Tahun Politik Perlu Disambut Gembira
Tahun 2019 merupakan tahun politik. Pada 17 April 2019 nanti akan berlangsung pemilihan serentak.
JAKARTA, NusaBali
Mulai dari Pemilihan Presiden/Wakil Presiden, Anggota DPR RI, Anggota DPD RI, Anggota DPRD Provinsi dan DPRD Kota/Kabupaten. Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Pusat Wisnu Bawa Tenaya mengatakan, tahun politik justru perlu disambut gembira. Lantaran pada tahun tersebut masyarakat memilih pemimpin dan wakil rakyatnya.
"Tahun depan ada pesta demokrasi. Mari kita sambut dengan merdeka dan gembira serta jaga kerukuman antar umat beragama dan saling hormat menghormati agar kita dapat hidup berdampingan dengan baik," ujar Wisnu Tenaya Bawa di Gran Melia Jakarta, Kamis (13/12).
Menurutnya, langkah tersebut sangat bagus, lantaran sejatinya semua agama mengajarkan kebaikan. Namun adanya pemilu terkadang membuat orang memiliki pendapat berbeda, terlebih calon presiden nanti hanya dua orang.
Walhasil banyak hoax bertebaran. Ia mengingatkan agar itu tidak terjadi. Caranya dengan mengimplementasikan Pancasila. Bagi mantan Danjen Kopassus ini, Pilpres bukan sebuah pertandingan, melainkan mencari sosok yang dapat memajukan negara dan bangsa serta mensejahterakan rakyat.
"Founding father kita pernah berkata, pemimpin adalah orang yang bisa adil, memakmurkan dan memajukan bangsa. Oleh karena itu, kedepan kita membutuhkan seorang pemimpin yang berjiwa negarawan, cendekiawan, cerdas, tegas, arif dan bijaksana," paparnya.
Dikatakan, sebagai bentuk partisipasi umat Hindu dalam mensukseskan pemilu, yakni dengan mengangat tema Hari Raya Nyepi yang jatuh pada 6 Maret 2019 mendatang dengan tajuk, ‘Melalui Malam Catur Brata Penyepian Mari Kita Sukses Pemilu 2019’. *k22
Mulai dari Pemilihan Presiden/Wakil Presiden, Anggota DPR RI, Anggota DPD RI, Anggota DPRD Provinsi dan DPRD Kota/Kabupaten. Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Pusat Wisnu Bawa Tenaya mengatakan, tahun politik justru perlu disambut gembira. Lantaran pada tahun tersebut masyarakat memilih pemimpin dan wakil rakyatnya.
"Tahun depan ada pesta demokrasi. Mari kita sambut dengan merdeka dan gembira serta jaga kerukuman antar umat beragama dan saling hormat menghormati agar kita dapat hidup berdampingan dengan baik," ujar Wisnu Tenaya Bawa di Gran Melia Jakarta, Kamis (13/12).
Menurutnya, langkah tersebut sangat bagus, lantaran sejatinya semua agama mengajarkan kebaikan. Namun adanya pemilu terkadang membuat orang memiliki pendapat berbeda, terlebih calon presiden nanti hanya dua orang.
Walhasil banyak hoax bertebaran. Ia mengingatkan agar itu tidak terjadi. Caranya dengan mengimplementasikan Pancasila. Bagi mantan Danjen Kopassus ini, Pilpres bukan sebuah pertandingan, melainkan mencari sosok yang dapat memajukan negara dan bangsa serta mensejahterakan rakyat.
"Founding father kita pernah berkata, pemimpin adalah orang yang bisa adil, memakmurkan dan memajukan bangsa. Oleh karena itu, kedepan kita membutuhkan seorang pemimpin yang berjiwa negarawan, cendekiawan, cerdas, tegas, arif dan bijaksana," paparnya.
Dikatakan, sebagai bentuk partisipasi umat Hindu dalam mensukseskan pemilu, yakni dengan mengangat tema Hari Raya Nyepi yang jatuh pada 6 Maret 2019 mendatang dengan tajuk, ‘Melalui Malam Catur Brata Penyepian Mari Kita Sukses Pemilu 2019’. *k22
Komentar