nusabali

Ribuan Krama Arak Bade Setinggi 18 Meter, Jalan Veteran – Hasanudin Ditutup

  • www.nusabali.com-ribuan-krama-arak-bade-setinggi-18-meter-jalan-veteran-hasanudin-ditutup

Arus lalu lintas sepanjang Jalan Veteran hingga Jalan Hasanudin Denpasar akan total saat arak-arakan melintas menuju Setra Badung di Jalan Imam Bonjol.

Hari Ini, Palebon Agung untuk Jenazah Permaisuri Raja Denpasar IX di Puri Agung Denpasar  

DENPASAR, NusaBali
Palebon permaisuri Raja Denpasar IX Ida Tjokorda Ngurah Jambe Pemecutan yakni Dampati Ida Anak Agung Ayu Oka Pemecutan, 74, akan dilaksanakan pada Buda Pon Tolu, Rabu (14/11) hari ini. Saat prosesi palebon berlangsung, dari Puri Agung Denpasar, Jalan Veteran, Desa Dauh Puri Kaja, Denpasar Utara, dipastikan ruas Jalan Veteran menuju Jalan Udayana hingga Jalan Hasanudin akan ditutup sementara karena akan dilintasi bade tumpang sia (sembilan) yang akan diarak ke Setra Badung Jalan Imam Bonjol, Kelurahan Pemecutan, Denpasar Barat.

Dampati Ida Anak Agung Ayu Oka Pemecutan lebar (tutup usia) saat menjalani perawatan di rumah sakit karena menderita diabetes mellitus (DM). Karena penyakitnya tersebut, Dampati Ida Anak Agung Ayu Oka Pemecutan sudah berkali-kali masuk rumah sakit. Hingga akhirnya, Dampati Ida Anak Agung Ayu Oka Pemecutan lebar pada Buda Kliwon Sinta, Rabu, 17 Oktober 2018 lalu.

Sebelum menghembuskan napas terakhir, Dampati Ida Anak Agung Ayu Oka Pemecutan sempat dirawat di Rumah Sakit Puri Raharja selama tiga hari. Setelah rawat inap selama tiga hari itu, ibu lima anak yang berasal dari Jeroan Gede Kerobokan warih Lanang Celuk, Sukawati, ini akhirnya lebar. Dampati Ida Anak Agung Ayu Oka Pemecutan yang juga pensiunan guru di SMK 3 Denpasar, ini meninggalkan seorang suami dengan lima anak yakni AA Ngurah Agung Wira Bima Wikrama, 53, AA Sagung Istri Ratih Isyana Dewi, 51, AA Ngurah Agung Astika Ningrat, 49, AA Ngurah Mayun Wira Ningrat, 46, dan AA Ngurah Alit, 36.

“Beliau memang menderita DM (diabetes mellitus) sejak beberapa tahun lalu. Bahkan sudah bolak balik ke rumah sakit, di RS Puri Raharja selama tiga hari dan akhirnya karena kondisinya juga sudah tidak bisa bertahan lagi karena umur juga, akhirnya beliau lebar di rumah sakit. Kami tidak mengira, namun dengan kondisi yang sudah bolak balik masuk rumah sakit, kami berfikir beliau sudah waktunya,” ungkap AA Ngurah Agung Wira Bima Wikrama saat ditemui di Jalan Veteran, Selasa (13/11).

Menurut Turah Bima, sapaan AA Ngurah Agung Wira Bima Wikrama, selama ini dia mengenal ibunya itu sebagai sosok panutan bagi keluarganya. Sebagai seorang guru, Dampati Ida Anak Agung Ayu Oka Pemecutan mendidik anak-anaknya agar bisa menjadi anak yang baik dan mandiri. Apa yang menjadi ajarannya di sekolah diterapkannya di keluarga.

“Beliau seorang guru. Pola didikannya bukan hanya di sekolah, di rumah juga sama. Mendidik tidak pernah dengan keras,” imbuhnya.

Turah Bima mengungkapkan, pihak keluarga sudah mengikhlaskan kepergian ibunya, Dampati Ida Anak Agung Ayu Oka Pemecutan. Sebab sakit yang diderita ibunya membuat ibunya harus terbaring dan beberapa kali menjalani rawat inap di RS. “Kami sudah mengikhlaskannya. Beliau sudah tenang sekarang. Daripada melihat beliau terus merasakan kesakitan,” imbuh mantan anggota DPRD Denpasar periode 2004–2009, ini.

Untuk persiapan palebon yang akan digelar pada Rabu hari ini sudah mencapai 90 persen. Turah Bima mengungkapkan rangkaian upacara diawali sejak Saniscara Paing Ukir, Sabtu (3/11) dengan nyiramang layon dan tarpana saji. Kemudian disusul pada Redite Kliwon Tolu, Minggu (11/11) digelar upacara nunas tirta, ngaskara pengajum, munggah upacara serta panebusan. Pada Anggara Paing Tolu, Selasa (13/11) bade dan tempat lembu dibawa ke Catur Muka Denpasar. Prosesi menaikkan layon ke bade akan dilakukan di depan Jayasabha —rumah dinas Gubernur Bali— karena kawasan tersebut dulunya merupakan areal Puri Agung Denpasar.

Terkait dengan upacara palebon, akan mengambil tingkat upacara utama, yakni munggah patrang manca datu. Menggunakan sarana bade tumpang sembilan dengan tinggi sekitar 18 meter yang dikerjakan oleh undagi IB Pidada dari Griya Timbul, Kesiman. Juga dilengkapi dengan pembasmian dan lembu.

“Karena beliau sudah madwijati kaprabon, maka tingkat upacara yang dilakukan harus yang utama,” kata Turah Bima.

Menurut dia, upacara di Setra Badung akan dipuput dua sulinggih yakni Ida Pedanda Budha Jelantik Lila Arsa dari Griya Taman Sukawati dan Ida Pedanda Gede Sari Arimbawa Putra Keniten dari Griya Sari Tegal Denpasar. Gung Bima juga memohon permakluman kepada semua pihak atas ketidaknyamanan saat berlangsung upacara palebon hari ini. Sebab, beberapa ruas jalan akan dilakukan penutupan sementara.

“Kami memohon permakluman kepada seluruh masyarakat karena akan mengganggu kenyamanan mereka terutama pengguna jalan. Karena saat ini sudah dilakukan penutupan Jalan Veteran untuk penempatan bade sementara hingga prosesi berlangsung besok (hari ini). Selain itu juga ada pemadaman listrik dan kabel telepon sementara, guna menghindari hal yang tidak diinginkan,” ungkapnya.

Sementara Kepala Bidang Dal Ops LLAJ Dishub Kota Denpasar I Ketut Sriawan, mengungkapkan saat upacara palebon berlangsung, pihaknya hanya akan melakukan buka tutup sepanjang Jalan Udayana hingga Jalan Hasanudin. Penutupan jalan akan dilakukan hanya saat arak-arakan melintas. Setelah ekor arak-arakan selesai, arus lalu lintas akan kembali normal.

Kata Sriawan, jika nantinya pengendara dari Jalan Diponegoro mengalami penumpukan pihaknya akan melakukan pengalihan arus ke Jalan Sutoyo. “Begitu juga di Jalan Sulawesi, akan kami alihkan ke Jalan Kartini. Itu jika terjadi penumpukan kendaraan. Jika tidak maka akan dilakukan buka tutup saja,” kata Sriawan. *mi

Komentar