nusabali

Disurati Kepsek, Siswi Gantung Diri

  • www.nusabali.com-disurati-kepsek-siswi-gantung-diri

Usai terima surat dari Kasek SMAN Selat, Karangasem I Wayan Cenik, ditujukan kepada orang tua siswi kelas X Ni Kadek Wulandari, 15, pilih gantung diri di pohon kopi, tengah kebun salak di Banjar Ancut, Desa Sebudi, Kecamatan Selat, Karangasem, Jumat (2/11) pukul 15.30 Wita.

Tinggalkan Surat, Diduga Masalah Asmara


AMLAPURA, NusaBali
Kedua orangtua dan nenek siswi terkejut, atas aksi nekat itu. Sebab selama ini siswi tersebut dikenal pendiam, dan tidak ada masalah di rumahnya, hanya saja, sebelum meninggal bunuh diri, menulis surat ditujukan kepada seseorang yang diduga pacarnya.

Ayah sang siswi, I Wayan Suparsa, 37, menuturkan, seperti bisa putrinya pergi ke sekolah, dan pulang pukul 14.00 Wita langsung diam di kamar. Ayahnya kemudian mengingatkan sang siswi agar makan siang, sempat disanggupi putrinya untuk makan. Selanjutnya ditinggal membeli makanan ayam di sebelah rumahnya.

Hanya saja siswi tersebut, tidak juga beranjak ke dapur untuk makan. Justru diam-diam mengambil selendang hijau, kemudian menyelinap ke arah barat 50 meter dari rumahnya menuju kebun salak miliknya. Selanjutnya mengikatkan selendang di dahan pohon kopi  layu menjerat lehernya.

Aksi nekat itu baru ketahuan pukul 15.30 Wita, setelah neneknya Ni Wayan Sari, 55, hendak memberikan pakan ternak sapi. Sang nenek langsung terkejut menyaksikan sang cucu tewas tergantung di dahan kopi bersebelahan dengan kandang sapi. Nenek Ni Wayan Sari menjerit minta tolong, menyusul datang ibu kandung siswi Ni Kadek Trisnawati, 37, dan disertai kedatangan warga tetangganya.

Mengingat lokasi kejadian, berdekatan dengan tempat sang ayah membeli pakan ternak maka didengar I Wayan Suparsa, menyusul I Wayan Suparsa datang ke tempat kejadian perkara (TKP). Maka jasad siswi Ni Kadek Wulandari tersebut diturunkan I Wayan Suparsa  (ayah) dibantu Ni Kadek Trisnawati (ibu) dan Ni Wayan Sari (nenek). Kemudian jasadnya dibaringkan ke kamar tidurnya.

Sang ayah I Wayan Suparsa kemudian berinisiatif melaporkan kasus itu ke Polsek Selat. Maka datang petugas dipimpin Kapolsek AKP I Made Sutirta melakukan olah TKP (tempat kejadian perkara), mengajak petugas medis dari Puskesmas Selat  dr I Gusti Lanang Putu Udiana, memeriksa simpul selendang yang digunakan menjerat leher, luka lebam di leher, memeriksa tubuh korban dan pemeriksaan luar lainnya.

Petugas Polsek Selat menyimpulkan, korban murni bunuh diri. Luka lebam yang terjadi akibat bekas dijerat selendang. Hasil olah TKP lainnya, panjang selendang hingga leher 50 cm, tinggi korban 155 cm, tinggi korban sampai ke tanah 200 cm.

Ayah siswi I Wayan Suparsa mengatakan, selama ini tidak ada masalah. "Selama ini anak saya baik-baik saja," kata I Wayan Suparsa.

Hanya saja petugas menyimak dari isi surat tulisan tangan ditinggalkan, sang siswi tengah ada masalah dengan pacarnya. "Diduga pemicunya masalah asmara," kata Kapolsek Selat AKP I Made Sutirta.

Tetapi berita lain beredar, sang siswi Ni Kadek Wulandari, sebelum pulang sekolah menerima surat dari pihak sekolah, untuk diberikan kepada orangtuanya. Hanya saja, siswi Ni Kadek Wulandari takut menyampaikan surat itu.

Di bagian lain Kasek SMAN Selat I Wayan Cenik mengakui, telah mengeluarkan 4 surat dititipkan kepada empat siswa termasuk kepada korban. "Kami keluarkan 4 surat hari ini (Jumat, red). Kami telah biasa mengeluarkan surat kepada orangtua, dititipkan melalui siswa," kata I Wayan Cenik.

Padahal maksud dari isi surat itu, agar orangtuanya datang ke sekolah, untuk diajak mencarikan solusi, terkait masalah dihadapi siswa selama ini.  Korban adalah putri kedua dari dua bersaudara, meninggalkan seorang kakak, ayah dan ibu. Rencana upacara penguburan, pada Saniscara Paing Ukir, Sabtu (3/11) di Setra Desa Pakraman Ancut. *k16

Komentar