hal tersebut tidak membuat Gubernur Koster kendor melakukan penertiban dan tetap akan menutup bagi yang melanggar aturan. Gubernur Koster kemudian mengutus Wagub Cok Ace bertemu Menpar Arief Yahya menjelaskan fakta yang sebenarnya. *nat

Komentar