nusabali

Karangasem Pesimis Rekrut 202 Jatah CPNS

  • www.nusabali.com-karangasem-pesimis-rekrut-202-jatah-cpns

Setelah tes tuntas, Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Karangasem akan koordinasi ke pusat.

AMLAPURA, NusaBali
Pemkab Karangasem pesimis mampu merekrut 202 CPNS sesuai jatah pusat. Sebab, setelah menggelar tes rekrutmen CPNS pada tanggal 7-8 November di Denpasar, hanya 91 pelamar masuk passing grade. Mereka yang masuk passing grade belum tentu semuanya lulus.

Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Karangasem, I Gusti Gede Rinceg, mengaku tetap berupaya agar jatah mampu dimanfaatkan optimal. “Kami masih menunggu pelaksanaan tes tuntas, terakhir Sabtu (17/11). Setelah itu berkoordinasi ke pusat, mudah-mudahan ada solusi,” harapnya, Kamis (15/11). Gusti Rinceg mengakui, banyaknya pelamar yang gagal memenuhi passing grade, mengingat ketentuan passing grade sesuai yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri PANRB No 37 tahun 2018 tentang Nilai Ambang Batas SKD (seleksi kompetensi dasar) Pengadaan CPNS 2018.

Passing grade ditentukan untuk jalur umum 143 nilai tes karakteristik pribadi, 80 untuk nilai tes intelegensi umum, dan 75 nilai tes wawasan kebangsaan. Gusti Rinceg menambahkan, dalam berita-berita yang telah beredar bersumber dari Kementerian PANRB, ada wacana akan mengeluarkan dua opsi. Opsi pertama menurunkan passing grade ambang batas kelulusan SKD, opsi kedua bisa menggunakan sistem ranking. “Masih menunggu keputusan dari pusat,” katanya.

Gusti Rinceg juga menilai passing grade kali ini jauh lebih tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Tes CPNS dilakukan pada tanggal 7-8 November di Denpasar, awalnya yang lulus administrasi 2.824 pelamar dan yang hadir 2.707 pelamar, sebanyak 57 pelamar absen. “Banyak yang passing grade nihil, dari beberapa formasi yang dibuka,” katanya.

Misalnya untuk formasi guru IPS sebanyak 4 jatah, guru IPA 3 jatah, tenaga nutrisionis 2 jatah, dan pengawas irigasi 2 jatah, tak satu pun lulus passing grade. “Ini masalah nasional, bukan hanya di Karangasem. Semakin ke timur semakin bermasalah,” tambahnya. Sebelumnya anggota DPRD Karangasem juga mengaku prihatin atas nilai testing rekrutmen CPNS yang sangat sulit memenuhi passing grade. Anggota DPRD Karangasem dari Fraksi Golkar lebih setuju agar opsi kedua diberlakukan pusat. “Kelulusannya menggunakan sistem ranking, bukan passing grade,” jelas I Wayan Tama. *k16

Komentar