nusabali

Klungkung Sabet Dua Penghargaan

  • www.nusabali.com-klungkung-sabet-dua-penghargaan

Dua program inovatif yang diluncurkan Pemkab Klungkung di bawah Bupati Nyoman Suwirta memperoleh penghargaan tingkat nasional, setelah berhasil tembus 40 Top Inovasi Pelayanan Publik (IPP) Tahun 2018.

Berkat Program Inovatif Bima Juara dan TOSS

SEMARAPURA, NusaBali
Kedua prgram inovatif tersebut masing-masing ‘Beli Mahal Jual Murah (Bima Juara)’ dan Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS)’. Dua penghargaan tingkat nasional tersebut diterima Bupati Klungkung Nyoman Suwirta dalam acara pembukaan ‘The International Public Service Forum 2018’ di Assemblly Hall 3, Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, Rabu (7/11). Kedua penghargaan bagi Klungkung tersebut diserahkan oleh Wakil Persiden Jusuf Kalla (JK) bersama Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB), Syafruddin.

Untuk bisa tembus peringkat 40 Top IPP Tahun 2018, program Bima Juara (inovasi di bidang pertanian) dan TOSS (inovasi di bidang lingkungan) harus melalui serangkaian proses seleksi ketat yang berlangsung transparan dan akuntabel. Kedua program inovasi dari Klungkung ini bersaing dengan  2.800 lebih inovasi pelayanan publik asal daerah lainnya se-Indonesia. Awalnya, program Bima Juara dan TOSS berhasil tembus sebagai Top 99. Selanjutnya, Bima Juara dan TOSS berhasil melaju hingga tembus Top 40 IPP Tahun 2018.

Seusai menerima penghargaan di Jakarta, Rabu kemarin, Bupati Suwirta mengatakan ini untuk pertama kalinya Klungkung mengikuti lomba IPP (Inovasi Pelayanan Publik) yang dilaksanakan oleh KemenPAN-RB. Hebatnya, pertama ikut lomba, dua program inovasi dari Klungkung berhasil tembus Top 40 IPP Tahun 2018. Disebutkan, pemerintah pusat melalui tim penilai independen mengakui inovasi Bima Juara dan TOSS, karena diyakini mampu memberikan manfaat untuk kesejahteraan masyarakat.

Bupati Suwirta mengatakan, dengan dukungan semua pihak (termasuk OPD terkait, lembaga akademis, Pemprov Bali, dan msyarakat), program inovasi Bima Juara dan TOSS tidak hanya sekadar menjadi nominasi serta mengejar prestasi dan gengsi. Tapi, kesejahteraan masyarakat melalui pemenuhan hak dasar menjadi prioritas utama dari inovasi tersebut.

"Saya berharap inovasi Bima Juara dan TOSS ini bisa diduplikasi dan di-ATM (amati, tiru, dan modifikasi) oleh kabupaten/kota lainnya, perguruan tinggi, dan masyarakat untuk ikut menyempurnakannya, sehingga menjadi inovasi kita bersama," ujar Bupati Suwirta.

Selain Klungkung, ada 14 kabupaten lainnya di Indonesia yang menawarkan program khusus dalam lomba IPP Tahun 2018. Rinciannya, Kabupaten Banyuwangi (Jawa Timur), Lumajang (Jawa Timur), Trenggalek (Jawa Timur), Tulung Agung (Jawa Timur), Malang (Jawa Timur), Merauke (Papua), Luwu Utara (Sulawesi Selatan), Takalar (Sulawesi Selatan), Pangkep (Sulawesi Selatan), Rote Dao (NTT), Timor Tengah Utara (NTT), Sumbawa (NTB), dan Teluk Bintuni (Papua Barat).

Menurut Bupati Suwirta, sesuai namanya, program Bima Juara (beli mahal jual murah) adalah salah satu upaya untuk meningkatkan pendapatan petani di Klungkung. Caranya, KUD diwajibkan membeli gabah petani dengan harga lebih mahal untuk menekan dan menstabilkan harga beras. Selanjutnya, KUD mengolah gabah menjadi berat. Nah, KUD diwajibkan menjual beras kepada BUMDes, PNS, Koperasi, dan toko modern dengan harga lebih murah dari pasaran.

Dengan program Bima Juara, harga beras di Nusa Penida bisa disetarakan dengan di Klungkung Daratan. “Konsep Bima Juara ini sebenarnya sudah dipakai sejak lama saat saya masih menjadi Manajer Koperasi Pasar Srinadi,” jelas Bupati asal kawasan seberang Banjar Ceniangan, Desa Lembongan, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung ini.

Sedangkan dalam program inovasi TOSS (Tempat Olah Sampah Setempat), memanfaatkan sampah organik dan non organik menjadi energi terbarukan berupa pelet, yang dijadikan sebagai bahan bakar listrik. Lewat program TOSS yang dilaun-ching Pemkab Klungkung pada Desember 2017, sampah-sampah baik di kota maupuan pedesaan bisa dimanfaatkan menjadi energi terbarukan.

Dalam hal ini, sampah diolah melalui proses peyeumisasi selama seminggu, selanjutnya dicacah dan diolah jadi pelet yang nantinya bisa digunakan sebagai bahan bakar kompor memasak manual. Selain itu, juga bisa digunakan sebagai pembangkit listrik dengan gasifire, di mana gasnya bisa digunakan langsung untuk kompor. Respons positif atas program TOSS ini telah mengalir dari sejumlah pihak, terma-suk anggota Dewan Pertimbangan Presiden maupun Kementerian PUPR dan sejumlah kepala daerah di luar Bali.

Sementara itu, Wapres Jusuf Kalla mengatakan program inovasi yang lolos seleksi 40 besar tingkat nasional, terpilih karena memenuhi semua kriteria. Pertama, programnya memiliki nilai unik. Kedua, sudah dilaksanakan lebih dari setahun. Ketiga, program tersebut berpotensi untuk dikembangkan. Keempat, program tersebut dapat dengan mudah diduplikasi oleh daerah lain.

“Dua program inovasi dari Pemkab Klungkung (Bima Juara dan TOSS) sudah memenuhi 4 kriteria tersebut. Saya berharap kedua program tersebut lolos pada sesi penyisihan dan akhirnya masuk Top 40 Program Terbaik 2018,” ujar Wapres JK. *wan

Komentar