nusabali

Tinggi, Pertumbuhan Industri Kreatif Bali

  • www.nusabali.com-tinggi-pertumbuhan-industri-kreatif-bali

Industri kreatif punya peran dalam mengangkat perekonomian Bali.  Kontribusi terhadap product domestic bruto mencapai dua digit.

NUSADUA, NusaBali

Pertumbuhan ekonomi kreatif terhadap produk domestic bruto (GDP) di Provinsi Bali tahun 2016 mencapai 7,17 persen, tertinggi di Indonesia dibandingkan provinsi lainnya. Angka ini di atas Sumatera Utara 6,65 persen, Jawa Barat 6,62 persen, Jogjakarta 5,83 persen, dan Jawa Timur 5,66 persen.

“Namun kontribusi ekonomi kreatif di Bali terhadap produk domestic bruto (PDB) tahun 2016 berada di posisi kedua tertinggi di Indonesia setelah Jogjakarta 16,12 persen, posisi ketiga adalah Jawa Barat 11,8 persen, keempat Jawa Timur 9,37 persen, dan Sumatera Utara posisi kelima 4,7 persen,” kata Ricky J Pesik, Wakil  Kepala Bekraf (Badan Ekonomi Kreatif), Kamis (8/11) ,malam.

Ia mengatakan itu saat penutupan konferensi dunia ekonomi kreatif (WWCE)  di Nusa Dua, Bali, 6-8 November diikuti oleh 30 negara dengan sekitar 1.500 peserta. World Conference on Creative Economy (WCCE) 2018 yang pertama diselenggarakan di unia digagas oleh Indonesia sukses menghasilkan 21 poin yang telah disepakati oleh para delegasi dari 36 negara. "Terdapat empat faktor yang melandasi 21 poin tersebut, pertama kolaborasi dan kolektivitas dari forum Friend on Creative Economy dan kedua mendukung pembangunan ekosistem," kata Ricky Pesik.

Berdasarkan data Bekraf, perusahaan yang berbisnis ekonomi kreatif terbanyak  tahun 2016 , terdapat di Jawa 65,37 persen, kemudian di Sumatera 17,94 persen, di Sulawesi, Maluku dan Papua 6,53 persen, Bali, NTB dan NTT sebesar 5,21 persen, dan di Kalimantan 4,95 persen.

Penyelenggaraan konferensi dunia ekonomi kreatif dimanfaatkan oleh pemerintah provinsi Bali, pemerintah kabupaten Gianyar, dan Pemkot Denpasar untuk memperkuat ekonomi kreatif di pulau dewata dengan menandatangani  Memorandum of Understanding (MoU) dengan Bekraf.

Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) menandatangani kesepakatan kerja sama,  Memorandum of Understanding (MoU) dengan pemerintah daerah, negara lain, dan organisasi internasional pada  acara  World Conference on Creative Economy (WCCE), di Plenary hall, Bali Nusa Dua Convention Center,  Rabu (7/11). Tujuannya untuk memperkuat ekosistem ekonomi kreatif  nasional maupun global.

Menurut Kepala Bekraf Triawan Munaf, kerja sama tersebut merupakan landasan pengembangan ekonomi kreatif melalui koordinasi dan sinergisitas pelaksanaan tugas dan kewenangan masing-masing pihak. “Masing-masing daerah memiliki potensi yang harus dikembangkan. MoU ini sebagai sarana untuk kembangkan ekonomi kreatif daerah,” kata Triawan. *ant

Komentar