nusabali

Perajin Gedeg Sudah Lingsir, Kewalahan Penuhi Pesanan

  • www.nusabali.com-perajin-gedeg-sudah-lingsir-kewalahan-penuhi-pesanan

Perajin gedeg di Banjar Tegal, Desa Kukuh, Kecamatan Marga, Tabanan kewalahan menerima pesanan.

TABANAN, NusaBali
Selain karena permintaan pasar mulai tinggi, pembuat gedeg rata-rata ibu rumah tangga yang menginjak usia lansia. Maka dari itu mereka tidak bisa memenuhi pesanan. Hal ini diakui oleh Ni Nyoman Nyambrug, 60. Saat ini pesanan gedeg mulai meningkat dan dirinya mengaku kewalahan. Peningkatan permintaan gedeg terjadi usai bencana gempa yang terjadi belakangan ini. “Di tengah pesanan bertambah, saya tidak bisa memenuhi permintaan karena sudah tidak kuat, jadi saya bekerja semampunya,” ungkapnya, Selasa (20/11).

Kata Nyambrug, dia sudah 20 tahun lebih menggeluti pekerjaan sebagai perajin/penganyam gedeg. Hasilnya cukup lumayan, untuk membantu perekonomian keluarga.

“Harga gedeg saat ini dengan ukuran 3 meter x 2 meter yang berjumlah lima lembar seharga Rp 230 ribu. Kalau per lembarnya seharga Rp 50 ribu,” ujarnya.

Hasil anyaman gedegnya dia kumpulkan di koperasi banjar. Barulah dipasarkan ke wilayah yang ada di Bali. Tetapi saat ini sudah ada yang pesan. Tinggal dibawa ke lokasi pemesanan. “Sehari saya hanya bisa kerjakan dua lembar dari membelah bambu hingga menganyam,” imbuhnya.

Ditambahkan oleh Ni Nyoman Karmi, 60, di Banjar Tegal ada sekitar 150-an anggota perajin gedeg. Sebagian besar adalah ibu-ibu rumah tangga. Bahan gedeg adalah bambu tali. Bambu jenis ini banyak tumbuh di desa setempat. Jika kesulitan bahan maka didatang dari luar desa, bahkan luar kabupaten.

“Untuk bahan, kami tidak membeli bambu dalam bijian. Tetapi dalam bentuk satu ikat bambu dengan jumlah 30 batang bambu. Seharga Rp 500 ribu,” ujarnya.

Menurut Karmi, 30 bambu bisa menghasilkan 20 lembar gedeg dengan harga Rp 920 ribu. Keuntungan yang didapat sekitar Rp 420 ribu. Namun Rp 20 ribu masuk ke kas koperasi.

Karmi menceritakan sekilas cara pembuatan gedeg memang memerlukan proses panjang. Pertama bambu dibelah menjadi beberapa ukuran. Kemudian dijemur satu hari, barulah dianyam. *de

Komentar