nusabali

Jumlah Penerima Beasiswa Menurun

  • www.nusabali.com-jumlah-penerima-beasiswa-menurun

Jumlah penerima beasiswa untuk di Kabupaten Bangli pada tahun 2019 terjadi penurunan akibat minimnya anggaran.

BANGLI, NusaBali

Tahun 2019 mahasiswa penerima beasiswa hanya 51 orang. Turun dibanding tahun 2018 dengan 102 mahasiswa penerima beasiswa.

Kasubag Penyelenggara Tugas Pembantuan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bangli, I Ketut Suarjana, mengatakan beasiswa ini merupakan beasiswa kelanjutan. Mahasiswa yang sebelumnya menerima beasiswa akan berkelanjutan menerima beasiswa dengan catatan Indeks Prestasi (IP) 3,5. “Jika nantinya sudah ada yang lulus, sehingga ada kuota yang kosong mungkin baru dilakukan pembukaan untuk mencari yang baru,” ungkap Suarjana, Senin (3/12).

Dikatakan, sebelumnya yang menerima beasiswa sebanyak 102 orang, baik mahasiswa dari perguruan tinggi di Bali maupun luar Bali. Hanya saja karena anggaran terbatas, sesuai pagu anggaran yang menerima beasiswa sebanyak 51 orang. Disdikpora sudah melakukan verifikasi 66 orang. Bagi yang tidak memenuhi persyaratan otomatis gugur. “Jika semua memenuhi persyaratan, maka akan dilakukan perengkingan dan jumlah sesuai dengan pagu anggaran,” jelasnya.

Beasiswa yang diberikan Pemkab Bangli sebesar Rp 12 juta per tahun untuk masing-masing mahasiswa. Segala proses pemberian beasiswa diatur dalam Peraturan Bupati Bangli Nomor 33 tahun 2017 tentang pemberian beasiswa pendidikan kepada peserta didik. Persyaratan yang harus dilengkapi sudah tertera jelas dalam Perbup. Yang menjadi penekanan bagi penerima beasiswa adalah warga Bangli ber-KTP Bangli. “Sejumlah persoalan kami temui, dimana orang tuanya warga Bangli, namun karena lama tinggal di luar Bangli sehingga sudah ber-KTP kabupaten lain otomatis tidak lulus,” terangnya.

Ditambahkan, dalam Perbup diatur pula beasiswa khusus dimana peserta didiknya berasal dari Banjar Bunut Madya, Desa Trunyan, Desa Subaya, Banjar Kayu Selem, Banjar Pradi, Desa Batudinding, Banjar Kayu Padi, Banjar Alengkong, Desa Siakin, Banjar Kubu Salya, Kecamatan Kintamani. “IP tidak ditarget 3,5 seperti peserta didik laninya. Hal ini dilakukan agar ada pemeretaan pendidikan,” imbuhnya. *es

Komentar