nusabali

Sehari, Dua Kebakaran Terjadi di Tabanan

  • www.nusabali.com-sehari-dua-kebakaran-terjadi-di-tabanan

Kebakaran hebat terjadi di dua lokasi berbeda pada Sabtu (18/11) sore. Kebakaran pertama menimpa sebuah rumah di Banjar Sandan, Desa Bangli, Kecamatan Baturiti, Tabanan.

TABANAN, NusaBali
Peristiwa serupa menghanguskan rumah di Banjar Dinas Penebel Kaja, Desa/Kecamatan Penebel, Tabanan. Pemicu kebakaran di dua lokasi berbeda itu diduga kuat karena hubungan pendek arus listrik (korsleting).

Pada kebakaran di Banjar Sandan, Desa Bangli, Kecamatan Baturiti, rumah permanen milik I Putu Andre, 25, terbakar sekitar pukul 16.30 Wita. Rumah korban saat itu memang dalam keadaan sepi karena ditinggal ke kebun. Kebakaran diketahui pertama oleh I Made Arnaya, tetangga korban, melihat dari arah timur sekitar 10 meter api sudah membakar di bagian atap rumah korban.

Saksi Made Arnaya berlari menuju ke lokasi. Dilihat api sudah melalap seisi rumah yang berukuran 10 meter x 6 meter. Ia pun meminta pertolongan warga untuk memadamkan api. Namun sayang karena api sudah melalap seisi rumah, sejumlah barang tidak bisa diselamatkan. Warga yang memadamkan api menggunakan alat seadanya tidak bisa berbuat banyak.

Akibat kebakaran itu, perhiasan berupa cincin, kalung, dan subeng dengan total seberat 24 gram ludes. TV ukuran 21 inch, kulkas, 3 buah almari berisi pakaian, dan 3 buah tempat tidur ludes terbakar. Kerugian korban diperkirakan Rp 400 juta.

Kapolsek Baturiti Kompol AKP I Nengah Sudiarta, mengatakan saat kejadian rumah dalam keadaan sepi karena ditinggal ke kebun oleh pemilik. Rumah diketahui terbakar pertama kali oleh warga yang melihat api sudah sampai di atas genteng.

Kata dia, berdasarkan olah TKP dan keterangan saksi di lapangan, kebakaran karena hubungan pendek arus listrik dari alat penanak nasi milik korban. Selain itu, saat kejadian tidak ada orang di dalam rumah. “Pemadam kebakaran datang ke lokasi membantu memadamkan api agar tidak merembet ke bangunan lain. Tidak ada korban jiwa, kerugian material mencapai Rp 400 juta,” tegas AKP Sudiarta, Minggu (18/11).

Sementara kasus kebakaran kedua terjadi sekitar pukul 17.00 Wita menimpa sebuah rumah permanen milik I Made Surita, 60 di Banjar Penebel Kaja, Desa/Kecamatan Penebel, Tabanan. Rumah style Bali ukuran 12 meter x 7 meter tersebut ludes terbakar dalam sekejap diduga dipicu korsleting.

Informasinya saat insiden hebat tersebut rumah dijaga oleh I Made Surita yang menderita pikun. Rumah diketahui terbakar oleh tetangga yang melihat ada kepulan asap yang membubung tinggi. Benar saja rumah style Bali tersebut sudah terbakar setengah sebelum warga dan pemadam kebakaran tiba untuk menolong memadamkan api.

Namun sayang karena api terlalu besar seisi rumah tidak bisa diselamatkan meski mobil pemadam kebakaran sudah turun ke lokasi. Adapun barang-barang yang terbakar, 3 buah kasur, 6 buah almari, 2 buah TV, 1 set sofa, bagian atap dan plafon dengan total kerugian sekitar Rp 300 juta.

Kapolsek Penebel AKP I Ketut Mastra Budaya mengatakan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu meskipun saat kebakaran ada pemilik rumah. “Tidak ada korban jiwa, tetapi petugas tidak bisa menyelamatkan barang-barang karena baru diketahui setelah api besar,” tegasnya.

Kata AKP Mastra sesuai dengan olah TKP dan keterangan saksi, kebakaran diduga dipicu korsleting. “Rumah saat itu hanya dijaga pemilik yang sudah pelupa karena anaknya I Wayan Wirawan sedang di kandang ayam,” tandas AKP Mastra. *de

Komentar