nusabali

Gerindra-Demokrat Terancam Retak

  • www.nusabali.com-gerindra-demokrat-terancam-retak

Sekjen Gerindra, Ahmad Muzani menyebutkan Kogasma DPP Demokrat, AHY pernah berjanji mengajak Sandiaga Uno safari sebagai Cawapres.

Supadma Rudana Sayangkan Pernyataan Sekjen Gerindra

DENPASAR, NusaBali
Kekompakan partai pengusung capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno (Prabowo-Sandi) yang diusung Partai Gerindra-Demokrat-PKS-PAN mulai tidak maksimal. Wasekjen DPP Demokrat, Putu Supadma Rudana dalam keterangan pers di Denpasar, Rabu (14/11) mengatakan salah satu elite Partai Gerindra, yakni Sekjen DPP Gerindra Ahmad Muzani telah menyinggung dan menyeret Partai Demokrat seolah-olah partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak solid dukung Prabowo-Sandiaga Uno.

Supadma Rudana membeber pernyataan Ahmad Muzani yang menyebutkan Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) DPP Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pernah berjanji mengajak Sandiaga Uno safari sebagai Cawapres sangat merugikan Partai Demokrat. Karena pernyataan itu tidak utuh dan menyesatkan publik serta berusaha menyeret AHY seolah-olah tidak produktif.

"Pernyataan Sekjen Gerindra di depan publik dan media merugikan kami di Demokrat. Berusaha menyeret AHY selaku Komandan Kogasma Demokrat," ujar Supadma Rudana. Menurut Supadma sebelumnya Sandiaga Uno dan AHY sudah pernah bertemu di Mega Kuningan Timur, Jakarta (kediaman SBY) pada 12 September 2018, di mana saat itu Sandiaga Uno berjanji tentang banyak hal di hadapan SBY dan Prabowo. Saat itu juga Sandiaga meminta AHY untuk safari nasional

"Mas AHY menyanggupi. Tetapi tidak pernah menentukan waktu dan jadwal. Usai pertemuan itu Sandiaga Uno tidak pernah lagi komunikasi dengan Mas AHY," ujar politisi asal Desa Peliatan, Ubud, Gianyar ini. Padahal keseriusan AHY membantu Capres-Cawapres Prabowo-Sandi sudah dibuktikan dengan kesediaan AHY sebagai anggota dewan pembina Tim Pemenangan Capres-Cawapres Prabowo-Sandi.

"Pertanyaan kami sejauh mana keseriusan Sandiaga untuk menang dan siap duduk bersama. Siapa akan bertindak dan berbuat apa? Sampai sekarang belum jelas. Saya sangat tahu persis AHY itu sosok yang bertindak sistematis. Sebelum perencanaan ada kajian dan persiapan matang. Karena meyakini persiapan yang baik adalah 50 persen kemenangan," tegas anggota Fraksi Demokrat DPR RI dari Komisi X ini.

Supadma Rudana menambahkan AHY saat ini bersama jajaran kader juga sibuk mensosialisasikan Partai Demokrat untuk menghadapi Pileg 2019. Karena Demokrat menyadari partai yang tidak memiliki capres-cawapres harus kerja keras di Pileg 2019 yang digelar bersamaan dengan Pilpres. Sementara atas isu retak Partai Demokrat dan Partai Gerindra ini, Anggota Dewan Pembina DPP Gerindra yang juga anggota Fraksi Gerindra DPR RI, Ida Bagus Putu Sukarta dikonfirmasi NusaBali, Rabu kemarin mengatakan tidak tahu kalau Sekjen Ahmad Muzani pernah membuat pernyataan yang meragukan Demokrat dukung Capres-Cawapres Prabowo-Sandi. "Saya belum tahu soal pernyataan Sekjen Gerindra itu. Apa sebenarnya yang terjadi kita harus dalami. Yang jelas partai Gerindra dan Demokrat serta partai koalisi hubungannya solid," kata anggota Komisi V DPR RI dapil Bali yang juga Ketua DPD Gerindra Bali ini.

Termasuk di Bali kata Gus Sukarta koalisi Gerindra dan Demokrat solid untuk menangkan Pilpres. "Mungkin ada miskomunikasi. Tetapi saya yakin tidak ada masalah kok itu. Apalagi di daerah-daerah kan sangat solid," tegas Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Sandi di Provinsi Bali ini.

Sebelumnya diberitakan, Partai Gerindra berbicara tentang hubungan partainya dengan Partai Demokrat (PD), khususnya Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Gerindra mengungkit janji SBY untuk mengkampanyekan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada Pilpres 2019.

"Sejauh ini hubungannya baik Pak Prabowo dan Pak SBY. Pak SBY juga berjanji akan melakukan kampanye untuk Prabowo dan Sandi, walaupun sampai sekarang belum terjadi," ujar Sekjen Gerindra, Ahmad Muzani di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (13/11). *nat

Komentar