nusabali

Hujan Semalaman, Tabanan Dikepung Longsor

  • www.nusabali.com-hujan-semalaman-tabanan-dikepung-longsor

Hujan lebat yang mengguyur kawasan Tabanan, Sabtu (3/11) malam, menyebabkan bencana longsor di sejumlah titik.

TABANAN, NusaBali
Dalam bencana ini, sejumlah palinggih dan bangunan ambruk, bahkan ada mobil yang terjungkal. Salah satu titik longsor terjadi di Banjar Pondok Mekar, Desa Tangguntiti, Kecamatan Selemadeg Timur, Tabanan. Longsor di kawasan ini menimpa pekarangan rumah milik keluarga I Ketut Alit Suindra, 49, Minggu (4/11) dinihari sekitar pukul 02.00 Wita. Dalam bencana longsor ini, sebuah bangunan jineng berukuran 5 meter x 4 meter di pekarangan rumah ambruk.

Selain bangunan jineng, tembok penyengker pekarangan rumah keluarga Alit Suindra juga ambruk sepanjang 22 meter. Tembok penyengker ambruk bersama longsornya senderan berbahan batu. Bukan hanya itu, Paliggih Dukuh dan Palinggih Taksu di rumah ini juga terjungkal. Beruntung, tidak ada korban jiwa maupun terluka dalan bencana ini.

Menurut Alit Suindra, saat bencana longsor terjadi, wilayah Desa Tangguntiti diguyur hujan deras. Alit Suindra sampat enggan tidur. Kemudian, dia keluar rumah untuk memindahkan motornya agar tidak kehujanan. Habis itu, Alit Suindra pilih duduk di teras rumahnya sambil merokok.

Namun, sekitar pukul 02.00 Wita, terdengar suara gemuruh dari arah selatan. Saat ditengok, Alit Suindra terkejut melihat senderan dan tembok penyengker pekarangan rumahnya ambruk sepanjang 20 meter. Setelah tembok penyengker ambruk, menyusul bangunan jineng dan dua palinggih ikut roboh ke arah tegalan di bawahnya. “Keluarga saya kontan terbangun akibat musibah ini. Beruntung, kami semua selamat,” ujar Alit Suindra saat ditemui NusaBali di rumahnya, Minggu siang.

Menurut Alit Suindra, bangunan jineng dan senderan yang longsor ini baru dibangun 1,5 tahun lalu. Camat dan Kapolsek Selemadeg Timur seudah sempat terjun mengecek bencana longsor di rumah Alit Suindra ini, Minggu kemarin. Demikian pula petugas BPBD Tabanan.

Alit Suindra memprediksi kerugian material akibat longsor ini mencapai sekitar Rp 150 juta. "Harapan saya, mohopn dibantu memindahkan material longsoran. Karena kalau dilakukan secara manual, butuh waktu sangat lama," harap Alit Suindra yang bekerja di salah satu hotel kawasan Seminyak, Kecamatan Kuta, Badung.

Bencana longsor juga menerjang Kantor Desa Bongan, Kecamatan Tabanan. Dalam bencana ini, tembok penyengker bagian belakang Kantor Desa Bongan ambruk sepanjang 40 meter. Akibatnya, material longsor menutupi jalan raya menuju Perumahan Bongan Buwana Asri.

Perbekel Bongan, I Ketut Sukarta, mengatakan kerugian akibat ambruknya tembok penyengker kantor desa ini mencapai Rp 90 juta. Untungnya, akses jalan menuju Perumahan Bongan Buwana Asri tidak sampai lumpuh, karena masih ada jalur alternatif lainya. "BPBD Tabanan sudah cek dan menangani langsung bencana ini," papar Perbekel Ketut Sukarta, Minggu kemarin.

Sementara itu, bencana longsor di Griya Anyar Asri kawasan Banjar/Desa Banjar Anyar, Kecamatan Kediri, Tabanan, terjadi di pekarangan rumah milik keluarga Nyoman Alit Sudiarta. Dalam musibah ini, sebuah bangunan dapur dan garase ambruk. Bahkan, sebuah mobil Kijang Nopol DK 1555 JJ juga ikut terjungkal karena karena garasenya tergerus.

Sementara itu, Kasi Kedaruratan dan Logistik, BPBD Tabanan, I Putu Trisna Widyatmika, menyatakan bersyukur karenba tidak ada korban jiwa maupun terluka dalam bencana longsor di sejumlah titik ini. Menurut Putu Trisna, kerugian material akibat longsor di sejumlah titik ini ditaksir mencapai hingga Rp 300 juta. "Sudah kami atensi semuanya, untungnya tidak ada korban jiwa,” tandas Putu Trisna. *de

Komentar