nusabali

Frustasi usai Cerai, Duda Gantung Diri

  • www.nusabali.com-frustasi-usai-cerai-duda-gantung-diri

Seorang warga Banjar Yeh Buah, Desa Yehembang Kauh, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, I Wayan Santika, 36, ditemukan tewas gantung diri, Senin (12/11) malam.

NEGARA, NusaBali
Tindakan nekat korban tersebut, diduga karena frustasi dengan berbagai permasalahan perekonomiannya, setelah bercerai dengan istrinya. Berdasarkan informasi Selasa (13/11) kemarin, korban tewas gantung diri itu, ditemukan tetangga korban, Ida Bagus Anom Merta, 44, bersama Kelian Banjar Adat Yeh Buah, I Gusti Made Lanang Mayun, 43, pada Senin (12/11) sekitar pukul 20.30 Wita. Hal itu bermula dari kecurigaan warga setempat malam tersebut, yang mengetahui korban tidak hadir dalam rapat banjar di Balai Banjar Yeh Buah. Setelah rapat banjar selesai, Anom Merta yang motornya sempat dipinjam korban, melihat motornya terparkir di pinggir jalan sebelah timur Balai Banjar.

Melihat motornya itu, Anom Merta bersama Lanang Mayun, berusaha mencari keberadaan korban bersama sejumlah warga lainnya. Saat dicek ke rumahnya, korban diketahui tidak ada di rumah. Mengetahui korban tidak ada di rumah, kedua saksi berinisiatif mencari korban di rumah kosong yang pernah ditempati korban bersama mantan istrinya, dan menemukan korban sudah dalam posisi tergantung di rumah kosong tersebut.

Saat ditemukan itu, korban sudah dalam kondisi meninggal dunia, dengan keadaan leher terjerat tali tambang plastik warna biru yang diikat pada kayu usuk atap dalam rumah tersebut. Posisi kedua kaki korban tersimpuh di lantai, dengan kedua mata terbuka. Di sekitar tubuh korban ditemukan kursi kayu dalam posisi terbalik, sandal jepit warna pink tali biru, dan 1 buah helm warna hitam. Melihat kondisi tersebut, saksi langsung memberitahukan warga lainnya, dan diteruskan ke Polsek Mendoyo yang juga langsung turun melakukan olah TKP bersama tim Inafis Satreskrim Polres Jembrana.

Kapolsek Mendoyo, Kompol I Gusti Agung Sukasana, melalui Panit Reskrim Polsek Mendoyo, Ipda Gusti Ngurah Kumara, mengatakan, sesuai hasil identifikasi termasuk pemeriksaan tim medis dari Puskesmas I Mendoyo, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Menurutnya Ipda Kumara, sesuai keterangan dari saksi-saksi maupun keluarga korban, korban diperkirakan nekat gantung diri karena frustasi menyangkut perceraian korban dengan istrinya. Dari keterangan kakak korban, I Made Gunawan, 44, dua hari sebelumnya, korban yang sehari-hari bekerja sebagai petani, juga sempat mengeluh terhadap kondisi perekonomiannya, setelah bercerai dengan istrinya.

Begitu juga sesuai keterangan kakaknya, korban juga sempat mengaku frustasi dengan masalah perceraiannya yang telah selesai di adat, belum tuntas di Pengadilan, sampai tanah miliknya terpaksa digadaikan untuk mengurus perceraiannya. “Keluarga korban sudah mengikhlaskan kepergian korban, dan jenazah korban kami serahkan ke pihak keluarga,” ujarnya. *ode

Komentar