nusabali

Siswi SMKN 1 Singaraja Ciptakan Busana Limbah Plastik

  • www.nusabali.com-siswi-smkn-1-singaraja-ciptakan-busana-limbah-plastik

Ada yang unik dalam kegiatan jalan santai serangkaian HUT ke-64 SMKN 1 Singaraja, Buleleng, Selasa (27/11) pagi.

SINGARAJA, NusaBali
Puluhan siswi SMKN 1 Singaraja jalan santai sambil lenggak-lenggok dengan mengenakan busana nyentrik berbahan limbah plastik. Busana tersebut dirancang sendiri oleh siswi SMKN 1 Singaraja, sebagai bagian upaya mengurangi sampah plastik dan menjaga bumi.

Busana nyentrik dari limbang plastik yang dikenakan puluhan siswi SMKN 1 Singaraja tersebut sudah disiapkan jauh-jauh hari sebelumnya. Setiap kelas wajib bikin kreasi dan inovasi busana dari limbah plastik, hingga terlihat bagus dan menarik. Panitia HUT ke-64 SMKN 1 Singaraja pun melombakan busana dari limbah plastik ini, untuk menambah semangat para siswi.

Semua kelas yang ada di SMKN 1 Singaraja mengirimkan peserta jalan santai dengan busana bahan libah plastik. Mereka jalan kaki dari SMKN 1 di Jalan Pramuka Singaraja, Selasa pagi pukul 07.00 Wita, lalu bergerak ke arah barat menuju Jalan Ahmad Yani Singaraja, kemudian melintasi Jalan Dewi Sartika Singaraja, Jalan Udayana singaraja, sebelum kembali ke Jalan Pramuka Singaraja.

Untuk dapat menampilkan rancangan busana dari limbah plastik, seluruh perwakilan masing-masing kelas sudah menyiapkan desain dan pengumpulan bahan sejak sebulan lalu. Limbah tak hanya dari plastik, tapi juga dari kain perca hingga tapis kelapa. Untuk satu bisana peserta, biaya yang dibutuhkan tidak terlalu mahal, hanya Rp 200.000. Itu untuk membeli bahan pendukung seperti lem, kain pelapis dalam. Sedangkan bahan plastik tidak beli. Namun, satu busana dikerjakan cukup lama, keroyokan minimal 5 siswi.

Kepala Sekolah (Kasek) SMKN 1 Singaraja, I Nengah Suteja MPd, mengatakan dalam peringatan HUT ke-64 ini, pihaknya ingin memberikan sesuatu terhadap ibu pertiwi. Salah satunya, bagaimana memperlakukan alam dengan bijak, yang diimplementasikan melalui kreativitas dan upaya mengurangi sampah plastik.

“Plastik tak mungkin bisa dihilangkan, karena juga membantu manusia dan memberikan kemudahan dalam kehidupan sehari-hari. Tapi, kita berupaya bagaimana menbuat limbah plastik menjadi busana dan benda yang dapat bernilai ekonomis,” ujar Nengah Suteja kepada NusaBali di sela acara jalan santai di Singaraja, Selasa kemarin.

Menurut Suteja, kreasi busana dari bahan limbah plastik ini meurpakan starting point SMKN 1 Singaraja mengurangi dampak sampah plastik. Selama ini, pengolahan sampah plastik di SMKN 1 Singaraja memang belum dpaat dilaksanakan secara maksimal, karena keterbatasan lahan dan teknolog. Namun, seluruh keluarga besar SMKN 1 Singaraja sudah sudah tertanamkan upaya pengolahan sampah plastik menjadi benda berfungsi dan bernilai ekonomis.

“Kami terus tanamkan kepada anak-anak melalui ekstra kurikuler, apalagi mereka adalah siswa SMK yang memang harus kompeten di bidang kewiraushaaan,” papar Suteja.

Sementara itu, dalam rangkaian peringatan HUT ke-64 SMKN 1 Singaraja---dulu bernama SMEA Negeri Singaraja---digelar sejumlah lomba untuk memantapkan keahlian di masing-masing jurusan. Selain itu, juga ada kegiatan donor darah, kunjungan ke panti asuhan, hingga aksi soal penanaman pohon.

Kepala UPT SMA/SMK di Buleleng, Made Suarja, menekankan peringatan HUT ke-64 SMKN 1 Singaraja ini momentum untuk mengintrospeksi diri. Dalam momentum ini, para guru dapa memberikan pelayanan terbaik kepada anak didiknya. “Lomba jadikan vibrasi kompetensi anak dibina dan diasah, sehingga begitu tamat nanti, mereka tak lagi berpikir ke mana, tapi ciptakan pekerjaan sendiri sesui dengan keahlian yang dimilikinya,” tandas Made Suarja.

Sedangkan Ketua Komite SMKN 1 Singaraja, Nyoman Sudana, berharap seluruh siswa yang mengenyam pendidikan di sekolah kejuruan yang berlokasi di sebelah utara SMAN 1 Singaraja ini nantinya benar-benar memiliki keahlian di bidangnya setelah tamat. “Kami sebagai Komite Sekolah tetap melakukan pengawasan, dengan harapan siswa punya kompetensi di bidangnya. Tamatan SMK bisa bekerja dan layak diterima di perusahaan dan lembaga lain,” harap Sudana. *k23

Komentar