nusabali

Pleno Golkar Ditingkahi Gebrak Meja

  • www.nusabali.com-pleno-golkar-ditingkahi-gebrak-meja

Ketua DPD II Golkar Bangli Wayan Gunawan gebrak meja setelah cekcok dengan fungsionaris DPP Golkar, Dewa Made Widiyasa Nida

8 dari 9 Ketua DPD II Kompak Usulkan Musdalub Golkar Bali


DENPASAR, NusaBali
Seperti diprediksi NusaBali, usulan dilaksanakannya Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) Golkar Bali untuk mencari Ketua DD I Golkar Bali definitif buat menggantikan I Ketut Sudikerta yang terseret kasus hukum, akhirnya benar-benar meledak dalam rapat pleno di Kantor Sekretariat DPD I Golkar Bali, Jalan Surapati 9 Denpasar, Minggu (9/12). Dari 9 DPD II Golkar Kabupaten/Kota se-Bali, 8 di antaranya usulkan Musdalub. Rapat kemarin diwarnai aksi gebrak meja, yang dipicu cekcok mulut antara Wayan Gunawan vs Dewa Made Widiyasa Nida.

Rapat Pleno DPD I Golkar Bali, Minggu kemarin, menghadirkan seluruh 9 Ketua DPD II Golkar Kabupaten/Kota se-Bali. Pleno yang berlangsung selama 3 jam, mulai pagi pukul 10.00 Wita hingga siang pukul 13.00 Wita, tersebut dipimpin Plt Ketua DPD I Golkar Bali, Gede Sumarjaya Linggih alias Demer, didampingi Sekretaris DPD I Golkar Bali Nyoman Sugawa Korry. Pleno juga dihadiri dua anggota Korwil Pemenangan Pemilu Bali DPP Golkar, AA Bagus Adhi Mahendra Putra dan Dewa Made Widiyasa Nida.

Seluruh nakhoda Golkar Kabupaten/Kota se-Bali hadir dalam rapat kemarin. Mereka masing-masing Ketua DPD II Golkar Badung I Wayan Muntra, Ketua DPD II Golkar Denpasar I Wayan Mariyana Wandira, Ketua DPD II Golkar Tabanan I Ketut Arya Budi Giri, Ketua DPD II Golkar Gianyar I Made Dauh Wijana, Ketua DPD II Golkar Karangasem I Made Sukerana, Ketua DPD II Golkar Jembrana I Wayan Suardika, Ketua DPD II Golkar Klungkung I Made Ariandi, Plt Ketua DPD II Golkar Buleleng I Made Adhi Jaya, dan Ketua DPD II Golkar Bangli I Wayan Gunawan.

Sedangkan beberapa pentolan Golkar tidak hadir, termasuk Ketua Bappilu DPD I Golkar Bali I Wayan Subawa serta anggota Dewan Pertimbangan Golkar Bali, I Ketut Suwandhi dan Anak Agung Ngurah Rai Wiranata. Mereka disebut-sebut tidak mau hadir, karena tidak sreg dengan super cepatnya pengambilalihan jabatan Ketut Sudikerta, yang digantikan Demer sebagai Plt Ketua DPD I Golkar Bali.

Kendati berlangsung secara tertutup, namun banyak peserta membocorkan isi rapat pleno yang digelar di Lantai II Kantor Sekretariat DPD I Golkar Bali tersebut. Termasuk soal aksi gebrak meja yang dipicu cekcok mulut antara Ketua DPD II Golkar Bangli Wayan Gunawan vs fungsionaris DPP Golkar Dewa Made Widiyasa Nida.

Sejak awal, pleno di Sekretariat DPD I Golokar Bali kemarin berlangsung alot. Pleno tersebut membahas konsolidasi partai pasca dicopotnya Ketut Sudikerta dari jabatan Ketua DPD I Golkar Bali, 4 Desember 2018, karena mantan Wakil Gubernur Bali 2013-2018 itu ditetapkan Polda Bali sebagai tersangka kasus dugaan penipuan dan penggelapan jual beli tanah senilai Rp 150 miliar.

Dalam pleno tersebut akhirnya muncul usulan agar segera digelar Musdalub Golkar Bali, untuk memilih Ketua DPD I Golkar definitif. Ada juga aspirasi dan pertimbangan yang dilontarkan oleh Ketua DPD II Golkar Bangli, Wayan Gunawan, bagaimana nanti jika Sudikerta ternyata terbukti tidak bersalah di pengadilan, sehingga namanya bisa dipulihkan di organisasi?

Rapat akhirnya diwarnai ketegangan, sehingga terjadi aksi gebrak meja yang dilakukan Wayan Gunawan. Pasalnya, Gunawan yang notabene Ketua Fraksi Golkar DPRD Bali merasa dipojokkan oleh Dewa Widiyasa Nida. Aksi gebrak meja ini dipicu pernyataan Dewa Nida yang mengaku tidak ada yang membela dirinya ketika dipecat sebagai Ketua DPD II Golkar Klungkung, karena menyeberang ke kubu DPP Golkar Munas Ancol pimpinan Agung Laksono saat era dualisme kepemimpinan. Bukan hanya itu, Gunawan juga disindir Dewa Nida ikut memojokkan dirinya yang menyeberang ke kubu Munas Ancol.

Pernyataan Dewa Nida (politisi Golkar asal Desa Akah, Kecamatan Klungkung) itulah yang membuat Gunawan (politisi Golkar asal Desa Batur Tengah, Kecamatan Kintamani, Bangli) tersinggung, lalu gebrak meja. “Kenapa harus menyebut Gunawan?” sergah Gunawan dengan nada keras hingga terdengar suara gebrakan meja keluar ruangan.

Sumber NusaBali menyebutkan, saat itu Gunawan membanting meja. Suasana panas itu kemudian ditengahi Plt Ketua DPD I Golkar Bali, Sumarjaya Linggih alias Demer, politisi asal Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng yang juga anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali tiga kali periode.

Dikonfirmasi NusaBali seusai rapat pleno kemarin siang, Dewa Nida mengatakan dirinya tidak bermaksud memojokkan Gunawan. Dewa Nida mengaku hanya mencontohkan dirinya ketika dipecat dari jabatan Ketua DPD II Golkar Klungkung, tidak ada yang membela.

“Saat itu, saya baru sehari dipecat Sudikerta, sudah langsung diangkat Plt Ketua DPD II Golkar Klungkung,” kenang Dewa Nida. “Ya, saya contohkan termasuk Pak Gunawan yang saat itu tidak ada membela saya, tak ada menanyakan kenapa saya dipecat? Saya juga tidak ada diberikan ruang klarifi-kasi. Tapi, Pak Gunawan kok tersinggung?” lanjut mantan Wakil Ketua DPRD Klungkung 2009-2014 ini.

Sebaliknya, Gunawan belum mau memberikan penjelasan soal dirinya gebrak meja dalam rapat kemarin. “Sebentar hubungi saya ya. Saya sudah balik ke kampung ini. Nanti saya telepon,” ujar Gunawan yang saat dikonfirmasi NusaBali kemarin siang mengaku dalam perjalanan ke Kintamani.

Sementara itu, dalam rapat pleno kemarin, 8 DPD II Golkar Kabupaten/Kota mengusulkan digelar Musdalub, yakni DPD II Golkar Badung, DPD II Golkar Denpasar, DPD II Golkar Tabanan, DPD II Golkar Jembrana, DPD II Golkar Buleleng, DPD II Golkar Karangasem, DPD II Golkar Klungkung, dan DPD II Golkar Bangli. Musdalub agar digelar sebelum tarung Pileg/Pilpres, 17 April 2019.

Satu-satunya yang tidak mengusulkan Musdalub Golkar Bali adalah Keua DPD II Golkar Gianyar, Made Dauh Wijana. Dikonfirmasi NuaBali seusai rapat kemarin siang, Dauh Wijana mengatakan dirinya tidak mengusulkan Musdalub Golkar Bali, karena kesannya tergesa-gesa dan tidak suka dengan Plt yang diputuskan DPP Golkar.

Selain itu, kata Dauh Wijana, Plt Ketua DPD I Golkar Bali, Demer, juga belum sempat melaksanakan konsolidasi partai seperti diamanatkan DPP Golkar. “Kenapa baru diputuskan Plt Ketua DPD I Golkar Bali, langsung ada wacana Musdalub? Ya, tidak elok-lah. Makanya saya tidak ada usulkan Musdalub,” tegas politisi Golkar asal Desa/Kecamatan Tegallalang, Gianyar yang juga anggota DPRD Bali 2018-2019 ini.

Sebaliknya, para Ketua DPD II Golkar Kabupaten/Kota yang mengusulkan Musdalub Golkar Baali, tidak mau bicara ke media. Namun, mereka bicara secara gamblang menegaskan bahwa Musdalub harus digelar Demer sebelum tarung Pileg/Pilpres 2019. Demer pun berjanji akan menindalanjuti usulan mereka ke DPP Golkar.

“Ya, 8 DPD II Golkar Kabupaten/Kota kompak usulkan Musdalub Golkar Bali. Hanya DPD II Golkar Gianyar yang tidak. Kan memang dalam SK Plt itu perintahnya segera melaksanakan Musdalub,” ujar salah satu Ketua DPD II Golkar yang enggan namanya dikorankan.

Di sisi lain, Plt Ketua DPD I Golkar Bali, Gede Sumarjaya Linggih aliar Demer, membenarkan ada ketegangan antara Gunawan vs Dewa Nida. Namun, ketegangan itu hanya nostalgia saja. “Intisari rapat sudah kita susun. Nanti kami akan sampaikan hasilnya kepada DPP Golkar. Soal nanti diputuskan digelar Musdalub atau tidak, itu kan tergantung DPP Golkar,” terang Demer yang kini mejabat Ketua Korbid Pemenangan Pemilu Wilayah Bali-NTB-NTT DPP Golkar.

Menurut Demer, memang ada usulan agar Musdalub segera digelar untuk mengisi kursi Ketua DPD I Golkar Bali, pasca dilengserkannya Ketut Sudikerta. Tapi, pengisian itu tentunya harus disampaikan resmi. “Ya, harus dengan surat resmi mereka (DPD II Golkar) menyampaikan kepada DPP Golkar. Saya selaku Plt Ketua DPD I Golkar Bali akan sampaikan aspirasi DPD II Golkar soal Musdalub ini kepada DPP Golkar. Jadi, kita taat azas, taat aturan,” tegas Demer dalam keterangan persnya seusai rapat pleno kemarin. *nat

Komentar