SRF Suguhkan Makanan Vegetarian
Suly Rejuvenation Festival (SRF) digelar selama dua hari sejak Sabtu (1/12) - Minggu (2/12) di Suly Resort, Jalan Cok Rai Pudak, Ubud.
GIANYAR, NusaBali
Festival ini menyuguhkan cara hidup bahagia, sehat, dan harmonis yakni dengan menyukai makanan vegetarian dan produk herbal. Selain itu, ada beragam kegaiatan selama festival berlangsung seperti workshop meditasi, meditasi piramid, yoga, Qi-gong, vegan cooking, flow energy, donor darah, massage terapy, serta menampilkan berbagai stand penjual obat dan tanaman herbal.
Direktur Utama Rejuvenation Festival, Selorini Mina menjelaskan festival ini cukup banyak diminati wisatawan mancanegara. Bahkan mereka sampai menginap agar bisa mengikuti salah satu program yakni doa selama 24 jam. Mengenai produk herbal, pihaknya mengaku sudah mendapat lampu hijau dari NTU Singapura untuk pengembangan herbal garden di Suly Resort ini. “Kerjasama secara tertulis memang belum ada, tapi dari hati ke hati NTU mendukung pengembangan kebun herbal disini,” jelasnya. Sedikitnya, NTU membawa 370 macam tanaman herbal dari berbagai negara untuk ditanam di Ubud, Bali. Dalam Festival ini, pihaknya juga memperkenalkan gaya hidup vegetarian pada para pengunjung. Termasuk sajian selama festival, seluruhnya berbahan alami dari buah-buahan maupun sayur-sayuran organik.
Kadis Pariwisata Gianyar AA Gde Ari Brahmanta menyambut baik festival ini. Menurutnya, pengembangan pariwisata Ubud saat ini memang cenderung ke arah spiritual. “Makanya saat ini lagi berkembang pusat-pusat pelatihan yoga, meditasi berikut rumah makan organik dan rumah makan vegetarian di Ubud,” jelasnya. *nvi
Festival ini menyuguhkan cara hidup bahagia, sehat, dan harmonis yakni dengan menyukai makanan vegetarian dan produk herbal. Selain itu, ada beragam kegaiatan selama festival berlangsung seperti workshop meditasi, meditasi piramid, yoga, Qi-gong, vegan cooking, flow energy, donor darah, massage terapy, serta menampilkan berbagai stand penjual obat dan tanaman herbal.
Direktur Utama Rejuvenation Festival, Selorini Mina menjelaskan festival ini cukup banyak diminati wisatawan mancanegara. Bahkan mereka sampai menginap agar bisa mengikuti salah satu program yakni doa selama 24 jam. Mengenai produk herbal, pihaknya mengaku sudah mendapat lampu hijau dari NTU Singapura untuk pengembangan herbal garden di Suly Resort ini. “Kerjasama secara tertulis memang belum ada, tapi dari hati ke hati NTU mendukung pengembangan kebun herbal disini,” jelasnya. Sedikitnya, NTU membawa 370 macam tanaman herbal dari berbagai negara untuk ditanam di Ubud, Bali. Dalam Festival ini, pihaknya juga memperkenalkan gaya hidup vegetarian pada para pengunjung. Termasuk sajian selama festival, seluruhnya berbahan alami dari buah-buahan maupun sayur-sayuran organik.
Kadis Pariwisata Gianyar AA Gde Ari Brahmanta menyambut baik festival ini. Menurutnya, pengembangan pariwisata Ubud saat ini memang cenderung ke arah spiritual. “Makanya saat ini lagi berkembang pusat-pusat pelatihan yoga, meditasi berikut rumah makan organik dan rumah makan vegetarian di Ubud,” jelasnya. *nvi
Komentar