nusabali

Made Mangku Pastika: Anak Muda Hindu sudah Tersesat Terlalu Jauh

  • www.nusabali.com-made-mangku-pastika-anak-muda-hindu-sudah-tersesat-terlalu-jauh

Pastika ajak generasi muda Hindu Bali untuk mempelajari kitab suci Hindu dengan benar.

MANGUPURA, NusaBali
Komjenpol (Purn.) I Made Mangku Pastika, M.M. didaulat menjadi salah satu pembicara dalam Simakrama 2018 yang digelar oleh Universitas Dhyana Pura (Undhira), Sabtu (08/12) di Auditorium Gedung E, Universitas Dhyana Pura. Dalam kesempatan tersebut, dirinya berbicara sebagai President of World Hindu Parisad, mengenai tema besar yang diberikan, yaitu ‘Generasi Muda Hindu yang Berkarakter di Era Milenial.’

Dalam pemaparan materinya, Pastika memaparkan bahwa Hindu dahulu tidak ada, yang ada hanya Sanatana Dharma, yang berarti ‘eternal truth’ atau kebenaran yang abadi. Selebihnya, ia pun mengatakan bahwa selain merupakan kebenaran abadi, ajaran  Hindu juga berlogika, fleksibel, up to date (red: terkini), dan bisa dijelaskan secara saintifik.

“Hindu is a universal logic, scientific, flexible, up to date, religion. Hindu itu dulu tidak ada, yang ada Sanatana Dharma. The eternal truth, kebenaran yang abadi,” jelas Pastika singkat.

“Ada konsep desa, kala, patra. Semua disesuaikan dengan tempat, waktu, dan situasi. Jadi, oleh karena itu, tidak perlu kaku. Agama Hindu tidak dogmatis, tidak menakut-nakuti, tidak percaya takhayul. Semua logic, scientific, flexible, up to date. Semua bisa dijawab, semua masuk akal. Jadi, itu tanamkan dalam diri kalian, maka kalian akan berkarakter, kalian bisa jadi pemimpin di mana pun,” sambung pria yang telah memimpin Bali selama dua periode tersebut.

Sebuah pertanyaan pun dilontarkan oleh salah seorang peserta yang masih penasaran dengan pemaparan yang diberikan oleh Pastika. Menurutnya, ada hal-hal yang tidak bisa dijelaskan oleh ilmu sains, atau yang bersifat niskala. Seperti contoh, ketika kita lewat di tempat keramat, kita harus mengucap permisi karena percaya dengan adanya penghuni yang tak kasat mata.

Menerima pertanyaan tersebut, Pastika pun memberi jawaban, bahwa anak muda Hindu Bali kini telah tersesat terlalu jauh karena kurangnya pemahaman terhadap agama. Banyak dari mereka yang beranggapan bahwa semua atas dasar ‘nak mule keto (red: memang sudah begitu),’ padahal semua ada jawabannya.

“Anak muda Hindu sudah tersesat terlalu jauh. Jika ditanya soal yang berkaitan dengan spiritual pasti jawabannya nak mule keto. Ada juga yang bilang, de berpikir terlalu wayah, buduh nyanan (red: jangan berpikir terlalu berat, nanti gila). Itulah yang kemudian tertanam dalam pikiran anak muda tanpa mencari kebenarannya pada sumber yang jelas,” sanggah Pastika.

Di akhir sesi, Pastika rupanya telah menyiapkan 25 buah kitab Bhagawad Gita yang dibagikan cuma-cuma untuk para peserta yang belum memilikinya. Ia pun berharap, agar generasi muda Hindu lebih bisa mempelajari tentang agamanya, guna mengetahui kebenaran yang dapat menuntun hidup ke arah yang lebih baik.

“Pelajari agamamu dengan benar, sehingga kamu yakin akan kebenarannya. Kamu yakin bahwa itu bisa membawa hidupmu menjadi lebih baik. Kamu yakin bahwa itu bisa membimbing kamu untuk menjadi pemimpin yang hebat di masa depan. Tidak boleh bimbang dan ragu. Mudah-mudahan bisa membawa pada keteguhan hati, apa pun situasinya. Saya bawakan 25 Bhagawad Gita, kalau kurang saya akan carikan lagi, jadi setiap orang punya kitab Bhagawad Gita. Pelajari dengan baik dan benar. Itu adalah salah satu kitab suci kita yang bisa membawa hidupmu ke arah yang lebih baik,” pungkas Pastika mengakhiri sesinya. *ph

Komentar