nusabali

Koster-Pastika Reuni di Eks Pelabuhan Buleleng

  • www.nusabali.com-koster-pastika-reuni-di-eks-pelabuhan-buleleng

Dua putra terbaik Buleleng, I Wayan Koster (Gubernur Bali 2018-2023) dan Made Mangku Pastika (Gubernur Bali 2008-2013, 2013-2018), ‘reuni’ dalam diskusi bertema ‘Enjok Enjing Kaje Kelod’ yang digelar oleh Komunitaas Jurnalis Buleleng (KJB), Jumat (7/12), di Gedung Mr Ketut Pudja kawasan eks Pelabuhan Buleleng.

SINGARAJA, NusaBali
Dalam pertemuan tersebut, keduanya membahas pembangunan Bali Utara dan Bali Selatan. Pantauan NusaBali, Gubernur Wayan Koster (politisi PDIP asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejekula, Buleleng) dan Mangku Pastika (tokoh fenomenal asal Desa Sanggalangit, Kecamatan Gerokgak, Buleleng yang kini calon anggota DPD RI Dapil Bali untuk Pileg 2019) duduk berdampingan, semeja dengan Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana dan anggota Fraksi PDIP DPRD Bali Dapil Buleleng, Ketut Kariyasa Adnyana.

Dalam pertemuan itu, Gubernur Koster terang-terangan mengatakan tidak ingin kebijakannya dibenturkan dengan kebijakan pendahulunya, Gubernur Pastika. Pasalnya, apa yang dilakukan dalam kepemimpinannya di Bali saat ini tetap meneruskankan kebijakan Pastika. Selain itu, kebijakannya itu sama-sama untuk pembangunan Bali yang lebih baik.

Koster kemudian mencontohkan ketika usulan perubahan nama Jalan Tol Bali Mandara menjadi Tol Ngurah Rai, banyak yang mengatakan mengubah kebijakan Mangku Pastika. Padahal, kata Koster, perubahan nama jalan tol itu agar di kawasan tersebut tetap menjadi ikon Pahlawan Nasional I Gusti Ngurah Rai. Alasannya, di kawasan itu sudah ada Patung Ngurah Rai dan Bandara Internasional Ngurah Rai, sehingga jalan tol yang menuju ke bandara juga pakai nama I Gusti Ngurah Rai.

“Janganlah persoalan yang kecil itu dimasalahkan. Toh juga di situ ada yang kita hargai (Pahlawan Nasional I Gusti Ngurah Rai, Red). Kalau SMAN/SMKN Bali Mandara, tetap saya lanjutkan,” tegas Koster.

“Bahkan, pesan Pak Mangku Pastika dulu agar menambah sekolah yang sama. Saya akan bangun lagi SMA Bali Mandara di Karangasem dan Jembrana. Jadi tidak benar kalau saya menghilangkan kebijakan yang sudah ada sebelumnya,” lanjut Gubernur yang juga Ketua DPD PDIP Bali ini.

Menurut Koster, banyak kebijakan Pastika yang dilanjutkan di era kepemimpinannya. Selain SMAN/SMKN Bali Mandara di Banjar Sanih, Desa Bukian, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, program Simantri juga dilanjutkan. Bahkan, program JKBM yang dulu digulirkan Gubernur Pastika juga akan diselaraskan lagi dengan BPJS Kesehatan.

Khusus program Simantri (Sistem Pertanian Terintegrasi), kata Koster, kebijakan warisan Pastika tersebut sangat baik. Hanya saja, selama ini pelaksanannya masih kurang. “Makanya, saya benahi regulasinya, tata lembaga dan SDM-nya,” tegas mantan anggota Komisi X DPR RI tiga kali periode ini.

Sementara itu, Mangku Pastika mengungkap persoalan Bali Utara yang selalu tertinggal dari Bali Selatan, karena ada unsur pembiaran. Pastika menyebutkan, ketika menjabat sebagai Gubernur Bali periode pertama (2008-2013), pejabat yang dari Buleleng kala itu hanya satu orang. Makanya, dia berusaha mendudukkan beberapa figur dari Buleleng agar ada kepedulian dengan Bali Utara.

“Ini tidak gampang. Dulu itu pejabat dari Bulelng (di Pemprov Bali, Red) hanya satu. Sehingga saya harus menempatkan orang-orang dari Buleleng lebih banyak, agar ada kepedulian terhadap tanah kelahirannya,” tandas mantan Kapolda Bali berpangkat Komjen Pol (Purn) yang ketokohannya sudah mendunia ini.

Disinggung masalah pergantian nama Tol Bali Mandara ke Tol Ngurah Rai, Pastika tidak memasalahkan perubahan tersebut. Pastika justru mendukung perubahan itu agar menjadi satu kesatuan ikon Ngurah Rai. “Diganti namanya tidak masalah, asal tidak dibongkar saja,” seloroh Pastika.

Menurut Pastika, jika ingin Buleleng maju, maka masyarakatnya harus mampu menciptakan objek wisata yang mampu menarik minat wisatawan. Selain itu, masyarakatnya juga harus meningkatkan pendidikan. “Makanya, saya dulu bangun Sekolah Bali Mandara, agar masyarakat miskin ada harapan bisa mengubah hidupnya,” kenang Pastika. *k19

Komentar