nusabali

Diguyur Hujan, Tanaman Cabai Layu

  • www.nusabali.com-diguyur-hujan-tanaman-cabai-layu

Guyuran hujan di Gianyar beberapa pekan terakhir tidak saja mengakibatkan bencana banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang.

GIANYAR, NusaBali
Curah hujan yang tinggi juga membuat tanaman cabai layu hingga petani gagal panen. Padahal kebutuhan akan cabai diprediksi meningkat jelang hari raya Galungan, Kuningan, Natal, dan Tahun Baru 2019

Salah seorang petani cabai di Desa Tojan, Kecamatan Blahbatuh I Ketut Suhardika mengungkapkan seluas lima are tanaman cabainya mendadak layu akibat diterpa hujan terus menerus. Padahal, akhir bulan ini harga cabai diprediksi naik lantaran hari raya. “Seluruh bagian tanaman layu, daun, batang sampai buahnya juga layu,” keluh Suhardika, Rabu (12/12).

Akibat tanaman yang layu, cabai mereka tidak bisa tumbuh subur. Kata Suhardika, wabah layu itu secara merata menyerang seluruh tanaman cabai di lahan seluas 5 are miliknya. “Karena air hujan kan mengandung garam. Makanya tanaman layu,” ujar petani yang juga berdinas di Satuan Resnarkoba Polres Gianyar itu.

Dia menambahkan, tanaman layu itu tidak menimpa dirinya saja. “Ada teman saya, dia lahan cabainya lebih luas, sampai 50 are. Itu banyak rugi,” ujarnya. Rusaknya tanaman cabai petani berdampak pada kenaikan harga cabai. “Di pasaran sekarang cabai Rp 20.000 sekilo. Apalagi ini mau dekat Galungan,” jelasnya.

Sebagai petani, petani tidak menyalahkan musim hujan. Petani sudah melakukan antisipasi dengan menanam tanaman selain cabai. “Saya juga tanam kacang panjang. Tinggal menunggu Galungan saja. Kacang sekarang sekilo Rp 7.000 di pasaran,” ujarnya.*nvi

Komentar