nusabali

Mahasiswa Dwijendra Akhirnya Kuliah Lagi

  • www.nusabali.com-mahasiswa-dwijendra-akhirnya-kuliah-lagi

Rektor Universitas Dwijendra, Dr Putu Dyatmikawati SH MHum, berdalih perkuliahan dibuka kembali karena situasi telah kondusif

Kebijakan Libur Sepekan Dicabut Atas Desakan Komisi IV DPRD Bali

DENPASAR, NusaBali
Perkuliahan mahasiswa Universitas Dwijendra akhirnya dibuka kembali pasca sempat diumumkan libur sepekan, 27 November-2 Desember 2018, menyusul konflik internal Yayasan Pendidikan Dwijendra. Keputusan buka kembali perkuliahan ini dilakukan setelah melalui negosiasi alot antara Ketua Komisi IV DPRD Bali Nyoman Parta dan Ketua Yayasan Dwijendra (yang lama), Made Sumita Candra Jaya, Rabu (28/11).

Negosiasi tersebut dilakukan Nyoman Parta dan Made Sumita Candra Jaya melalui sambungan telepon, hanya beberapa menit setelah Komisi IV DPRD Bali memanggil Pembina Yayasan dan Pengawas Yayasan Dwijendra di Ruangan Baleg Gedung Dewan, Niti Mandala Denpasar, Rabu siang. Awalnya, Komisi IV DPRD Bali mengundang Ketua Pembina Yayasan Dwijendra IB Erwin Ranawijaya, Ketua Yayasan Dwijendra (yang baru) I Ketut Wirawan, Pengawas Yayasan Dwijendra Karmajaya, dan kuasa hukum mereka Dicky Brahmantya ke Gedung Dewan.

Dalam pertemuan sejak pagi pukul 10.00 Wita sampai siang pukul 11.30 Wita itu, Nyoman Parta mendengarkan penjelasan pihak Yayasan Dwijendra dan kuasa hukumnya. Fakta-fakta tentang konflik dan apa pemicunya juga dijelaskan pihak yayasan. Namun, Nyoman Parta tidak mau masuk ke ranah konflik tersebut.

"Oke, saya sudah jelas mengerti dengan penjelasan bapak-bapak sekalian. Seperti benang khusut, sekarang saya tidak mau masuk ke ranah konflik di dalam. Kami Komisi IV DPRD Bali yang membidangi pendidikan, ingin proses belajar mengajar berjalan normal. Kenapa pintu gerbang harus digembok segala? Kasihan anak-anak didik kita," ujar Parta.

Parta pun berjanji akan berkomunikasi dengan Pemprov Bali untuk mencari penyelesaian konflik tersebut supaya tidak berlarut-larut. Tapi, yang penting proses belajar mengajar mahasiswa Universitas Dwijendra harus dinormalkan kembali, setelah sempat diumumkan libur sepekan. "Kita hari ini ingin selesaikan masalah kegiatan belajar mengajar itu saja, supaya kembali normal. Saya prihatin dengan konflik yang secara nyata merugikan siswa dan mahasiswa. Kami sudah mendengarkan dari pihak yayasan. Nanti kami mendengarkan keterangan dari pihak Rektorat,” ta-ndas politisi PDIP ini.

Parta minta Rektorat tidak perlu menunggu sampai 2 Desember 2018 untuk buka kembali perkuliahan mahasiswa Dwijendra. "Ingat, pendirian Dwijendra dilandasi dengan semangat perjuangan nindihin (membela) agama Hindu. Saya juga sudah telepon Ketua Kopertis Wilayah VIII Prof Dasi Astawa, supaya turun menengahi. Kendalikan dosen-dosen mereka supaya tidak ikut konflik," tegas Parta.

Akhirnya, rombongan Pembina Yayasan, Pengawas Yayasan, Ketua Yayasan (yang baru), dan kuasa hukum yang berseberangan dengan Ketua Yayasan lama Made Sumita Candra meninggalkan Gedung DPRD Bali. Mereka pun berharap Komisi IV DPRD Bali bisa menyelesaikan persoalan tersebut dan situasi kiembali kondusif, sehingga proses belajar berjalan normal. "Saya harap situasi di Dwijendra kembali normal," ujar Ketua Yayasan Dwijendra yang baru, Ketut Wirawan.

Usai pertemuan di Gedung Dewan, Nyoman Parta kemarin langsung menghubungi Ketua Yayasan Dwijendra (lama), Made Sumita Candra, yang sedang berada di Jakarta. Parta bernegisiasi supaya proses belajar di Kampus Universitas Dwijendra dibuka kembalu.

Dalam komunikasi per telepon yang di-loudspeaker di hadapan awak media, Parta menyampaikan tidak mau masuk ke ranah konflik internal antara Yayasan Dwijendra. Namun, Parta meminta Sumita Candra agar kedepankan kepentingan mahasiswa dalam proses belajar mengajar. Awalnya, Sumita Candra berjanji bahwa kampus akan dibuka, Kamis (29/11) pagi ini. Setelah memberikan janji tersebut, pembicaraan dengan Parta selesai. Namun, Parta kembali mengirmkan pesan WhatsApp kepada Sumita Candra.

"Saya secara pribadi maupun sebagai Ketua Komisi IV bidang pendidikan, mempersilakan selesaikan urusan internal yayasan baik secara kekeluargaan maupun secara hukum. Namun, konflik tidak boleh merugikan siswa dan mahasiswa. Dengan diliburkan selama sepekan, justru memberikan peluang konflik yang lebih luas. Harapan, kami Pihak Rektorat dan yayasan yang bapak pimpin segera mengaktifkan perkuliahan kembali. Jika berkenan, tidak perlu menunggu besok (hari ini)," tulis Parta dalam pesan WA kepada Sumita Candra.

Sumita Candra pun mengiyakan saat itu juga dan berjanji perkuliahan dibuka kembali. "Nggih hari ini (kemarin) Rektorat akan mengumumkan perkuliahan dibuka mulai sore nanti," ujar Sumita Candra. Hanya berselang beberapa jam kemudian, Rektor Universitas Dwijendra, Dr Putu Dyatmikawati SH MHum, langsung membuat pengumuman dibukanya proses belajar mengajar, per 27 November 2018.

Pengumuman perkuliahan dibuka kembali dituangkan melalui Surat Edaran Rektor Nomor 1508/UD.II/L/X/2018. Dalam surat itu disebutkan bahwa sehubungan situasi kampus sudah kondusif, maka mahasiswa dan dosen Universitas Dwijendra agar segera melaksanakan proses belajar mengajar.

Saat dikonfirmasi NusaBali secara terpisah, Rabu malam, Rektor Putu Dyatmikawati berdalih dikeluarkan pengumuman perkuliahan dibuka kembali, karena situasi sudah kondusif. Padahal, pada pengumuman sehari sebelumnya, perkuliahan ditiadakan selama sepekan dan mahasiswa dilarang datang ke kampus, dengan alasan agar tidak ikut dilibatkan atau melibatkan diri dalam konflik internal yayasan.

“Sesungguhnya kita berikan waktu satu minggu untuk cooling down. Tapi, dalam pemantauan saya, suasananya sudah kondusif. Kan tidak perlu lagi ditutup. Mahasiswa juga saya lihat kondisinya tenang,” ujarnya Dyatmikawati.

Menurut Dyatmikawati, perkuliahan dilakukan seperti biasa, baik kuliah pagi, siang, maupun sore. Terkait ruangan kuliah yang masih dipakai ulangan umum siswa SD-SMP-SMA, kata Dyatmikawati, tidak ada masalah dengan jadwal perkuliahan. “Ulangan umumnya masih berlangsung. Tapi, mahasiswa diminta jangan merusak nomor ruangan yang untuk ulangan. Mereka kami imbau-lah untuk kuliah seperti biasanya,” katanya. *nat,dar,ind

Komentar