nusabali

Pendapatan BRSUD Tabanan Menurun

  • www.nusabali.com-pendapatan-brsud-tabanan-menurun

Pasien yang berobat ke BRSUD Tabanan setiap harinya menurun. Hal ini disebabkan karena Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Tabanan memberlakukan sistem rujukan berjenjang online sejak Agustus 2018.

TABANAN, NusaBali
Otomatis imbasnya BRSUD Tabanan mengalami penurunan pendapatan.  Pantauan di Poliklinik BRSUD Tabanan, terutama saat siang hari, biasanya antrean pasien cukup ramai. Apalagi hari Senin, ruang tunggu dipastikan penuh. Namun setelah diterapkan rujukan berjenjang tersebut, siang hari pasien yang berobat relatif landai.

Adapun yang dimaskud dengan rujukan berjenjang online adalah, jika pasien berobat menggunakan BPJS rujukan, terlebih dahulu harus ke rumah sakit (RS) tipe D. Jika tidak bisa ditangani baru ke RS tipe C, B, dan A. Sedangkan BRSUD Tabanan adalah RS tipe B. Padahal pemerintah daerah telah berupaya memenuhi sarana dan prasarana di BRSU Tabanan sesuai kebutuhan masyarakat.

Direktur BRSUD Tabanan dr Nyoman Susila membenarkan adanya penurunan jumlah pasien. Biasanya sehari antara 700 hingga 800 pasien, pascaditerapkan rujukan berjenjang online tersebut pasien berobat menjadi 300 sampai 400 orang. “Tren pasien berobat menurun hingga 50 persen,” ujarnya, Senin (5/11).

Kata dr Susila, penurunan jumlah pasien yang paling dirasakan adalah pasien rawat jalan. Dimana sebelum sistem rujukan berjenjang online diterapkan, pada Juli 2018 pendapatan mencapai Rp 4.505.317.000,00.  Namun pasca diterapkan sistem rujukan tersebut, terjadi penurunan pada Agustus 2018 menjadi Rp 4.265.007.800,00 atau turun sekitar 5,33 persen. Pada September 2018 juga menurun menjadi Rp 3.851.488.000,00 atau turun sekitar 9,70 persen. “Penerapan sistem rujukan berjenjang ini mulai bulan Agustus 2018 sehingga terjadi tren penurunan sejak bulan Agustus,” tambah Kasubid Gawat Darurat dan Tindakan Medik BRSU Tabanan dr AA Ngurah Putra Wiradana.

BRSUD Tabanan sudah melalukan efisiensi tanpa mengurangi kwalitas pelayanan. Seperti menghemat kegiatan, listrik, air. Bahkan BRSUD Tabanan mencari sumber pendapatan baru dengan membentuk tim marketing yang menawarkan pemeriksaan penunjang lain atau medical check up untuk perusahaan. “Yang jelas pada prinsipnya menghemat tetapi tidak mengurangi kwalitas pelayanan,” tandas Wiradana. *de

Komentar