nusabali

Pebulutangkis Bali Habis di Kandang

  • www.nusabali.com-pebulutangkis-bali-habis-di-kandang

Dari 45 atlet yang diturunkan, sudah tak tersisa. Tumpuan Dinda Sayu di tunggal putri dan Adit/Ayu di ganda campuran juga tak berlanjut.

DENPASAR, NusaBali
Atlet Bulutangkis asal Bali yang turun di Sirkuit Nasional (Sirnas) di GOR Lila Bhuana dan GOR Ngurah Rai Denpasar hingga Selasa (6/11) belum mampu berbicara banyak. Meskipun menyandang status sebagai tuan rumah, namun ketangguhan pebulutangkis luar Bali masih di atas pebulutangkis asal Pulau Dewata.

Sejumlah pebulutangkis yang menjadi tumpuan andalan Bali seperti Ni Putu Dinda Sayu Murni ( dan ganda campuran I Putu Agus Aditya Pratama Putra/I Gusti Ayu Putu Mega Septua (Bima Sakti) juga takluk dari lawan-lawannya. Sehingga Sirnas yang akan berlangsung hingga Sabtu (10/11) mendatang, atlet Bali akan menjadi penonton hingga Sirnas berakhir.

Ni Putu Dinda Sayu Murni sempat menang dua kali dalam babak kualifikasi. Sayangnya di babak utama dipaksa menyerah dari pebulutangkis asal klub Mutiara Bandung. Begitu juga di ganda campuran Aditya Pratama Putra/I Gusti Ayu Putu Mega sempat memberikan perlawanan sengit, namun pada akhirnya kalah rubet set juga dengan pebulutangkis Abdul Kadir Zailani/Linda Mutiara Pertiwi (21-11, 17-21, 24-22).

Hingga otomatis tumpuan Bali sudah kandas di event Sirnas. "Yang lainnya banyak kalah. Untuk data kami akui ada sedikit kelemahan di Binpres. Tidak terkawal betul. Tapi Sirnas ini bagus untuk evaluasi pembinaan," tandas Wakil Ketua II Pengprov PBSI Bali, Wayan Winurjaya.

Winurjaya mengevaluasi bahwa potensi atlet Bali tidak bisa berkembang optimal karena klub bulutangkis yang ada di Bali belum totalitas seperti klub di Jawa. “Padahal usia dini, anak dan pemula kategori kelompok di bawah 15 tahun, Bali sangat banyak potensinya. Namun, di usia 17 tahun ke atas Bali masih kurang,” ujarnya.

Sebagai gambaran, Winurjaya menyebut klub di Jawa dominan latihan 12 kali seminggu. Sementara di Bali belum bisa menerapkan seperti itu. Belum lagi pebulutangkis Bali jarang ikut Sirnas di luar Bali. "Di sini dibutuhkan totalitas. Klub Mutiara Bandung di Jabar, klub Eksist di DKI, Jaya Raya di Jakarta dan Djarum Kudus di Jawa Tengah itu sangat total," terang Winurjaya.

Sementara itu Penanggungjawab Teknis Kejuaraan, Dedan Heriyana mengatakan peserta Sirnas tercatat 460 atlet dari 95 klub. Termasuk juga Jepang, Denmark dan Srilanka.  "Saya akui ada potensi pemain bulutangkis Bali. Tapi tembus Sirnas memang agak sulit. Hanya pemain Bali yang berlatih di luar bisa eksis di Sirnas," tutur Dedan Heriyana. *dek

Komentar