nusabali

Supadma Pimpin Pengerahan Saksi Pileg

  • www.nusabali.com-supadma-pimpin-pengerahan-saksi-pileg

Demokrat akan rekrut saksi inti mengawal suara Demokrat di Pileg 2019 sejumlah 12.215 saksi, masing-masing TPS 1 orang saksi.

Untuk Wilayah Bali, All Out Pertahankan 2 kursi DPR RI

DENPASAR,NusaBali
DPP Partai Demokrat menunjuk Wasekjen DPP Demokrat, Putu Supadma Rudana menjadi Ketua Koordinator Badan Saksi Pemilu 2019 di Provinsi Bali. Anggota Komisi X DPR RI ini dipercaya mengawal pembentukan dan koordinir pengerahan saksi-saksi untuk Pileg 2019 mendatang. Sementara Ketua Koordinator Badan Saksi Nasional dipimpin Bendahara Fraksi Demokrat DPR RI, Anton Suranto.

Supadma Rudana kepada NusaBali, Senin (12/11) siang mengatakan pembentukan Badan Saksi di Provinsi Bali mengikuti arahan Badan Saksi Nasional. Sebagai Koordinator Badan Saksi di Provinsi Bali dirinya siap all out untuk mengerahkan kekuatan mesin partai mengawal suara partai di Pileg 2019 mendatang.

“Setelah Badan Saksi di Provinsi Bali, nanti akan dibentuk Badan Saksi di kabupaten/kota,” ujar politisi asal Desa Peliatan, Kecamatan Ubud,  Kabupaten Gianyar. Kata Supadma ujung tombak untuk rekrutmen para saksi di Pileg 2019 nanti adalah jajaran DPC dengan struktur di bawahnya. “Saya sudah membahasnya dengan jajaran DPD dan DPC untuk pembentukan saksi di Bali. Kita akan melakukan penggalangan saksi berjenjang supaya pengawalan suara partai lebih solid,” tegas mantan Ketua Badan Departemen Pariwisata DPP Demokrat.

Untuk rekrutmen saksi Pileg 2019 di Bali, Supadma Rudana mengatakan akan disiapkan 12.215 orang saksi di TPS yang jumlahnya 12.215 TPS tersebar di 716 desa/kelurahan, 57 kecamatan di 9 kabupaten/kota se Bali. Saksi ini nantinya akan murni bersumber dari jajaran kader bersinergi dengan para relawan, simpatisan.

“SK (Surat Keputusan) untuk saksi ini DPC akan keluarkan. Kita rekrut saksi inti mengawal suara Partai Demokrat di Pileg 2019 sejumlah 12.215 saksi. Masing-masing TPS 1 orang saksi. Nanti juga dilapis oleh saksi lain. Nanti mungkin kader yang bertarung sebagai caleg akan mengerahkan juga relawan di lapangan mengawal suara mereka,” tegas Supadma Rudana. Pertarungan di TPS menurut Supadma Rudana sangat menentukan. Sebab kemenangan menentukan ada di TPS.

Ketika kader yang maju sebagai Caleg di Pileg 2019 sudah habis-habisan dan berusaha maksimal, ketika rekapitulasi di TPS tidak terkawal kemenangan itu bisa musnah. “Jadi gerakan mendulang suara maksimal, pengawalan suara di TPS juga maksimal dilakukan jajaran kader,” ujar Supadma Rudana.

Partai Demokrat akan all out mempertahankan 2 kursi DPR RI di dapil Bali yang direbut di Pileg 2014. Sebab PDIP sendiri membidik 5 kursi di dapil Bali, dari 4 kursi yang sebelumnya direbut di Pileg 2014. Sehingga ada yang bakal kehilangan kursi di Pileg 2019 nanti. Siapa partai itu? Menurut Supadma Rudana yang jelas Partai Demokrat tidak mau kehilangan kursi. “Untuk di dapil Bali kita target bisa dipertahankan tetap 2 kursi. Kami juga tidak mau kehilangan kursi DPR RI, ” tegas Supadma Rudana.

Supadma bersama caleg lain seperti incumbent Putu Tutik Kusuma Wardhani politisi asal Buleleng, akan berusaha maksimal bekerja di Bali. Supadma Rudana yang kini sendirian di Komisi X DPR RI dari 9 anggota DPR RI dapil Bali, mengatakan akan melaksanakan instruksi DPP untuk all out berjuang di Provinsi Bali.

Untuk dapil Bali saat ini kursi DPR RI 2019 direbut PDIP sebanyak 4 kursi dengan meloloskan I Made Urip politisi asal Desa Tua, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan, I Gusti Agung Rai Wirajaya politisi asal Desa Peguyangan, Kecamatan Denpasar Utara, I Nyoman Dhamantra politisi asal Desa Sumerta Kaja, Kecamatan Denpasar Timur dan I Wayan Koster politisi asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng yang kemudian di PAW oleh I Gusti Ayu Putri Astrid Srikandi asal Desa Kapal, Kecamatan Mengwi, Badung.

Golkar merebut 2 kursi yang meloloskan Gede Sumarjaya Linggih alias Demer politisi asal Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra politisi asal Kelurahan Kerobokan Kelod, Kecamatan Kuta Utara, Badung. Sementara Demokrat loloskan 2 orang, yakni Jero Wacik politisi asal Desa Batur, Kecamatan Kintamani, Bangli dan Putu Sudiartana politisi asal Desa Bongkasa, Kecamatan Abiansemal, Badung.

Namun Jero Wacik di PAW Tutik Kusumawardhani karena terjerat kasus korupsi. Demikian juga Sudiartana digantikan Supadma Rudana karena Sudiartana terkena OTT oleh KPK. Sementara satu kursi DPR RI direbut Gerindra dengan meloloskan Ida Bagus Putu Sukarta politisi asal Geriya Buruan Sanur Kecamatan Denpasar Selatan. *nat

Komentar