nusabali

Mahasiswa Undiksha Sabet Juara II Karya Tulis Ilmiah Nasional

  • www.nusabali.com-mahasiswa-undiksha-sabet-juara-ii-karya-tulis-ilmiah-nasional

Angkat Teknik Budidaya Kerang Abalone di Pantai Penimbangan

SINGARAJA, NusaBali

Mahasiswa Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja kembali menunjukkan prestasinya di tingkat nasional. Belum lama ini dua mahasiswa Jurusan Perikanan dan Kelautan, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Undiksha meraih Juara II lomba karya tulis ilmiah, Himakua Paper Competition Jilid III yang dilaksanakan Universitas Sriwijaya. Dua mahasiswa semester III itu mengangkat soal budidaya berkelanjutan kerang abalone di laut Pantai Penimbangan, wilayah Desa Baktiseraga, Kecamatan/Kabupaten Buleleng.

Keduanya yakni Putu Justika Nirmala, 20, dan Putu Indah Swardiani, 20. Mahasiswa semester III, Jurusan Perikanan dan Kelautan, sebelum berhasil mengharumkan nama lembaganya mereka harus bersaing dengan puluhan mahasiswa perikanan dan kelautan yang ada di Indonesia. Seperti dari Politeknik Kelautan Perikanan Karawang, Universitas Sebelas Maret, Universitas Negeri Semarang, Universitas Bangka Belitung, Universitas Muhamadiyah Malang, Universitas Sumatera Utara dan Universitas Brawijaya Malang. Keduanya pun harus puas di posisi kedua setelah unggul dari perwakilan Universitas Sumatera Utara di posisi ketiga dan mengakui kehebatan mahasiswa kelautan Universitas Sebelas Maret, yang bertengger di posisi pamuncak.

Justika dan Indah sebelumnya sudah menyiapkan penelitiannya sejak bulan Oktober lalu. Hingga akhirnya dinyatakan lolos 10 besar dan masuk ke babak final dengan mempresentasikan  penelitiannya pada 23-24 November lalu di Universitas Sriwijaya, Sumatra Selatan. “Jadi kami sebelumnya melewati dua kali seleksi, yakni seleksi abstrak dan karya fullpaper dan baru dinyatakan lolos 10 besar pada 5 November lalu. Yang sepuluh besar ini kemudian mempresentasikan penelitiannya di Univeristas Sriwijaya 23-24 November kemarin, hingga akhirnya menjadi juara II,” ucap Justika yang ditemui di kampusnya Jumat (14/12) kemarin.

Keduanya yang mengaku baru pertama kali mengikuti lomba di tingkat nasional, sedikit grogi ketika menyampaikan hasil penelitian yang mereka lakukan di laut Pantai Penimbangan Buleleng. Maklum saja, lawannya adalah mahasiswa dari universitas yang jurusan kelautan dan perikanannya sudah terkenal. Baik Justika dan Indah mengaku tak menyangka jika mereka akan mendapatkan juara II. “Ya kami bersyukur juga baru pertama kalinya diberikan pengalaman yang sangat berharga. Ga nyangka sih dapet juara, karena yang masuk 10 besar itu penelitian baik judul dan yang dibahas keren-keren,” imbuh Indah.

Menurut Justika, alumni SMAN 1 Singaraja ini mengatakan awal mula ia dan Indah memilih meneliti terkait budidaya kerang abalone di Pantai Penimbangan, karena sedang diuji coba pengembangan dengan beberapa kali dilepas liarkan (sistem sea ranching) oleh Balai Benih Perikanan Gondol.  Mereka kemudian mengangkat judul penelitian ‘Penerapan Sea Ranching Abalon Haliotis Squamata di Pantai Penimbangan dalam Menunjang Budi Daya yang Berkelanjutan’.

Dalam karya ilmiahnya Justika dan Indah menjelaskan terkait metode percepatan perkembangan abalone hingga siap panen sebesar delapan sentimeter, menggunakan sistem sea ranching. Kerang abalon yang dilepasliarkan begitu saja di tengah laut sudah dapat dipanen dalam waktu enam bulan. Sistem ini juga disebut memiliki keunggulan lain seperti tidak memerlukan biaya operasional dan dapat membersihkan alga yang menutupi terumbu karang.

“Kalau budidaya sebelumnya yang dikembangkan di dalam bak, waktu panennya relatif lama sekitar satu tahunan, selain itu biaya operasionalnya juga sangat tinggi, berbeda dengan ditebar di laut yang tidak memerlukan makanan tambahan,” jelas Justika.

Selain membantu para nelayan, mereka juga memiliki idealisme untuk memajukan Pantai Penimbangan dari segi eko wisata. Hal itu pun disebut akan sejalan dengan upaya Pokmaswas dan masyarakat serta pemerintah Desa Baktiseraga yang juga mengembangkan konservasi bawah laut Penimbangan. “Kami mendorong juga agar budidaya ini terus dijaga oleh nelayan setempat, selain mendapatkan provit dari segi ekonomi, kerang abalone yang memakan alga, akan membantu membersihkan terumbu karang, sehingga manfaat untuk konservasinya juga ada,” jelas Justika.

Dosen Pembimbing dua gadis belia ini, Gede Iwan Setiabudi, mengatakan dengan dibukanya jurusan Kelautan dan Perikanan, Undiksha dapat berpartisipasi memberikan sumbangsih pemikiran terhadap perkembangan kelautan dan perikanan di Buleleng. Apalagi Buleleng menurutnya memiliki potensi yang sangat besar dari segi kelautan dan perikanan. “Potensi kelautan, terutama di Buleleng masih sangat besar. Kami berharap dengan prestasi ini, keinginan untuk kuliah semakin tinggi. Lulusan sudah banyak jadi wirausaha,” ucapnya.

Sementara itu Wakil Rektor III Undiksha, Gusti Ngurah Pujawan sangat mengapresiasi prestasi mahasiswa tersebut. Namun demikian, tetap dipacu supaya ada prestasi lain yang bisa diraih dan dalam jenjang lebih tinggi. Ia pun berharap dengan capaian ini dapat memompa semangat mahasiswa lainnya untuk ikut memacu diri meraih prestasi di bidang keahlian dan disiplin ilmu yang dimiliki. “Lembaga mendukung sepenuhnya dan memfasilitasi mahasiwa untuk tampil dan mengasah diri dengan ikut dalam kompetensi yang ada. Ini adalah salah satu cara mengukur kemmapuan diri untuk kedepannya mampu bersaing dengan lulusan universitas lainnya,” kata dia.*k23

Komentar