Peradah Diharap Memberikan Solusi Nyata
Kepengurusan Perhimpunan Pemuda Hindu (Peradah) Indonesia di Bali periode 2018-2021 resmi dilantik di Gedung Wiswa Sabha, Kantor Gubernur Bali, Minggu (28/10).
Agus Rancang Program Peradah Masuk Desa
DENPASAR, NusaBali
Sejumlah program pun disiapkan oleh Ketua Peradah yang baru, I Komang Agus Widiantara. Gubernur Bali I Wayan Koster pun berharap Peradah Bali mampu tampil dalam setiap persoalan masyarakat dan memberikan solusi nyata.
"Jika ingin Peradah Bali besar dan tetap eksis, maka para pengurus dan kader harus tampil dalam berbagai persolan masyarakat untuk memberikan solusi nyata,” ujar Gubernur Koster. Selain itu, Koster yang mantan Sekjen Peradah Indonesia tersebut juga mengatakan, program organisasi harus membumi, realistis dan bisa memberikan kontribusi nyata. Organisasi pemuda berbasis agama Hindu ini diharapkan bisa mengambil peran strategis dalam pembangunan di Bali. Peradah dengan usia 34 tahun seharusnya mampu lebih serius dan matang dalam menggarap SDM yang dimiliki. Terutama aktif dalam menyikapi dan merespon dinamika Hindu yang berkembang saat ini.
“Saya memiliki harapan besar agar Peradah bisa menjadi contoh bagi organ pemuda Hindu. Bisa bekerjasama dengan semua pihak, khususnya dengan PHDI sebagai majelis dalam peningkatan srada dan bhakti umat Hindu," harapnya.
Ketua PHDI Bali, Prof Dr I Gusti Ngurah Sudiana MSi pun menilai kiprah Peradah di Bali perlahan tapi pasti sudah menunjukkan taring. Peradah Bali selama ini sudah bersinergi dengan PHDI Bali dalam berbagai kegiatan sosial, merespon persoalan umat hingga dinamika intoleran yang berkembang di Bali. “Kami tunggu karya nyatanya. Kami yakin Peradah tak sekadar eksis tapi juga berdampak bagi umat. Harapan kami, Peradah Bali aktif merespon persoalan Hindu Bali yang kian dinamis,” ucap Prof Sudiana yang juga Rektor IHDN Denpasar ini.
Sementara itu, tantangan pemuda Bali kini adalah persoalan mulai dari sikap apatis terhadap budaya agama, lingkungan hingga kompetisi dalam berbagai bidang lainnya. Menurut Ketua DPP Peradah Indonesia Bali, I Komang Agus Widiantara, sinergi adalah kunci untuk mengoptimalkan realisasi program kerja. Karena itu, usai pelantikan mengatakan siap bersinergi dengan pihak swasta maupun pemerintahan dalam pembangunan di Bali khususnya pemberdayaan pemuda.
Agus menjelaskan, ada beberapa progran kerja kerja yang dirancang seperti program Peradah Masuk Desa, pelatihan wirausaha, literasi Hindu di media sosial, penguatan karakter dan kualitas kader, peningkatan skill kader, dan pengembangan jaringan serta akses di berbagai lini.
Terkait dengan SDM Peradah Bali, kata Agus, dinilai dinilai cukup mumpuni dengan latar belakang pendidikan yang cukup baik. Namun untuk membesarkan organisasi ini serta turut aktif menyikapi persoalan Bali yang dinamis, perlu kesadaran dan totalitas. “Tidak cukup dengan pendidikan tinggi. Tapi kesadaran, niat yang tulus dan totalitas untuk berkarya akan menjadi semangat pengurus dan anggota Peradah untuk berkontribusi nyata,” kata Agus. *ind
DENPASAR, NusaBali
Sejumlah program pun disiapkan oleh Ketua Peradah yang baru, I Komang Agus Widiantara. Gubernur Bali I Wayan Koster pun berharap Peradah Bali mampu tampil dalam setiap persoalan masyarakat dan memberikan solusi nyata.
"Jika ingin Peradah Bali besar dan tetap eksis, maka para pengurus dan kader harus tampil dalam berbagai persolan masyarakat untuk memberikan solusi nyata,” ujar Gubernur Koster. Selain itu, Koster yang mantan Sekjen Peradah Indonesia tersebut juga mengatakan, program organisasi harus membumi, realistis dan bisa memberikan kontribusi nyata. Organisasi pemuda berbasis agama Hindu ini diharapkan bisa mengambil peran strategis dalam pembangunan di Bali. Peradah dengan usia 34 tahun seharusnya mampu lebih serius dan matang dalam menggarap SDM yang dimiliki. Terutama aktif dalam menyikapi dan merespon dinamika Hindu yang berkembang saat ini.
“Saya memiliki harapan besar agar Peradah bisa menjadi contoh bagi organ pemuda Hindu. Bisa bekerjasama dengan semua pihak, khususnya dengan PHDI sebagai majelis dalam peningkatan srada dan bhakti umat Hindu," harapnya.
Ketua PHDI Bali, Prof Dr I Gusti Ngurah Sudiana MSi pun menilai kiprah Peradah di Bali perlahan tapi pasti sudah menunjukkan taring. Peradah Bali selama ini sudah bersinergi dengan PHDI Bali dalam berbagai kegiatan sosial, merespon persoalan umat hingga dinamika intoleran yang berkembang di Bali. “Kami tunggu karya nyatanya. Kami yakin Peradah tak sekadar eksis tapi juga berdampak bagi umat. Harapan kami, Peradah Bali aktif merespon persoalan Hindu Bali yang kian dinamis,” ucap Prof Sudiana yang juga Rektor IHDN Denpasar ini.
Sementara itu, tantangan pemuda Bali kini adalah persoalan mulai dari sikap apatis terhadap budaya agama, lingkungan hingga kompetisi dalam berbagai bidang lainnya. Menurut Ketua DPP Peradah Indonesia Bali, I Komang Agus Widiantara, sinergi adalah kunci untuk mengoptimalkan realisasi program kerja. Karena itu, usai pelantikan mengatakan siap bersinergi dengan pihak swasta maupun pemerintahan dalam pembangunan di Bali khususnya pemberdayaan pemuda.
Agus menjelaskan, ada beberapa progran kerja kerja yang dirancang seperti program Peradah Masuk Desa, pelatihan wirausaha, literasi Hindu di media sosial, penguatan karakter dan kualitas kader, peningkatan skill kader, dan pengembangan jaringan serta akses di berbagai lini.
Terkait dengan SDM Peradah Bali, kata Agus, dinilai dinilai cukup mumpuni dengan latar belakang pendidikan yang cukup baik. Namun untuk membesarkan organisasi ini serta turut aktif menyikapi persoalan Bali yang dinamis, perlu kesadaran dan totalitas. “Tidak cukup dengan pendidikan tinggi. Tapi kesadaran, niat yang tulus dan totalitas untuk berkarya akan menjadi semangat pengurus dan anggota Peradah untuk berkontribusi nyata,” kata Agus. *ind
1
Komentar