nusabali

Positif Manusia Zaman Pra Hindu

  • www.nusabali.com-positif-manusia-zaman-pra-hindu

Pada zaman dahulu pesisir utara Bali sebagai jalur pelayaran.

Penemuan Tengkorak di Banyupoh

SINGARAJA, NusaBali
Temuan tengkorak yang sudah membatu di Dusun/Desa Banyupoh, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, Kamis (14/4), dipastikan tengkorak manusia zaman perundagian atau zaman pra Hindu.

Kepastian tersebut disampaikan pihak Badan Arkeologi Denpasar setelah meneliti temuan tersebut.

Dari penelitiannya sejak beberapa hari, Badan Arkelogi Denpasar menemukan sejumlah ciri-ciri dari tengkorak yang sudah membatu dan hancur tersebut. Antara lain, usia ratusan tahun, diperkirakan sudah ada sejak tahun 200 sebelum masehi. “Dari ciri-ciri bentuk dan struktur tengkorak, kuat indikasinya bahwa itu adalah tengkorak manusia zaman perundagian,” ujar Kepala Badan Arkeologi Denpasar, Gusti Made Suarbawa, Senin (18/4).

Kata dia, karakter tengkorak di pinggir Pantai Desa Banyupoh ini, hampir sama dengan penemuan tengkorak di sekitar Pura Pabean, sekitar tahun 2000. Hal sama juga pada temuan tengkorak di sekitar Banjar Asem, Seririt dan Gimimanuk. Menurutnya,  penemuan situs sejarah di pantai utara Pulau Bali, memiliki satu ikatan dari zaman yang sama. 

Apalagi menurut catatan sejarah, pada zaman dahulu pesisir utara Bali sebagai jalur pelayaran. Jadi tidak sedikit manusia pada peradaban tersebut tinggal di pesiisr pantai. Dengan temuan tersebut, pihaknya mengaku akan melakukan koordinasi dengan pihak desa dan desa pakraman setempat. Karena temuan tersebut  berada di sekitar areal suci, kawasan Pura Pulaki. “Kami masih berkoordinasi dengan masyarakat, bagaimana solusinya,” imbuhnya. 

Pihaknya menginginkan agar persepsi keilmuan tentang temuan purbakala ini bisa bersinergi dengan adat setempat. Untuk sementara penemuan tersebut masih di lokasi dan akan dipindahkan ketika keputusan bersama sudah ditetapkan.

Perbekel Desa Banyupoh Made Sukarata mengaku, masih menunggu kesepatakan dari aparat desa, termasuk desa adat. “Kami juga akan rembuk dulu, bagaimana sepatutnya. Baik dari segi adat dan budaya di sini, apakah nanti dikubur atau diserahkan ke Badan Pelestarian Peninggalan Purbakala,” katanya. 7 k23

Komentar