Pembahasan KUA dan PPAS APBD Ditunda
Rapat kerja Badan Anggaran (Banggar) DPRD Bangli dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Bangli dengan agenda pembahasan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Snggaran Sementara (KUA dan PPAS) APBD 2019 hanya berlangsung beberapa menit, Selasa (30/10).
BANGLI, NusaBali
Pimpinan rapat, Ngakan Made Kutha Parwata, menunda rapat kerja tersebut karena TPAD tanpa data yang diminta dewan. Wakil Ketua DPRD Bangli, I Komang Carles, mengatakan dua minggu rapat kerja Banggar dengan TAPD membahas struktur APBD. Program Gerbang Gita Santi (GGS) belum tercantum pad pos anggaran. Banggar meminta ada keberimbangan dalam pos anggaran, tidak ada defisit, dan program GGS bisa dimasukkan. TAPD diberikan waktu melakukan revisi pada rancangan tersebut. Namun pada rapat lanjutan, TAPD tidak membawa data apapun sehingga tidak bisa melakukan pembahasan. “Kami sudah berikan waktu selama dua minggu untuk mempersiapkan data, tapi saat rapat tidak ada apa-apa. Rapat pun ditunda,” sesalnya.
Komang Carles mengaku kecewa karena TPAD terkesan tidak serius. TPAD minta perpanjangan waktu. Kepala Bappeda Bangli, I Nyoman Widiana, mengaku akan berkoordonasi lagi dengan Ketua TPAD yang juga Sekda Bangli. Komang Carles menilai alasan akan berkoordinasi dengan Sekda kurang tepat. Sebab sebelumnya sudah diberikan waktu selama dua minggu. “Tadinya diberikan waktu seminggu, namun diperpanjang lagi menjadi dua minggu. Sekarang alasan mau koordinasi lagi, kalaupun tugas luar koordinasi bisa dilakukan melalui telepon atau sarana lain, fasilitas sekarang sudah canggih,” imbuh Komang Carles.
Sementara Wakil Ketua DPRD Bangli, I Nyoman Basma, juga mengaku kecewa tertundanya rapat kerja membahas KUA dan PPAS. Sebab limit waktu yang diberikan untuk mempersiapkan rancangan cukup lama. “Dari rapat sebelumnya hingga hari ini belum juga ada perkembangan,” keluhnya. Sedangkan Kepala Bappeda Bangli, I Nyoman Widiana, dalam rapat kemarin mengaku akan berkoordinasi dengan Ketua TAPD Bangli. Ia meminta waktu sampai Sekda IB Gede Giri Putra kembali dari dinas luar. *es
Pimpinan rapat, Ngakan Made Kutha Parwata, menunda rapat kerja tersebut karena TPAD tanpa data yang diminta dewan. Wakil Ketua DPRD Bangli, I Komang Carles, mengatakan dua minggu rapat kerja Banggar dengan TAPD membahas struktur APBD. Program Gerbang Gita Santi (GGS) belum tercantum pad pos anggaran. Banggar meminta ada keberimbangan dalam pos anggaran, tidak ada defisit, dan program GGS bisa dimasukkan. TAPD diberikan waktu melakukan revisi pada rancangan tersebut. Namun pada rapat lanjutan, TAPD tidak membawa data apapun sehingga tidak bisa melakukan pembahasan. “Kami sudah berikan waktu selama dua minggu untuk mempersiapkan data, tapi saat rapat tidak ada apa-apa. Rapat pun ditunda,” sesalnya.
Komang Carles mengaku kecewa karena TPAD terkesan tidak serius. TPAD minta perpanjangan waktu. Kepala Bappeda Bangli, I Nyoman Widiana, mengaku akan berkoordonasi lagi dengan Ketua TPAD yang juga Sekda Bangli. Komang Carles menilai alasan akan berkoordinasi dengan Sekda kurang tepat. Sebab sebelumnya sudah diberikan waktu selama dua minggu. “Tadinya diberikan waktu seminggu, namun diperpanjang lagi menjadi dua minggu. Sekarang alasan mau koordinasi lagi, kalaupun tugas luar koordinasi bisa dilakukan melalui telepon atau sarana lain, fasilitas sekarang sudah canggih,” imbuh Komang Carles.
Sementara Wakil Ketua DPRD Bangli, I Nyoman Basma, juga mengaku kecewa tertundanya rapat kerja membahas KUA dan PPAS. Sebab limit waktu yang diberikan untuk mempersiapkan rancangan cukup lama. “Dari rapat sebelumnya hingga hari ini belum juga ada perkembangan,” keluhnya. Sedangkan Kepala Bappeda Bangli, I Nyoman Widiana, dalam rapat kemarin mengaku akan berkoordinasi dengan Ketua TAPD Bangli. Ia meminta waktu sampai Sekda IB Gede Giri Putra kembali dari dinas luar. *es
Komentar