nusabali

Mesin Pengovenan Kopra Terbakar

  • www.nusabali.com-mesin-pengovenan-kopra-terbakar

Peristiwa kebakaran terjadi pada sebuah mesin pengovenan kopra di belakang dapur milik keluarga Khaeran,58, di Banjar Melaya Krajan, Desa/Kecamatan Melaya, Jembrana, Jumat (9/11) siang.

NEGARA, NusaBali
Kebakaran pengovenan kopra saat terjadi hujan gerimis, itu pun nyaris meludeskan dapur yang juga tersambung dengan bangunan rumah korban tersebut. Berdasar informasi, kebakaran pengovenan kopra itu, pertama diketahui beberapa tetangga korban pada sekitar pukul 13.00 Wita. Saat dilihat sejumlah tetangganya, api yang melalap pengovenan kopra  itu, sudah merembet ke bagian sisi atap dapur korban, sehingga langsung berteriak kebakaran, dan berusaha melakukan pemadaman. Namun melihat api semakin membesar pada pengovenan kopra itu, warga pun bergegas menghubungi Pos Pemadam Kebakaran (Damkar) Kantor Camat Melaya.

Setelah menerima laporan tersebut, satu regu dengan 1 unit armada damkar dari Pos Damkar Kantor Camat Melaya langsung dikerahkan ke lokasi. Begitu juga dari Pos Utama Damkar pada Satpol PP Jembrana, mengerahkan bantuan dua regu dengan 2 unit damkar ke lokasi, sehingga api yang berusaha ditangani petugas bersama warga, itu pun berhasil dipadamkan memasuki sekitar pukul 13.45 Wita. “Tadi lama penangan sekitar 30 menit,” ujar Kepala Seksi Damkar pada Satpol PP Jembrana, Kade Bagus Darmawan, Jumat kemarin.

Meski tidak sampai merembet ke dalam dapur maupun rumah korban, musibah kebakaran yang meludeskan mesin pengovenan kopra itu, diperkirakan menyebabkan kerugian materi sekitar Rp 25 Juta. Untuk memadamkan api itu, juga menghabiskan 2 tangki air. “Api memang sudah merembet ke pinggiran atap dapur, tetapi sudah langsung kami tangani, sehingga tidak sampai merembet ke dalam dapur maupun rumah korban. Cuman mesin pengovenan kopra-nya ludes terbakar, dan pinggiran atap tempat dapurnya,” kata Bagus Darmawan.

Sebelum terjadi kebakaran tersebut, korban mengaku, memang melakukan pembakaran pada mesin pengovenan kopra tersebut. Namun saat melakukan pembakaran itu, korban tidak mengawasinya, dan diduga api tiba-tiba membesar, sehingga melalap seluruh mesin pengovenan kopra tersebut. “Padahal, tadi juga hujan gerimis. Tetapi kemungkinan karena api terlalu besar, hujan tidak begitu berpengaruh,” jelas Bagus Darmawan. *ode

Komentar