nusabali

Hujan Deras, Senderan Rumah Warga Longsor

  • www.nusabali.com-hujan-deras-senderan-rumah-warga-longsor

Hujan deras terjadi Kamis (15/11) malam, memicu bencana senderan rumah warga longsor di  Banjar Kemoning, Desa Manistutu, Kecamatan Melaya, Jembrana.

NEGARA, NusaBali

Longsornya senderan rumah milik keluarga I Gede Wintara, 47, sekitar 30 meter itu menggerus sebuah bangunan jineng milik korban. Kerugian diperkirakan Rp 50 juta.

Korban I Gede Wintara, Jumat (16/11), menuturkan, bencana longsor pada senderan bagian utara rumahnya, itu terjadi ketika berlangsung hujan deras sekitar pukul 19.00 Wita. Saat kejadian tersebut, Wintara bersama keluarganya yang sedang berada di dalam rumah, kaget mendengar suara gemuruh seperti suara bangunan ambruk. Setelah dicek keluar, ia pun mendapati senderan dengan tinggi sekitar 4 meter itu, sudah ambruk bersama bangunan jineng di bagian utara rumahnya tersebut. “Jineng ikut hancur. Jineng yang tersisa lagi satu ini, juga ikut terancam,” katanya.

Menurut Wintara, senderan yang longsor itu, sebenarnya tergolong baru. Ia pun menduga senderan yang tepat berada di atas areal kebun miliknya, itu longsor karena tidak kuat menahan beban air selama musim hujan belakangan ini, dan memuncak saat terjadi hujan deras pada Kamis (15/11) yang berlangsung mulai sekitar pukul 17.00 Wita. Di mana kebetulan posisi rumahnya tersebut, juga berada di bawah jalan, sehingga luapan air dari jalan leluasa masuk ke pekarangan rumahnya. Sementara saluran pembungan air dari pekarangan rumahnya, itu diduga terlalu kecil, sehingga tidak begitu maksimal. “Air yang dari jalan banyak masuk. Di pinggir jalan depan rumah juga tidak ada drainse,” ujar petani ini.

Adanya bencana senderan rumah longsir, itu pun sempat dicek jajaran Badan Penanggulagan Benana Daerah (BPBD) Jembrana bersama sejumlah jajaran aparat desa setempat, Jumat pagi kemarin. Namun atas kesepakatan pemilik, tidak sampai dilakukan evakuasi terhadap material longosoran senderan maupu bangunan jineng yang berserakan ke areal kebun korban tersebut. Hanya saja pihak desa setempat, berjanji akan mengerahkan warga bergotong royong untuk membuat drainase atau saluran air secara swadaya di sisi jalan rumah korban tersebut.

Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Jembrana, I Made Sapta Budhiarta, yang turun saat menijau ke lokasi, memastikan, tidak ada korban luka maupun jiwa dalam bencana senderan rumah longosor tersebut. Namun kerugian material akibat bencana tersebut, diperkirakan mencapai Rp 50 juta. Dari pihak BPBD Jembrana, tetap akan berusaha memohonkan bantuan terhadap bencana longsor, yang permohonannya dibuat melalui pihak desa. “Setelah diajukan dari desa, nanti kami akan mohonkan ke Pusat,” ujarnya. *ode

Komentar