nusabali

Bandara Ngurah Rai Antisipasi Cuaca Ekstrim

  • www.nusabali.com-bandara-ngurah-rai-antisipasi-cuaca-ekstrim

Selain infrastruktur dan fasilitas pendukung, kelaikan personel yang terlibat dalam operasional penerbangan juga dipastikan.

MANGUPURA, NusaBali
Angkas Pura I (AP I) melakukan sejumlah persiapan infranstruktur dalam menghadapi cuaca ekstrim saat musim hujan di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Tuban, Kuta, Badung. Persiapan itu untuk menjamin keselamatan penerbangan di bandara satu-satunya di Bali ini.

General Manager Bandara Ngurah Rai, Yanus Suprayogi, Sabtu (10/11) mengungkapkan infrastruktur yang diperhatikan dalam memasuki musim penghujan adalah runway, taxiway, dan apron serta fasilitas pendukung yang meliputi marka dan lampu pemandu pergerakan pesawat udara (lighting).  Runway sebagai infrastruktur utama dalam operasional pesawat udara harus dalam kondisi prima.

Dikatakannya, AP I selaku pengelola Bandara Ngurah Rai berupaya untuk memastikan kondisi landas pacu, terutama runway shoulder, runway strip, dan sistem drainase sesuai dengan standar teknis operasional bandara. Tujuannya untuk menghindari adanya genangan air di permukaan runway yang dapat menimbulkan gangguan operasional pesawat.

“Agar semua dapat berjalan sesuai dengan SOP, manajemen bandara akan melakukan inspeksi secara berkesinambungan terhadap keberadaan foreign object debris (FOD) berupa kendaraan, peralatan, binatang, atau benda asing lain pada runway, taxiway, dan apron,” ungkap Yanus.

Hal yang tak kalah penting lanjut pria berkumis tebal ini adalah koordinasi dengan komponen bandara lainnya, seperti Air Traffic Controller (ATC). Notifikasi mengenai kondisi keberadaan air di permukaan runway akan disampaikan kepada penerbang sebagai pertimbangan braking action pada saat pendaratan pesawat, serta penerbitan Notice to Airmen (Notam) jika terjadi kondisi genangan air secara terus menerus di landas pacu.

Selain penjaminan kondisi infrastruktur dan fasilitas pendukung, Manajemen Bandara Ngurah Rai juga turut memastikan kelaikan personel yang terlibat dalam operasional penerbangan melalui koordinasi dengan mitra kerja, meliputi pihak maskapai penerbangan dan ground handling. Para personel yang beroperasi, terutama di wilayah sisi udara (airside) diharuskan untuk memenuhi ketentuan dan persyaratan yang berlaku serta telah mengantongi lisensi dan surat-surat yang disyaratkan.

Peralatan Ground Support Equipment (GSE) milik ground handling yang beroperasi di sisi udara diwajibkan untuk dilakukan pengecekan kelaikan operasi secara berkesinambungan, serta penempatan peralatan ini di lokasi yang sesuai dengan aturan yang ditetapkan. Peralatan GSE yang beroperasi di airside seperti tangga naik pesawat, tangga perawatan pesawat, gerobak bagasi/kargo, diharuskan untuk dilengkapi dengan alat pengunci atau pengganjal untuk menghindari peralatan yang dapat membahayakan pergerakan pesawat udara di sisi udara.

“Kami juga turut berkoordinasi dengan pihak mitra kerja seperti airlines dan ground handling untuk turut serta menciptakan kondisi layak operasi dalam mengantisipasi kondisi cuaca ekstrem. Kami memastikan kepada pengguna jasa Bandara Ngurah Rai bahwa kami berupaya untuk selalu memberikan pelayanan prima dalam kondisi apapun,” pungkasnya. *po

Komentar