nusabali

Perempuan Denpasar Bergerak Tanam dan Pelihara Pohon

  • www.nusabali.com-perempuan-denpasar-bergerak-tanam-dan-pelihara-pohon

Kegiatan kebersihan lingkungan bertajuk ‘Gerakan Perempuan Tanam dan Pelihara Pohon’ kembali digelar.

DENPASAR, NusaBali
Kali ini menyasar tempat di muara Pantai Tangtu, Desa Kesiman Kertalangu, Kecamatan Denpasar Timur, Jumat (7/12). Organisasi perempuan yang ada di Kota Denpasar, berbondong-bondong mengikuti aksi tersebut.

Ketua Panitia Penyelenggara I Gusti Agung Sri Wetrawati mengatakan, dalam gerakan perempuan tanam dan pelihara pohon kali ini melibatkan CSR PT Astra dengan memberikan pohon sebanyak 1.000 pohon terdiri dari 500 pohon nangka dan 500 pohon kelapa. Disamping itu juga ditanam pohon mangga dan pohon jepun serta bangur. “Gerakan perempuan tanam dan pelihara pohon diharapkan dapat mewujudkan kota Denpasar yang bersih dan rindang. Disamping juga untuk meningkatkan jejaring dan peran perempuan untuk turut menjaga lingkungan,” ujarnya.

Kegiatan ini juga dihadiri Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra, Ketua TP PKK Kota Denpasar Ny IA Selly D Mantra dan Ketua Gatriwara Ny I Gusti Ngurah Gede. Ada juga Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, I Gusti Agung Laksmi Dharmayanti serta organisasi perempuan yang ada di Kota Denpasar.

Walikota Rai Mantra mengatakan, melalui gerakan perempuan tanam dan pelihara pohon ini, mengajak semua komponen masyarakat terutama ibu-ibu untuk melakukan gerakan kebersihan secara masif. Selain kaum perempuan, Rai Mantra juga mengajak semua komponen melakukan gerakan kebersihan mulai dari menjaga kebersihan sungai. Mengingat kebersihan sungai akan membawa dampak terhadap kebersihan pantai, sebab akhir dari aliran sungai bermuara ke pantai. Sementara pada tingkat camat dan kepala desa atau lurah untuk tidak segan-segan melakukan tindakan tegas pada pembuang sampah ke sungai. “Pembuang sampah ke sungai harus diberikan tindakan tegas berupa,” ujarnya.

Menurutnya, tindakan tegas diperlukan agar masyarakat yang membuang sampah ke sungai semakin paham akan pentingnya menjaga kebersihan sungai. Diharapkan gerakan kebersihan agar dilaksanakan secara rutin dan dihimbau kepada masyarakat untuk mengurangi penggunaan plastik sebagai pembungkus makanan. Mengingat plastik sangat berbahaya dan akan menimbulkan dampak luar biasa terhadap pariwisata. “Kami mengajak masyarakat untuk mengurangi penggunaan plastik dalam kegiatan sehari-hari,” ujarnya. *ind

Komentar