nusabali

Jelang Pemilu 2019, Generasi Milenial Diajak Simulasi Nyoblos

  • www.nusabali.com-jelang-pemilu-2019-generasi-milenial-diajak-simulasi-nyoblos

Berbagai cara bisa dilakukan untuk mengedukasi generasi milenial yang pada tahun 2019 nanti akan menjadi pemilih pemula.

DENPASAR, NusaBali
Seperti kegiatan menarik yang dilakukan oleh Lembaga Penyiaran Publik (LPP) RRI Denpasar bekerjasama dengan Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo), Rabu (5/12). Mulai dari lomba yel-yel, lomba pidato, hingga simulasi pencoblosan digelar untuk menarik minat pelajar dan mahasiswa.

“Acara ini adalah sosialisasi untuk pemilih pemula. Tajuknya adalah ‘Cerdas Memilih’ dan ‘Memilih Itu Juara’. Jadi kita memberikan motivasi kepada pemilih pemula, bahwa ketika memilih atau menyalurkan hak suara itu berarti menjadi juara. Artinya, memilih itu bagus. Jadi, jangan sampai tidak memilih,” ujar Kepala LPP RRI Denpasar, Sophia Endang Widowati, di sela kegiatan yang digelar di halaman RRI Denpasar, kemarin.

Untuk menggelorakan semangat anak muda, para pelajar dan mahasiswa yang sudah berhak memilih kemudian diajak bermain lomba yel-yel dan pidato yang berkaitan dengan pemilu. Adapun peserta yang ikut, antara lain Stikes Bina Usada Bali, Stisipol Wira Bhakti Denpasar, IHDN Denpasar, Universitas Mahasaraswati Denpasar, dan SMK Pariwisata Harapan Denpasar. Penentuan pemenang pun dilakukan secara demokratis, layaknya pemilu.

“Ini sekaligus kita memberikan simulasi bagaimana cara memilih atau mencoblos. Nah, yang dipilih itu adalah yang ikut lomba-lomba tadi. Sehingga mendapatkan satu yang terbaik,” katanya. Selain itu ada juga workshop cara mudah membuat konten melalui smartphone bersama brand ‘Sohib Berkelas’.

Ada juga pertunjukan rakyat dengan mengundang grup lawak Bali Celekontong Mas yang memberikan pesan-pesan positif tentang pemilu. Sementara itu, sosialisasi tentang pemilu juga digelar dengan menghadirkan narasumber-narasumber yang terkait dengan jalannya pemilu. Seperti Dirjen IKP Kemenkominfo RI, Rosarita Niken Widiastuti, Ketua KPU Bali I Dewa Agung Gde Lidartawan, Ketua FKUB Indonesia, Ida Pangelingsir Agung Putra Sukahet, Pejabat Kemenhan Kolonel Infantri I Ketut Budiastawa, dan Wadir Binmas Polda Bali AKBP Ni Wayan Sri Yudayatni SIK.

Ketua KPU Bali, I Dewa Agung Gde Lidartawan mengatakan, pemilih pemula di Bali saat ini dinilai sudah cerdas. Hastag memilih itu juara, menurutnya cukup bagus untuk didengungkan. Pada kesempatan tersebut, ia menekankan agar pemilih pemula tidak golput. Menurut data dari KPU pusat, hampir 30 persen pemegang hak suara golput pada tahun 2014. Selain itu, ia mengingatkan pemilih pemula agar tidak terpengaruh money politic. “Jangan hanya Rp 100 ribu, nasib bangsa ini nantinya digadaikan. Penting untuk tahu track record calon yang akan dipilih,” jelasnya.

Ketua FKUB Indonesia, Ida Panglingsir Agung Putra Sukahet menambahkan, pemilih pemula juga harus memperhatikan kriteria calon pemimpin yang terbaik. Ia menyebut calon yang layak memimpin Indonesia adalah yang memegang teguh ideologi dalam menjaga NKRI dengan asas Pancasila dan Bhinekka Tunggal Ika.

Dari sisi keamanan, Wadir Binmas Polda Bali AKBP Ni Wayan Sri Yudayatni S.I.K mengatakan, di usia produktif jajaran kepolisian meminta generasi milenial ikut berpartisipasi menentukan nasib bangsa ke depan. Jangan menunda-nunda waktu dalam memberikan suara. Senada dengan AKBP Sri, Pejabat Kemenhan Kolonel Infantri I Ketut Budiastawa mengatakan, mencoblos pilihan menggunakan hak suara merupakan salah satu bentuk bela negara. “Wujud bela negara zaman now, itu dengan datang ke TPS. Pemilu yang berhasil adalah keberhasilan kita semua,” katanya. *ind

Komentar