nusabali

Naik, Gerindra Target 10 Kursi DPRD Bali

  • www.nusabali.com-naik-gerindra-target-10-kursi-dprd-bali

Gerindra setidaknya bisa merebut di setiap dapil 1 kursi DPRD Bali, syukur-syukur bisa lebih dari 1 kursi.

Wajibkan Caleg Tandem Sesama Kader di Akar Rumput


DENPASAR, NusaBali
Di tengah-tengah ambisi PDIP menyapu 31 kursi DPRD Bali, partai-partai pesaingnya yang memliki fraksi di DPRD Bali tidak mau kalah. Seperti Partai Gerindra Bali juga menaikkan target 10 kursi DPRD Bali di Pileg 2019, dengan alasan di beberapa kabupaten bisa meraih suara secara signifikan.

Ketua DPD Gerindra Bali, Ida Bagus Putu Sukarta kepada NusaBali, Selasa (13/11) mengatakan jika partai lain pasang target tinggi, Gerindra tentu juga harus mengimbangi. “Gerindra menarget perolehan 10 kursi DPRD Bali di Pileg 2019 mendatang. Target partai lain memang lumayan tinggi, tetapi kembali kepada masyarakat di bawah. Sepanjang kader Gerindra bisa meyakinkan, bawa program jelas, pro rakyat saya rasa target 10 kursi DPRD Bali tidak muluk-muluk,” ujar politisi asal Griya Buruan Sanur, Kecamatan Denpasar Selatan ini.

Saat ini Partai Gerindra menempatkan 7 kadernya di DPRD Bali hasil Pileg 2014. Mereka adalah I Nyoman Suyasa (dapil Karangasem), I Ketut Mas Sewi Putra (dapil Buleleng), I Ketut Nugrahita Pendit (dapil Tabanan), Bagus Suwitra Wirawan (dapil Badung), I Wayan Sudiara (dapil Denpasar), I Wayan Tagel Arjana (dapil Gianyar), dan I Nengah Wijana (dapil Klungkung).

Gus Sukarta mengatakan Gerindra setidaknya bisa merebut di setiap dapil 1 kursi DPRD Bali. Syukur-syukur bisa lebih dari 1 kursi, karena potensi itu memang ada. “Kalau target kita sih 9 dapil kabupaten/kota Gerindra dapat meraih masing-masing 1 kursi. Syukur-syukur bisa lebih sampai 10 kursi,” kata anggota Fraksi Gerindra DPR RI dapil Bali ini.

Mengenai caleg yang dipasang di Pileg 2019 untuk perebutan kursi DPRD Bali, Gus Sukarta mengatakan DPD Gerindra Bali tarungkan kader militan dan sejumlah tokoh, mulai mantan kepala desa, beberapa juga ada tokoh adat.

“Caleg-caleg kami rata-rata petarung yang sudah memiliki elektabilitas di daerah pemilihannya. Karena sistem rekrutmen kami yang sangat ketat. Kader kami tempa secara organisasi dengan syarat ketat. Hampir semua caleg yang maju saat ini adalah kader militan yang digembleng di Pusat Pendidikan Kader DPP Gerindra, berasal dari unsur tokoh masyarakat,” ungkap mantan Wakil Ketua DPRD Bali ini.

Gus Sukarta membebaskan kadernya berkolaborasi dalam merebut suara di akar rumput. Bisa dengan tandem antara DPR RI dengan DPRD Bali dan DPRD kabupaten/kota. Bisa juga DPRD Bali dengan DPRD di kabupaten/kota. “Yang penting tandem dengan kader, kalau tandem dengan partai lain, apalagi main mata, ya partai akan evaluasi yang kayak gitu. Memang seharusnya tandem, biar solid,” ujar Gus Sukarta.

Sementara mantan Ketua Fraksi Gerindra DPRD Bali yang kini Wakil Ketua DPRD Bali, I Nyoman Suyasa secara terpisah mengatakan sistem penghitungan suara di Pileg 2019 tidak mungkin ada partai mendominasi dalam perolehan kursi.

“Target lawan dan pesaing kita tinggi sah-sah saja. Tetapi di Pileg 2019 itu sistem penghitungan kursinya berbeda dengan di Pileg 2014. Saya yakin tidak ada yang terlalu menonjol,” tegas Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Karangasem ini.

Suyasa bahkan yakin Partai Gerindra bisa menambah kursi di sejumlah kabupaten di Bali untuk DPRD Bali. Misalnya di dapil Kabupaten Buleleng Gerindra berpotensi merebut 2 kursi yang sebelumnya hanya 1 kursi. Kemudian di Kabupaten Klungkung, dimana Gerindra memiliki kader yang duduk di eksekutif, diharapkan bisa menambah kursi dari 1 kursi menjadi 2 kursi.

“Jadi kami optimis target 9-10 kursi akan tercapai, walaupun partai lain target kursi mereka sangat tinggi. Itu kan hitung-hitungan di atas kertas. Kita nggak khawatir, tetap optimis,” pungkas politisi asal Desa Pertima, Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem ini. *nat

Komentar