nusabali

Krama Munti Bertani Hortikultura di Lahan Gersang

  • www.nusabali.com-krama-munti-bertani-hortikultura-di-lahan-gersang

Jro Mangku Suardana, satu-satunya petani di Banjar Munti Desa Barat, Desa Tianyar Barat, Kecamatan Kubu, Karangasem yang bercocok tanam hortikultura di lahan gersang.

AMLAPURA, NusaBali
Sejak tahun 2014, Jro Mangku Suardana mengolah lahan seluas 1 hektare. Pengairan menggunakan sumur dengan biaya sendiri. Sayang harga jeblok saat panen, namun petani ini tetap konsisten bercocok tanam hortikultura.

Semula Jro Mangku Suardana bertani di Banjar Songan, Desa/Kecamatan Kintamani Bangli dar tahun 2012-2013. Pergi pulang dari Banjar Munti Desa Barat ke Banjar Songan. sStelah dapat pengalaman bercocok tanam maka mulai memanfaatkan lahan gersang miliknya. “Saya awali membangun sumur sedalam 20 meter dekat Pantai Karobelahan, Desa Tianyar Barat. Lokasinya berbatasan dengan Banjar Munti Desa,” ungkap Jro Mangku Suardana, Kamis (6/12).

Selanjutnya dapat bantuan pompa dari rekannya. Memulai mengoperasikan pompa dengan menggunakan 5 paket daya listrik per paket 450 VA. Jro Mangku Suardana mulai mengolah lahan seluas 30 are dengan menanam cabe dan semangka. Cabe lombok tumbuh subur, namun semangka gagal. Berikutnya menanam bibit bawang, tomat, dan terong. Semuanya tumbuh subur. Sehingga penanaman terus diperluas hingga 1 hektare. Sehari-hari mempekerjakan dua petani yakni I Wayan Dar dari Banjar Pedahan dan I Kadek Siang dari Banjar Bumbung Lada, Desa Tianyar Barat.  

Jro Mangku Suardana mengungkapkan, untuk satu pohon cabe lombok menghasilkan 2 kilogram dari awal panen sampai berakhir dengan biaya pemeliharaan selama 3,5 bulan Rp 7.000. “Kalau saja ada saudagar mau membeli Rp 10.000 per kilogram cabe lombok, kami telah dapat untung. Kenyataannya saat ini memasuki musim panen, belum laku terjual,” keluh Jro Mangku Suardana.

Ketua Komisi IV DPRD Karangasem, I Nyoman Musna Antara, menyempatkan diri mengunjungi kebun hortikultura itu. "Kami jembatani pemasaran agar petani tidak rugi saat panen,” jelas Musna Antara. Terpisah, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Karangasem, I Gusti Ngurah Suarta, berjanji berkoordinasi dengan Dinas Pertanian Karangasem untuk carikan solusi agar panen petani tertampung dengan harga yang wajar. *k16

Komentar