nusabali

Menlu Retno Layangkan Protes

  • www.nusabali.com-menlu-retno-layangkan-protes

Kerajaan Arab Saudi mengeksekusi mati Tuti Tursilawati, TKI asal Majalengka, Jawa Barat.

Arab Saudi Eksekusi Mati TKI

JAKARTA, NusaBali
Pemerintah Indonesia melalui Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi menyampaikan protes atas eksekusi mati TKI Tuti ke pemerintah Arab Saudi. Retno juga memanggil Dubes Saudi untuk menjelaskan langsung soal eksekusi TKI asal Majalengka, Jawa Barat, tersebut.

"Saya langsung menghubungi Menteri Luar Negeri Saudi Arabia saya sampaikan protes dan concern kita, seperti yang dilakukan di negara lain di Saudi Arabia, pelaksanaan hukuman mati dilakukan tanpa melalui notifikasi resmi," kata Retno di BNDCC, Nusa Dua, Bali, Selasa (30/10) seperti dilansir detik.

Dalam pertemuan dengan Dubes Arab Saudi Osamah Mohammed Abdullah Shuibi, Menlu mendapatkan penjelasan atas eksekusi mati TKI Tuti.

"Saya juga sudah sampaikan kepada Dubes Arab Saudi di Jakarta, kemarin beliau ada di Bali tapi sudah kembali ke Jakarta. Saya minta kembali ke Bali untuk secara langsung bertemu dengan saya menyampaikan concern dan juga protes kita mengenai masalah notifikasi ini," terangnya.

"Pemerintah sudah mencoba maksimal memberikan pendampingan hukum dan upaya apa pun yang dapat dilakukan pemerintah. Detail sudah disampaikan oleh direktur perlindungan warga negara Indonesia," sambung Retno.

Dubes Arab Saudi, sambung Retno, memahami protes keras Indonesia terkait eksekusi mati TKI Tuti. Dubes Arab Saudi meneruskan protes RI kepada pemerintahnya.

"Pada saat saya bicara dengan Dubes, dia katakan bahwa dia paham, dia sangat paham, dan dia akan sampaikan sekali lagi protes Indonesia ke capital-nya," pungkas Retno.

Retno tak lupa menyampaikan dukacita kepada keluarga TKI Tuti Tursilawati, yang dieksekusi mati di Arab Saudi.

"Saya ingin menyampaikan atas nama pemerintah dan saya pribadi dukacita yang sangat dalam kepada keluarga Tuti Tursilawati. Tim dari Kemlu sejak tadi pagi sampai siang ini berada bersama dengan keluarga almarhumah Tuti untuk menyampaikan secara langsung dan sekaligus menyampaikan dukacita yang dalam dari kami semua," kata Retno.

Sebelum divonis dan dieksekusi mati, Tuti diketahui memukulkan sebatang kayu ke majikannya, seorang pria tua bernama Suud Malhaq Al Utibi, di rumah majikannya, yakni di kota Thaif yang berjarak 87 kilometer sebelah timur Kota Mekah, pada 11 Mei 2010. Melihat majikannya terkapar karena pukulannya, Tuti berusaha kabur dari rumah.

Selanjutnya, Tuti bertemu sekelompok pria, sekitar sembilan orang. Awalnya, pria-pria itu menjanjikan bantuan membantu perjalanan Tuti ke Mekah, lepas dari rumah majikannya di Thaif. Namun ternyata Tuti dibawa ke rumah kosong, lalu mengalami pelecehan seksual. Tuti disebut digilir 9 pria durjana itu. Tuti divonis mati gara-gara membunuh majikannya.

Duka mendalam menyelimuti keluarga Tuti. Pihak keluarga langsung menggelar tahlilan setelah mendengar kabar terkait eksekusi mati. Keluarga Tuti yang masih shock enggan ditemui wartawan.

Kepala Desa Cikeusik Jaenudin mengaku menerima kabar tentang eksekusi mati Tuti itu pada Selasa (30/10), sekitar pukul 01.00 WIB. "Tadi langsung tahlilan. Kami dan keluarga memohon maaf sedalam-dalamnya. Semoga amal ibadah almarhum diterima di sisi Allah," kata Jaenudin saat ditemui di kediaman Tuti, Blok Manis, Desa Cikeusik, Kecamatan Sukahaji, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Selasa (30/10). *

Komentar