nusabali

Saat Ditolong Sang Kakak, Korban Sempat Senyum

  • www.nusabali.com-saat-ditolong-sang-kakak-korban-sempat-senyum

Pelajar yang terseret ombak di Pantai Pangkung Tibah, Kecamatan Kediri, Tabanan, I Kadek Rea Andika, 13, akhirnya ditemukan dalam kondisi tak bernyawa pada Senin (10/12) sekitar pukul 06.45 Wita.

Pelajar Terseret Ombak di Pangkung Tibah, Ditemukan Tewas  


TABANAN, NusaBali
Korban ditemukan di sebelah barat Setra Pangkung Tibah atau berjarak sekitar 200 meter dari lokasi kejadian. Korban ditemukan sudah di pesisir pantai dengan posisi mayat tertelungkup hanya mengenakan pakaian dalam. Bahkan warna tubuhnya kebiruan dan di beberapa anggota tubuh korban kulitnya telah mengelupas.

Petugas dari Basarnas, Pol Air Tabanan, dan PMI Tabanan langsung memasukkan jenazah korban ke kantong jenazah. Karena atas permintaan keluarga, jenazah tidak diizinkan dibawa ke BRSUD Tabanan melainkan langsung dibawa ke rumah duka Banjar Badung, Desa Pejaten, Kecamatan Kediri.

Sesampai di rumah duka, jenazah Rea Andika pelajar kelas II SMPN 2 Kediri ini disambut isak tangis keluarga. Tampak ibu korban tiada hentinya menangis bahkan terlihat masih syok atas meninggalnya putra ketiganya itu dengan cara tragis. “Tidak ada perasaan aneh, tidak ada juga mimpi buruk, mengapa seperti ini jalan hidup anak saya,” ujar ibu korban Ni Wayan Sumitri.

Wanita berusia 35 tahun ini menuturkan, tidak menyangka jika anaknya akan meninggal di usia yang masih sangat belia. Karena pada Minggu (9/12) pagi sebelum terjadi musibah itu, korban Rea Andika sempat bercanda dengan adiknya.

Bahkan sekitar pukul 13.00 Wita, Sumitri sempat pamit kerja ke resto yang ada di Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Badung, kepada korban Rea Andika. “Saya pamit siang itu, dia (korban) sempat bilang hati-hati ke saya, kemudian saya suruh dia di rumah jaga adik-adiknya,” kata Sumitri.

Namun sekitar pukul 16.00 Wita dia menerima kabar jika sang anak terseret ombak dan belum ditemukan. Sumitri langsung pamit dari tempat kerjanya, padahal baru seminggu kerja di resto tersebut. “Sampai di rumah saya panik, saya susul ke pantai, hanya saja saya tidak kuat, saya menangis dan katanya sempat tidak sadar (pingsan),” akunya.

Selama proses pencarian, keluarga sempat menghaturkan piuning maupun pakelem bebek selem pascakejadian tersebut. Bahkan menurut Sumitri ada keluarga menginap di Pantai Pangkung Tibah berharap korban Rea Andika cepat ditemukan.

Namun takdir berkata lain korban Rea Andika yang dikenal keluarga sangat penurut ini ditemukan dalam kondisi tak bernyawa. “Anak saya ini sangat penurut, rajin mabanten. Apapun yang saya minta dan orang lain minta tidak pernah ditolak, pasti diiyakan,” ujarnya sembari menangis sesenggukan.

Apalagi korban Rea Andika di sekolah dikenal aktif di kegiatan non akademik. Dia sering ikut lomba voli maupun gerak jalan. Bahkan dari 5 saudaranya, Rea Andika dikenal paling ganteng dan sangat ramah. “Panak tiyang niki nak paling baguse, paling monoh, anteng mebanten niki, (anak saya paling ganteng, paling polos/lugu, dan rajin sembahyang),” tutur Sumitri.

Meskipun berat karena ditinggal putranya, namun Sumitri akan berusaha ikhlas. Apalagi sejak empat tahun yang lalu suaminya Kadek Ari Maryono, 41, yang nyentana di rumahnya pergi dan belum kembali. “Mohon doa, biar upacara anak saya berjalan lancar,” ujarnya.

Ternyata sebelum korban terseret ombak Minggu sore, pada Minggu pagi sudah sempat ke pantai bermain seorang diri. Bahkan saat ditolong sang kakak, I Putu Anggadita sewaktu terseret ombak, korban tidak sempat mengatakan tolong, namun terlihat pasrah dan tersenyum kepada Putu Anggadita kemudian tangannya langsung terlepas. “Saya sudah tarik tangan adik tapi tidak bisa karena ombaknya keras. Namun saya lihat dia tersenyum dan seperti orang pasrah sebab tidak meminta tolong,” kata Anggadita, pelajar kelas III SMPN 2 Kediri.

Terhadap jenazah korban, keluarga memutuskan pada Soma Wage Julungwangi, Senin (10/12), langsung dilakukan upacara penguburan di Setra Banjar Badung, Desa Pejaten, Kecamatan Kediri.  Seperti berita sebelumnya, dua orang pelajar terseret ombat saat mandi di Pantai Pangkung Tibah, Desa Pangkuh Tibah, Kecamatan Kediri, Tabanan.

Mereka adalah I Kadek Rea Andika, 13, dan I Putu Agus Mahendra, 13. Korban Putu Agus Mahendra berhasil diselamatkan, namun sayang Kadek Rea Andika asal Banjar Bandung, Desa Pejaten, Kecamatan Kediri, tidak berhasil diselamatkan.

Sebelum menghilang, korban Rea Andika sempat ditolong sang kakak I Putu Anggadita. Saking kerasnya ombak pegangan tangan mereka terlepas, Rea Andika tidak bisa diselamatkan. Hingga Minggu malam korban belum ditemukan, dan pada Senin pagi ditemukan dalam kondisi meninggal. *de

Komentar