nusabali

Wujudkan Stop BAB Sembarangan, Babinsa Tegal Jadi Raih Penghargaan

  • www.nusabali.com-wujudkan-stop-bab-sembarangan-babinsa-tegal-jadi-raih-penghargaan

Berkat kontribusinya mewujudkan desa stop buang air besar (BAB) sembarangan, Babinsa Desa Tegal Jadi, Kecamatan Marga, Tabanan, Serda Wenda Tarigan yang bertugas di Koramil 1619-06/Marga memperoleh penghargaan.

TABANAN, NusaBali
Penghargaan berupa piagam dari Pemkab Tabanan itu diserahkan oleh Asisten I Sekda Tabanan I Wayan Yatnanadi didampingi Kepala Dinas Kesehatan Tabanan dr Nyoman Suratmika, serangkaian Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-54 yang digelar di Lapangan Tenis Alit Saputra, Kecamatan Tabanan, Senin (12/11).

Penghargaan yang didapat itu berdasar penilaian dari tim kesehatan. Serda Wenda Tarigan bekerja membantu masyarakat tidak mengenal jam kerja, kapan pun dibutuhkan dia selalu siap. Bahkan jika pekerjaan belum tuntas sampai malam pun dia berjibaku membantu masyarakat membuat jamban sehat.

Dan pekerjaan ini tidak hanya dilakukan di wilayah tugasnya saja. Melainkan di desa tetangga, seperti Desa Kukuh, Desa Kuwum, Kecamatan Marga.

Apalagi selama lima tahun menjadi Babinsa di Desa Tegal Jadi, Kecamatan Marga, Serda Wenda Tarigan sudah banyak memberikan kontribusi dalam mewujudkan sistem keamanan rakyat semesta (siskamrata), salah satunya terkait kontribusi wujudkan stop BAB sembarangan.

Yang menarik, dari tiga desa adat yang ada di Desa Tegal Jadi yang di bawah pengawasannya, yakni Desa Adat Adeng, Desa Adat Pengembungan, dan Desa Adat Tegal Jadi, Desa Adat Adeng sudah bebas ODF (open defecation free). ODF merupakan salah satu program Dinas Kesehatan Tabanan, agar masyarakat tidak BAB sembarangan.

Keberhasilan itu dibenarkan oleh tenaga sanitasi Puskesmas Marga II Ni Luh Putu Wirastuti. Sebelum ada program jambanisasi, di wilayah Desa Tegal Jadi ada sekitar 100 kepala keluarga yang belum mengakses jamban, karena tidak memiliki tempat penampungan.

“Berkat kerjasama dengan jajaran TNI AD kami merasa terbantu dalam hal membuat septic tank sehat, jadi ada kolaborasi yang baik, dari 100 kepala keluarga itu kini hanya tinggal tersisa 40 kepala keluarga, yang belum memiliki septic tank sehat dan dalam proses pengerjaan,” ucapnya.

Ditemui usai menerima penghargaan, Serda Wenda Tarigan asal Tanah Karo, Sumatera Utara, mengaku bersyukur. Penghargaan ini merupakan kebanggaan tersendiri dan membuatnya lebih termotivasi untuk selalu membantu masyarakat dan program pemerintah.  

Seperti diketahui program jambanisasi melalui Babinsa yang bertugas di desa binaan masing-masing telah dilakukan sejak lama oleh jajaran TNI AD. Bahkan untuk wilayah Kodim 1619/Tabanan sudah menyentuh seluruh lapisan masyarakat di 133 desa. Program ini juga sejalan dengan upaya Dinkes Tabanan yang terus gencar mengajak masyarakat hidup bersih dan sehat.

Serda Wenda Tarigan kelahiran 21 Mei 1972, menuturkan, TNI akan terus berupaya membantu masyarakat di sekelilingnya.

Sementara Perbekel Kukuh I Made Sugianto mengakui kinerja Serda Wenda Tarigan. Saat membantu warganya di Desa Kukuh, Serda Wenda membantu di luar jam dinas. Bahkan lembur dan pantang makan sebelum pekerjaan tuntas.*de

Komentar