nusabali

Server Hyperflex di BCC Mati, Internet di Puspem Belum Normal

  • www.nusabali.com-server-hyperflex-di-bcc-mati-internet-di-puspem-belum-normal

Dinas Komuniksi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Badung belum menghidupkan jaringan internet untuk kebutuhan perkantoran di kawasan Puspem Badung, Kamis (8/11).

MANGUPURA, NusaBali
Pasalnya, sejumlah peralatan yang sebelumnya kena rembesan air hujan akibat plafon pada lantai tiga jebol, Rabu (7/11), saat ini masih alam proses pengeringan. Di samping itu, aliran listrik sengaja diputus sebagian.

“Hari ini (kemarin) masih proses mengeringkan alat-alat yang kemarin kena air menggunakan hairdryer. Tapi satu perangkat kami kita mati (server hyperflex),” kata Kepala Diskominfo Badung I Wayan Weda Darmaja. Dia kembali menyampaikan permakluman karena jaringan internet masih mati.

Sambungan listrik khususnya yang ada di lantai tiga untuk sementara terpaksa belum dinyalakan, karena kondisi belum kering sepenuhnya. Menurut Weda Darmaja, tim teknisi yang sejak Rabu melakukan penanganan tidak ingin mengambil risiko. “Jadi, yang di lantai tiga itu belum berani kami nyalakan listriknya,” tegasnya.

Akibat listrik dipadamkan, terpaksa jaringan internet pun ikut mati. “Karena listrik padam, jadi belum bisa nyala (internet di Puspem Badung, Red). Besok mudah-mudahan bisa diujicoba dan bisa digunakan,” kata Weda Darmaja sembari menyatakan jika plafon yang jebol sudah mulai diperbaiki oleh pihak terkait.

Walau begitu, Weda Darmaja dengan nada optimistis menyatakan Badung Command Center (BCC) bisa launching tepat waktu, yakni saat puncak HUT ke–9 Mangupraja pada 16 November mendatang.

“Target kami tetap tanggal 16 November 2018 dilaunching bertepatan dengan HUT Mangupura. Kami akan memaksimalkan tenaga yang ada untuk mempersiapkan segala sesuatunya. Kami tetap optimis sesuai target,” tandasnya.

Pada bagian lain, Ketua DPRD Badung I Putu Parwata, menyesalkan kerusakan plafon yang menyebabkan peralatan penting di dalam gedung BCC kena air hujan. “Kami minta cek struktur yang sudah selesai dan pekerjaan penunjang lainnya dengan menggunakan pihak ketiga yang independen. Jangan-jangan strukturnya juga lemah. Ini perlu untuk keamanan kita bersama,” katanya.

“Karena ini masih dalam proses pemeliharaan, kontraktor harus bertanggungjawab atas kerugian tersebut,” tegas politisi PDIP itu.

Seperti diketahui, perangkat yang ada di gedung Badung Command Center mengalami masalah teknis akibat rembesan air hujan yang mengguyur, Rabu (7/11). Akibat rembesan itu, plafon gipsum gedung BCC yang rencana bakal dilaunching pada 16 November ikut jebol.

Plafon yang mengalami kerusakan parah berada di lantai tiga gedung tersebut. Akibatnya, air menggenang di mana-mana. Ironisnya, plafon yang jebol akibat rembesan air itu juga membuat hyperflex atau alat pembantu penyebaran application server command cCenter yang juga berada di lantai tiga turut terkena dampak langsung rembesan air. Tak hanya itu, beberapa server milik Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) juga terkena rembesan air. *asa

Komentar