nusabali

Lima Pasar Desa Siap Dioperasikan

  • www.nusabali.com-lima-pasar-desa-siap-dioperasikan

Disorot, Penanganan Limbah di Pasar Sudaji

SINGARAJA, NusaBali
Lima dari enam pasar desa yang direvitalisasi tahun 2018, sudah siap dimanfaatkan oleh pedagang. Lima pasar itu masing-masing Pasar Desa Sudaji, Pasar Desa Giri Emas, dan Pasar Desa Bungkulan, di Kecamatan Sawan. Kemudian Pasar Desa Tamblang, di Kecamatan Kubutambahan, dan Pasar Desa Tejakula, di Kecamatan Tejakula.

Kelima pasar ini telah dikunjungi Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, dalam kunjungan kerjanya (kunker) pada  Rabu (21/11) lalu. Kendati sudah siap beroperasi, namun bupati menilai bangunan pasar di Desa Sudaji, masih perlu ada penanganan limbah di los pedagang ikan/daging.

“Ya secara kualitas kalau di Pasar Sudaji masih belum maksimal. Harus ada perbaikan seperti saluran air dan limbah. Sedangkan untuk pasar Giri Emas sudah cukup bagus dan dipertahankan. Tinggal bagaimana menata lingkungan pasar Giri Emas, karena berdekatan dengan Rumah Sakit Pratama, Giri Emas. Terutama bagian landscapenya,” ujar Bupati Agus Suradnyana.

Lima pasar itu sudah rampung dikerjakan pada tanggal 19 Oktober 2018 lalu, dengan biaya masing-masing, Pasar Sudaji sebesar Rp 659.243.276, Pasar Giri Emas sebesar Rp 834.990.681, Pasar Bungkulan sebesar Rp 669.000.603, Pasar Tamblang sebesar Rp 1.364.133.744,  dan Pasar Tejakula sebesar Rp 950.000192. Dari lima pasar itu, hanya Pasar Tejakula yang sudah dimanfaatkan oleh para pedagang.

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Dagprin), I Ketut Suparto menjelaskan, air limbah di Pasar Sudaji sejatinya sudah ditangani dengan membuat bak pencucian disetiap lapak pedagang. Sehingga air limbah ikan/daging langsung masuk ke bak pencucian piring. “Karena DED (detail engineering design) seperti itu, kalau dibuatkan lagi dilantai, estitikanya kurang bagus. Sekarang tergantung pedagangnya menjaga kebersihannya,” kata Suparto.

Lebih lanjut Suparto menjelaskan, saat ini kelima pasar itu masih dalam masa pemeliharaan oleh masing-masing rekanan. Sehingga, pemanfaatan dimasa pemeliharaan ini sangat penting, karena ketika ada kerusakan masih dapat ditangani segera oleh pihak rekanan. “Ini yang sudah memanfaatkan pedagang di Tejakula, sebenarnya lima pasar itu sudah dimanfaatkan begitu tim dari Dinas menegaskan pekerjaan sudah 100 persen,” terangnya.

Sementara, satu dari enam pasar yang belum rampung adalah Pasar Desa Busungbiu, di Kecamatan Busungbiu. Ini karena terjadi keterlambatan pekerjaan dari pihak rekanan. Pihak Dinas Dagrin sendiri telah mejatuhkan sangsi denda atas keterlambatan tersebut. *k19

Komentar